Ibu sedang menatapi laptop untuk memantau perkembangan arus berita online tentang Astro. Aku duduk di sisinya di sofa lantai dua. Kami berdua hanya diam saat ini. Aku menyadari kegelisahannya dan tak ingin mengganggu konsentrasinya.
Aku menyalakan handphone dan laptop milikku, lalu menjelajah di mesin peramban untuk memantau perkembangan berita di situs yang berbeda. Dari penjelasan pengacara keluarga Astro yang bernama Pak Fatih, Cokro berasal dari keluarga pemilik kebun coklat yang menyuplai kebutuhan coklat tiga perusahaan lokal. Keluarganya juga memiliki beberapa koneksi pengacara yang cukup berpengaruh.
Cokro berani menggugat karena terlalu bernafsu ingin mendapatkan royalti dari perusahaan game Astro yang baru saja berdiri, hingga menggunakan berbagai cara. Termasuk menggunakan Dissa sebagai tameng untuk mem-blow up cerita di media. Terbukti, isu kekerasan seksual yang lebih gencar diberitakan oleh media walau belum tahu kebenarannya.