Aku terbangun dengan keringat bercucuran di sekujur tubuhku. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku bermimpi terbawa arus dan sekarang mimpi itu datang lagi. Terbangun tiba-tiba seperti ini membuat kepalaku berdenyut mengganggu.
Aku masih mencoba mengendalikan irama napasku saat melihat Astro melompat naik ke tempat tidur. Dia meraih wajahku dengan kedua tangannya dan menatapku khawatir.
Aah, aku bahkan sempat lupa kami sudah menikah. Aku hampir saja mendorongnya untuk menjauhiku.
"Mimpi buruk?" Astro bertanya.
Aku hanya mampu mengangguk. Irama detakan jantungku masih terasa memburu. Tiba-tiba aku mengingat percakapan kami semalam. Sepertinya itu adalah penyebabnya. Aku menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Berkali-kali, hingga merasa sedikit lebih tenang.
Astro masih menatapku khawatir dan rasa bersalah yang jelas sekali di matanya, "Gara-gara aku bahas bunda semalem?"