Aku baru saja memakai ransel dan akan pamit pada Opa di teras belakang saat mendengar ketukan di pintu depan. Langkahku beralih untuk menghampirinya dan menemukan Zen dengan sebuah paper bag di tangan.
"Duduk dulu. Aku bilang Opa kalau kamu dateng." ujarku sambil menunjuk pada deretan kursi di ruang tamu dan segera beranjak ke teras belakang, tapi dia justru mengikutiku. Aku menoleh padanya yang sedang menatapiku. Sepertinya dia menolak untuk menunggu di ruang tamu.
"Kamu mau ke mana?"
"Mau ke rumah Astro bantu beresin barang buat pindahan."
Zen tak menanggapi kalimatku, tapi pupil matanya melebar. Aku tak mengatakan apapun lagi setelahnya. Lagi pula, aku tak ingin dia bertanya lebih banyak.
Saat kami tiba di teras belakang, Opa sedang memberi makan ikan koi dan Oma sedang merajut di kursi panjang. Oma menoleh saat melihat kami tiba. Zen memberi salam dan mencium tangan Oma, lalu menyodorkan paper bag dari tangannya.