Chapter 152 - Mainan

Aku dan Ibu sedang duduk di ruang tamu rumahnya. Aku datang setelah mengantar Zen pulang dan baru saja menyerahkan berkas untuk mendaftarkan pernikahan ke Kementrian Agama.

"Ibu ga sabar nunggu Faza jadi anak Ibu." ujar Ibu sambil memelukku.

Sebetulnya aku merasa malu sekali. Aku sempat akan membatalkan rencana ke sini hari ini, tapi kelengkapan berkasku harus segera kuberikan untuk didaftarkan.

"Faza udah milih mau pakai cara apa buat nunda kehamilan?"

Aku sama sekali tak menyangka topik ini akan kembali muncul dan membuatku salah tingkah, "Mm, Astro bilang ... mau pakai kalender 'dapet' Faza, Bu."

"Gitu ya? Tapi kalian harus hati-hati. Ibu saranin sih kalian juga pakai kondom kalau Faza lagi berhubungan di masa subur."

Astaga, pembahasan ini benar-benar memalukan. Perutku seolah sedang diputar dan meninggalkan sensasi mual.

"Mm, Faza mau bahas yang lain, boleh?"

"Boleh. Faza mau bahas apa?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS