Aku menatap Oma yang sedang merajut di sisiku, dengan sebelah tanganku menggenggam tangan Astro. Kami sedang duduk di teras belakang setelah percakapan panjang bersama Ayah dan Ibu sesaat lalu.
Kami membahas apa saja yang harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan atas apapun yang mungkin terjadi. Entah bagaimana, tapi aku merasa seperti baru saja mendapatkan pelatihan singkat untuk menjadi seorang pemain peran.
Aku menaikkan kedua kaki dan bersila di atas kursi panjang, lalu memeluk lengan Oma dan menyandarkan kepala di bahunya. Terasa aneh saat aku ingin bermanja dengan Oma, tapi ada Astro yang menahan sebelah tanganku. Aku memberi Astro tatapan sebal saat dia menatapku dengan tatapan menderita. Dia tak perlu cemburu pada Oma, bukan?
"Faza kenapa jadi manja begini?" Oma bertanya sambil mengelus puncak kepalaku.
"Faza kan kangen. Ga ketemu Oma seminggu lebih."
"Baru seminggu, belum sebulan." ujar Astro.