Aku : Buat kamu. Besok aku titip Pak Said ya (mengirimkan foto beberapa loyang brownies yang baru saja kukeluarkan dari oven)
Aku melirik jam di sudut layar handphone, pukul 17.24. Mungkin Astro masih sibuk.
Aku membereskan peralatan membuat kue sebelum beranjak ke loteng. Aku ingin mencari apa saja yang bisa kutemukan yang bisa menjadi bukti otentik bahwa Opa adalah seorang agen rahasia. Loteng itu masih terlihat sama seperti terakhir kali aku melihatnya. Sepertinya Opa datang beberapa kali karena loteng ini terlihat cukup bersih.
Aku mulai menyusuri berbagai buku di lemari selama lebih dari setengah jam, tapi tak menemukan apapun. Aku berusaha meraba segala tempat yang terlihat mungkin memiliki tombol rahasia, tapi nihil. Aku duduk bersila di lantai dan menopang dagu dengan sebelah tangan, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling. Semuanya terlihat sama saja.
Handphone di sakuku bergetar. Aku mengamitnya dan menemukan pesan dari Astro.