"Anehnya, di tahun 1862, beberapa hari sebelum banjir, Pranoto pulang dan ngasih informasi pernah ketemu Tedjo di Belanda. Pranoto ngajak Indra merger bisnis, tapi ditolak karena Indra mau satu-satunya anaknya, Dirgha, jadi tentara. Dari generasi Dirgha, Indra selalu minta harus ada satu anak jadi tentara untuk bantu bela negara. Kakek adalah generasi ketujuh yang jadi tentara. Sebenarnya Kakek punya kakak namanya Wira, tapi dibunuh waktu pemberontakan tahun 1948."
"Berarti tombak itu harus turun ke anak yang jadi tentara?" aku bertanya tiba-tiba karena hal itu memasuki pikiranku.
Kakek menggeleng, "Kakek menerima tombak itu karena ga ada pilihan lain. Yang sebenarnya menerima tombak adalah yang bersedia mengelola uang modal usaha keluarga. Jaya pernah mewarisinya. Sekarang Astro yang jadi pewarisnya."