Astro menolak untuk kuobati sebelum membersihkan tubuh. Dia mandi di kamar mandi ruang olahraga, lalu kembali dengan hanya memakai celana boxer selutut dan masih bertelanjang dada. Ada sebuah kaos berwarna hitam yang tersampir di bahunya.
"Jangan liatin aku pakai nafsu begitu." ujarnya sambil duduk bersila di hadapanku.
Aku tak akan membohongi diriku sendiri bahwa aku memang menganggapnya sexy. Dengan tubuh yang baru selesai mandi dan beberapa kotak otot yang terbentuk di perut, juga otot di bagian tubuh lainnya, aku akan naif sekali jika berkata aku tidak menyukainya.
"Jangan bahas itu. Angkat tangan kamu." ujarku sambil membuka salep untuk mengobati lebam di dada dekat rusuk kirinya.
"Aku sexy kan?" ujarnya dengan senyum menggoda yang ditahan. Sepertinya sulit sekali baginya untuk tak menggodaku seperti itu.
Aku menekan jari lebih keras di lukanya yang lebam untuk memberinya peringatan, "Jangan mulai."