Astro : Pesawatnya delay. Ga tau sampai jam berapa
Aku : Istirahat aja dulu. Kamu udah makan?
Astro : Belum. Aku cari makan dulu ya
Aku : Okay
Aku masih menatap pesan dari Astro tiga jam yang lalu. Dia melewatkan jam makannya lagi.
Aku beranjak keluar kamar sambil membawa handphone dan laptop. Aku membatalkan niat untuk ke teras belakang karena mendengar Opa berbincang dengan seseorang.
Betapa terkejutnya aku saat melihat ada banyak lukisan berderet di ruang tamu, dengan Zen yang sedang beranjak kembali ke mobilnya dan mengambil lukisan lain. Aku menghampiri Opa dan menaruh laptop di meja.
"Zen bilang lukisannya untuk Mafaza sebagai hadiah pernikahan." ujar Opa.
Aku tak tahu bagaimana harus menanggapinya. Aku memang pernah meminta Zen untuk memberikan lukisanku yang dia buat sebagai hadiah pernikahan, tapi aku tak benar-benar berpikir lukisannya akan sebanyak ini.