Astro memelukku dari belakang dan mengecup tengkukku. Kemudian berjalan ke arah kulkas dan berkutat di sana. Kurasa aku akan mengabaikannya.
Ada sekardus penuh berisi surat cinta yang harus kubaca. Aku tahu aku tak mungkin menyelesaikan semuanya sekarang, mungkin aku bisa membaca satu atau dua surat sebelum beranjak tidur, tapi hal itu bukan masalah bagiku. Aku bisa membacanya kapan saja saat aku memiliki waktu karena semua surat itu sudah menjadi milikku.
Aku mengalihkan tatapan ke satu surat di tanganku dan membukanya, lalu membaca dalam hati.
...
"Faza, kamu tau kenapa aku suka antariksa?"
...
Astaga, surat cinta macam apa yang membahas tentang antariksa?
Aku menoleh untuk menatap Astro yang sudah duduk di sisiku. Dia sedang serius menatap layar laptop yang sesaat lalu dia tinggalkan. Aku tahu dia sedang berbincang dengan Axelle sekarang, maka aku tak akan mengganggunya.
...
Karena namaku Astro.
...