Semalam Astro memintaku memikirkan rencana dengan matang sebelum benar-benar menggunakan satu-satunya permintaanku pada Kakek. Aku harus mengakui aku memang sedang terburu-buru saat mengemukakan pendapat padanya.
Astro bahkan membiarkanku menatap keluar jendela kamar rumah rahasia selama berjam-jam untuk menenangkan diri, sedangkan dia melanjutkan pekerjaan dengan divisi tim robot ekspedisi bawah lautnya. Kami baru tidur lewat tengah malam setelah aku menyerah karena terlalu frustrasi memikirkan apa yang akan kuputuskan. Tidurku bahkan tak nyenyak dan terbangun dengan mimpi arus itu lagi.