"Kaede-san sampai kapan kita harus berjalan di koridor yang gelap ini," Kata Natsumi yang sudah merasa lelah setelah menaiki tangga dalam jumlah yang banyak ditambah berjalan dalam waktu yang lama.
"Menurut informasi dari Rin-Dono kita seharusnya sudah berada tidak jauh dari titik terdalam dari Ostia lama, jadi kemungkinan besar kita akan tiba beberapa menit lagi de gozaru," Kata Kaede yang masih memegangi tangan kirinya Kaede. "Tapi kita harus berhati-hati sebab sekalipun koridor ini kosong, kita tidak tahu kejutan macam apa yang menanti kita di tempat ini."
Dan benar saja tak lama setelah Kaede berkata begitu, tiba-tiba saja Kaede merasakan perasaan bahaya dan hawa membunuh yang amat mengerikan sampai-sampai ia hampir mengompol. Natsumi saja sampai menangis tanpa suara ketika ia merasakan aura membunuh yang muncul, tapi untungnya Natsumi tidak menangis.
Tapi sebagai gantinya genggaman tangannya kepada tangan Kaede menjadi jauh lebih keras.
"Natsumi-Dono, tenanglah dan jangan bergerak. Sebab ada musuh yang sangat tangguh sedang bergerak ke arah kita berdua," Bisik Kaede kepada Natsumi dengan keringat dingin membanjiri tubuhnya. "Musuh yang datang memiliki kekuatan dengan level S dan aku tidak akan mungkin bisa mengalahkannya jadi akan lebih baik kalau saat ini kita diam saj dan tidak bergerak."
Natsumi menganggukkan kepalanya, ia belum mau mati dan masih ingin hidup. Makanya ia tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali walaupun tubuh Natsumi saat ini sedang gemetaran. Dan air mata keluar dari kedua matanya, ini pertama kalinya bagi Natsumi merasakan aura membunuh yang begitu kuat. Sudah suatu keajaiban dia saat ini tidak pingsan sambil mengeluarkan busa dari dalam mulutnya.
***
Tak lama setelah Kaede dan Natsumi memilih diam dan tidak menggerakkan tubuh mereka. Fate Averruncus alias Tertium berjalan dengan sangat perlahan di jarak sekitar dua puluh meter dari mereka berdua dan Kaede beserta dengan Natsumi langsung terbelalak matanya di saat mereka melihat Fate!
Natsumi benar-benar merasa panik ketika ia melihat Fate, sampai-sampai Natsumi hampir saja melepaskan Artefaknya. Tapi di saat yang tepat Kaede berhasil menyelamatkan Natsumi sehingga keberadaan mereka berdua masih belum diketahui oleh Fate.
"Natsumi-Dono, kau harus lebih berhati-hati de gozaru. Sebab kalau saja kau tadi menjatuhkan Artefakmu maka keberadaan kita akan ditemukan oleh Fate Averruncus," Bisik Kaede yang merasa lega karena ia berhasil menyelamatkan Kaede tepat pada waktunya.
"Ma-maafkan aku Kaede-san, la-laki-laki berambut putih itu terasa seperti iblis yang mengerikan sehingga aku merasa takut ketika aku melihat dirinya," Bisik Natsumi dengan keringat dingin mengalir di pipinya. "Dan ada sesuatu yang aneh keluar dari dalam tubuhnya yang membuat tubuhku gemetar ketakutan."
"Reaksimu itu wajar Natsumi-Dono, sebab aura membunuh yang ia keluarkab bahkan hampir membuat tubuhku mengompol. Dan kalau dia mengeluarkan aura membunuh yang lebih kuat lagi, mungkin saat ini kita berdua sudah pingsan sambil memuntahkan darah," Bisik Kaede. "Dia adalah monster yang bisa mengimbangi Shirou-Dono selama beberapa menit dalam pertarungan, jadi wajar kalau kau merasa takut dengan dirinya."
Beberapa puluh detik kemudian, Fate Averruncus tiba tiba hadapan Natsumi dan ia hanya berjarak satu meter saja dari Natsumi. Dan Natsumi merasa sesak nafas hanya karena Fate berada di jarak satu meter darinya, tapi Natsumi berusaha keras untuk tidak pingsan. Sebab kalau ia sampai pingsan maka semua usaha yang ia lakukan selama ini akan sia-sia.
***
Setelah Fate Averruncus melewati Natsumi, selanjutnya Fate melewati Kaede. Dan ketika Kaede melihat leher Fate ia berpikir mungkin ia bisa menebas leher Fate menggunakan Kunai miliknya. Kunai miliknya cukup tajam untuk menebas batu besar dan Kaede yakin kalau ia bisa menebas lehernya Fate ketika sekarang keberadaan dari dirinya sedang dihilangkan oleh Artifaknya Natsumi.
Tapi begitu Kaede ingin menebas leher Fate dengan Kunai, tahu-tahu saja Kaede mendapatkan penglihatan dimana Fate mampu menahan serangan dari dirinya menggunakan barrier yang sangat kuat dan malah dirinyalah yang mengalami putus kepala.
Begitu penglihatan itu selesai, Fate sudah berada di jarak lima meter dari Kaede. Dan keringat dingin mengalir jauh lebih banyak lagi dari sebelumnya akibat Kaede baru saja mengalami kematian di dalam penglihatannya itu.
'Mo-monster, tidak peduli apa pun yang kulakukan aku sama sekali tidak dapat menemukan celah dari pertahanannya yang sangat mengerikan itu! Pertahanan yang ia miliki bahkan lebih sempurna dari Rho Aias miliknya Shirou-Dono! Bagaimana bisa Shirou-Dono bisa mengalahkan monster itu adalah sesuatu yang tidak bisa kubayangkan. Monster bernama Fate Averruncus dan semua petarung yang ada di Level S benar-benar monster yang ada di level yang berbeda. Mungkin jika aku berlatih beberapa puluh tahun lagi, aku akan mencapai level S, tapi di saat itu pun aku sama sekali tidak yakin kalau aku bisa mengalahkan Fate Averruncus.'
"Kaede-san ada apa?" Tanya Natsumi sambil berbisik. "Kenapa wajahmu jadi memucat begitu."
"Ti-tidak ada apa-apa, Natsumi-Dono," Jawab Kaede dengan tubuh yang gemetaran. "Aku hanya terintimidasi oleh Fate Averruncus, karena dia terlalu menakutkan."
***
"Sigh, di saat aku ingin menolong diriku yang lain. Kenapa aku harus bertemu dengan orang gila yang memakai Noble Phantasm level B," Kata Archer sambil menghindari serangannya Tsukuyomi yang secara tidak sengaja bertemu dengan Archer. "Dan lagi bukan takdirku untuk mengalahkan gadis gila berkacamata yang kegilaannya selevel dengan Haruna Saotome."
"Ahahahaha ketika aku mau kabur dari Ostia lama, aku malah bertemu dengan musuh yang kuat! Aku benar-benar beruntung bisa bertemu dengan seseorang yang sudah berhasil mengalahkan Fate!"
Serangan dari Tsukuyomi sangat cepat dan bertubi-tubi, tapi bagi Archer kecepatan Tsukuyomi hanya setara dengan Servant Level E. Sehingga Archer bisa menghindari semua serangannya Tsukuyomi dengan mudah bahkan tanpa menggunakan Kanshou dan Bakuya.
Dan bagi Archer beradu pedang dengan pendekar pedang gila seperti Tsukuyomi adalah sebuah penghinaan bagi pendekar pedang seperti dirinya. Makanya Archer tidak mengeluarkan Kanshou dan Bakuya ketika ia melawan Tsukuyomi, sebab ia sama sekali tidak mau mengotori Kanshou dan Bakuya.
"Kau juga yang sudah mengalahkan Poyo bukan! Tunjukkan kekuatanmu yang mengerikan itu dan keluarkan pedang kembar milikmu! Sebab aku benar-benar ingin beradu pedang denganmu!" Kata Tsukuyomi yang menusukkan katana pendek miliknya ke arah Archer.
Sekali lagi Archer menghindari serangan dari Tsukuyomi, dan Archer langsung bergerak ke arah belakangnya Tsukuyomi lalu memukul batang otaknya Tsukuyomi sekeras mungkin sampai-sampai Tsukuyomi pingsan.
"Serangan ke batang otak itu akan membuatnya pingsan selama beberapa saat," Kata Archer sambil menghela nafasnya. "Sigh, bahkan setelah aku hidup kembali menjadi manusia, keberuntungan Level E yang kumiliki sama sekali tidak dapat dihilangkan."
Author Note; Chapter pendek sori