Alan membantu Astro menahan Gusti di lantai. Sementara Pak Basri membantuku menahan lengan Tia yang hampir lepas karena terus meronta.
"Panggil Kus sama Wanto." ujar Pak Basri pada Bara.
"Iya, Pak." ujar Bara yang segera berlari keluar mencari orang yang disebutkan.
"SAYA GA NGAMBIL APA-APA. LEPASIN!! SAYA BISA TUNTUT KAMU! KAMU NUDUH-NUDUH SAYA TANPA BUKTI!" Tia berteriak dengan suara melengking yang membuat telingaku berdengung.
Aku baru saja berencana akan memukul tengkuknya untuk membuatnya pingsan saat mendengar Gusti memohon dengan suara merintih, yang membuatku mengarahkan tatapan ke arahnya. Astro memelintir lengannya hingga hampir saja membuat lengannya berada di posisi terbalik.
"Astro!" aku memanggilnya untuk memberinya peringatan.