Aku baru selesai menelepon Ayah. Ayah berkata hanyalah sebuah kebetulan saat Om Hanum memiliki keinginan untuk membuka galeri di Surabaya saat aku akan pindah ke sana. Namun aku tahu tak ada yang kebetulan di dunia ini. Entah apapun alasannya, aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Aku mengecek kalender di meja. Ini adalah hari pertama aku menstruasi. Sepertinya jadwal menstruasiku benar-benar sedang kacau. Jika di tanggal menikah aku sedang menstruasi, aku tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Astro nanti.
Aku mengingat Astro memintaku untuk memberitahukan padanya kapan aku menstruasi, tapi bagaimana aku harus memberitahukan padanya? Akan terasa canggung dan memalukan sekali bukan?
Aku membalik kalender ke bulan berikutnya. Aku lupa memberi tanda pada hari pernikahanku sendiri. Dua hari sebelum Astro masuk kuliah lagi berarti ..., tunggu sebentar ... tepat lima minggu lagi!