Chereads / The God of Drakness / Chapter 3 - bab 2

Chapter 3 - bab 2

Sudah beberapa jam yang lalu Dean meninggalkan Ize bersama bibi As dengan putranya. Meilseoir Ozi, bocah laki-laki yang pemalu dan menggemaskan.

Mereka hidup dalam kesederhanaan dan kehangatan keluarga. Bibi As sudah menjadi janda sejak Ozi lahir. Namun, bibi As dengan semangat ia membesarkan Ozi sendirian.

"Ize, maaf kalau kamarnya kurang nyaman. Sudah aku siapkan beberapa gaun yang bisa kau kenakan. Juga selimut hangat yang bisa kau gunakan" ucap bibi As

"terimakasih bi, maaf merepotkan bibi" ucap Ize seraya memandang sendu bibi As.

"ah... tidak sama sekali. Aku senang, ada seorang yang tinggal bersama kami." Ucap bibi As.

Terdengar suara decitan pintu yang membuat fokus mereka teralihkah. Nampak Ozi datang membawakan sekeranjang roti dan buah. Ize dan bibi As bahkan tidak tahu, jika dari tadi Ozi tidak berada di rumah.

"Ozi dari mana saja nak? Bikin ibu khawatir" ucap bibi As.

"aku kemarin membantu paman El. Lalu saat aku bermain di luar paman El datang dan membawakan ini" ucap Ozi dengan keranjang yang ia bawa.

Bibi As mengambil keranjang tersebut dan menaruhnya di dapur.

" Ize bersihkan dirimu. Aku akan mempersiapkan makan malam untuk kita. Ozi juga nak. Mandilah" ucap bibi As.

Ize dan Ozi segera melaksanakan perintah dari Bibi As. Ize berjalan di salah satu kamar. Terlihat sedikit berdebu, namun Ize menghiraukannya. Setidaknya ada seorang yang baik, mau menerimanya untuk tinggal.

"apa yang terjadi padaku sebenarnya?" guman Ize.

Ize mengambil salah satu gaun yang sudah tertata rapi di tempat tidur. Lalu berjalan keluar kamar.

Terlihat Ozi yang berdiri di depan pintu kamar Ize. Ize sedikit terlonjak kaget, melihat Ozi yang berdiri mematung dengan kepala menunduk.

" Ozi? Ada apa?" Terlihat Ozi nampak malu-malu menatap Ize. Ize yang tahu segera menjajarkan tubuhnya dengan Ozi. Ize mengelus pucuk kepala Ozi dengan lembut.

"katakan jika kau ingin mengatakan. Aku tidak akan marah" ucap Ize dengan lembut.

" a..aku .. i..ngin.. pu..punya kaa..kakak perem.. perempuan, bo..bolehkah ka..kamu menjadi ka..kakak .. perempuanku" ucap Ozi membuat Ize terkejut dengan apa yang ia dengar. Ia merasa bahwa Ozi ingin menganggap dirinya sebagai seorang kakak.

Ize memegang jemari kecil milik Ozi. Menatap bocah lelaki kecil nan menggemaskan.

"aku dengan senang hati menjadi kakak untukmu. Aku sangat senang jika kau menganggapku sebagai bagian keluarga" Ozi yang mmendengan cepat memeluk Ize dengan erat. Ozi sangat bahagia kini ia memiliki kakak perempuan.

"baiklah, kita harus segera mandi. Mandilah dulu baru setelah itu aku yang giliran mandi" ucap Ize

.

.

Di tempat yang sangat luas dengan penjagaan sangat ketat di sekitaran kastil yang sangat besar. Kastil Sagiv merupakan Kastil terkuat dari dunia Mads. Sedangkan di Istana Mariusagiv yang merupakan bagian dari Kastil Sagiv memiliki Raja, Raja di atas segala Raja.

Lord dunia Mads. Lord yang terkenal kejam, aura kematian terasa begitu kental olehnya, penuh kewibawaan, tegas, penuh dengan taktik perang yang hebat tak terkalahkan. Namun sayang, tak ada orang yang tahu sosok Lord di dunia mereka. Sosok yang selama ini melindungi dan mengayomi mereka di dunia Mads.

Hanya orang tertentu saja yang berjumpa dengannya. Dan kini, Lord dunia Mads, tengah duduk dengan keheningan yang ia ciptakan. Setelah ia pergi dari perjalanannya yang sangat menyenangkan. Tak ada satupun pengawal ataupun orang yang masuk dalam ruangannya. Hanya berdiam dan menutup matanya.

Ia tidak merasa lelah, hanya pikirannya yang terus saja bekerja tanpa lelah. Ia hanya ingin beristirahat. Setelah ia berjumpa dengan seorang nan lembut hatinya. Membuat pikirannya terus saja mengulang perjumpaan dengannya.

"Bunga Mawar. Arti yang sangat cocok untuk dirinya. Persis dengan aromanya" Perlahan ia membuka matanya menampilkan iris mata biru safir yang indah berkilau namun terkesan tajam mencekam.

"kita akan bertemu lagi, My Queen" gumannya lagi.