Aku memeluknya lebih erat dan membenamkan wajah di dadanya. Aku ingin seperti ini sebentar lagi sebelum menuruti keinginannya untuk makan dan mandi, "Kalau keluarga Zenatta nanti dipenjara, pasti semua orang bingung kan?"
"Kakek udah punya skenario buat itu. Kamu ga perlu khawatir." ujarnya sambil melepas aksesoris yang terpasang di rambutku.
"Donny gimana?"
"Risiko dia kenapa ada di sana, tapi keluarganya pasti belain dia abis-abisan. Dia kan pewaris usaha keluarga satu-satunya."
Aku mendongak untuk menatapnya, "Zen?"
Astro menatapku tajam, "Ada suami kamu di sini dan kamu masih mikirin Zen?"
Aah laki-laki ini benar-benar ....
"Kamu tau maksudku bukan begitu. Zen bantu kita tadi. Dia pasti aman kan? Keluarga Donny ga mungkin nuntut dia kan?"
Tatapan Astro berubah menjadi serius dalam sekejap, "Lebih tepatnya bantu kamu, Honey. Aku yakin dia masih suka sama kamu."