Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 396 - Chapter 394 - Hancurnya Ilusi

Chapter 396 - Chapter 394 - Hancurnya Ilusi

Di saat bayangan Shirou berhasil menyelamatkan Negi dari dunia ilusi. Di saat yang sama pula semua Rune Save yang dibuat oleh Shirou menancap ke seluruh korban ilusi dari Lantern Circus. Dan membuat semua anggota pasukan gabungan yang terkena ilusi Lantern Circus terbebas dari ilusi itu. Shirou merasa lega karena ia berhasil membebaskan semua anggota pasukan gabungan dari ilusi.

Poyo Rainyday yang dikepung oleh Gu Fei, Mana, dan Kaede menggertakkan giginya. Karena ilusi yang dibuat oleh Artefak miliknya berhasil dihancurkan oleh Shirou dan membuat semua rencana yang ia buat dengan susah payah menjadi hancur lebur. Tapi sekalipun ia ingin melawan Shirou, saat ini ia dibuat kerepotan melawan Gu Fei, Mana dan Kaede yang mengepungnya sehingga ia tidak dapat melakukan apapun kepada Shirou.

Tepat di pusat dari Ostia lama di dalam gedung tempat Asuna palsu di kurung.

"Emiya Shirou! Dia memang sangat kuat, dia bahkan bisa menghancurkan ilusi dari Lantern Circus dengan menggunakan cara yang tidak kuduga sama sekali! Anomali seperti dirinya memang tidak bisa dibiarkan hidup! Sebab kalau tidak dia kelak akan menjadi ancaman yang berbahaya untuk Ialda-Sama."

Sang pemilik makam, yang biasanya memilih untuk bersikap netral dibuat ngeri dengan potensi yang dimiliki oleh Shirou. Dan ia tidak suka dengan sesuatu yang berada di luar logika dari sistem Archieve seperti Shirou dan para player.

"Sudah terlambat untuk mengatakan hal semacam itu, pemilik makam. Sebab Emiya Shirou saat ini belum menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya. Beberapa bulan yang lalu kekuatan Emiya Shirou masih berada di level B atau A bawah dan saat ini dia sudah melampaui level S berkat potensi yang ia miliki dan juga berkat kekuatan dari Nosferatu Alucard yang kekuatannya melampaui the Witch of the Rift. Yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah mencari cara untuk mengalahkan dirinya, karena dia tidak dapat dibunuh akibat kekuatan dari vampire paling kuat yang ada di dalam tubuhnya."

Fate tahu betul betapa kuatnya Shirou sebab ia pernah kalah dari Shirou. Ia sudah memiliki cara untuk mengalahkan Shirou dan yang saat ini ia sedang mencari saat yang tepat agar cara yang ia akan gunakan untuk mengalahkan Shirou bisa terlaksana dengan baik.

***

Di dalam kapal milik Rin, pada bagian atas kapal tempat Negi dan Kotarou berada.

"Shirou-Nii, apakah kau punya cara untuk menghentikan rencana Cosmo Entelecheia yang saat ini akan segera berlangsung?" Tanya Negi kepada bayangannya Shirou. "Sebab kalau kau tidak punya cara maka aku punya sudah memiliki ide untuk mengehentikannya."

"Apapun yang kau rencanakan untuk menghentikan Cosmo Entelecheia sebaiknya hentikan saja, Negi," Jawab Shirou. "Sebab aku tahu kalau kau ide yang kau miliki berhubungan dengan kekuatan pertemanan dan persahabatan. Dan kalau kau pikir pertemanan dan persahabatan bisa dipakai untuk menghentikan Cosmo Entelecheia, maka kau benar-benar bodoh dan naif. Sebab sekalipun dunia tempat kita berada saat ini hanyalah hasil simulasi dari ilmuwan di dimensi yang lebih tinggi dunia ini bukanlah dunia tempat shonen manga protagonis bodoh yang mengandalkan kekuatan pertemanan dalam segala hal. Sedari awal rencana Cosmo Entelecheia akan gagal sekalipun aku tidak melakukan apapun karena untuk membuat Cosmo Entelecheia berhasil Asuna yang asli dibutuhkan. Sedangkan Asuna yang ada bersama dengan mereka adalah Asuna palsu dengan Magic Cancel tiruan. Dewasalah sedikit Negi, kekuatan persahabatan dan pertemanan hanya akan bekerja di dunia manga bukan di dunia tempat kita tinggal. Ah maafkan aku Negi aku lupa kalau kau masih berumur sepuluh tahun. Jadi tidak aneh kalau kau masih memiliki khayalan yang berlebihan dan menganggap kalau apa yang ada di anime atau manga bisa dilakukan di dunia nyata, dan mengingat kalau di Mundus Magicus hampir semua hal bisa dilakukan berkat sihir kurasa tidak salah kalau kau berpikir kekuatan pertemanan itu nyata."

Bayangan Shirou masuk kembali ke dalam bayangannya Negi tepat setelah ia menasehati Negi sedikit. Dan nasihat itu membuat Negi merasa agak malu dengan dirinya sendiri karena sesuai dengan apa yang Shirou katakan. Sebab ia mendapatkan ide untuk menghentikan Magia Erebea dari shonen manga milik Kotarou dan Haruna yang ia baca.

Ia terlalu larut dalam cerita yang ada di dalam Shonen manga itu, sampai-sampai Negi menyangka kalau apa yang ada di manga itu bisa berhasil di lakukan di dunia nyata(?).

Di sebelah Negi, Kotarou yang sudah terbebas dari ilusi yang tadi mengurungnya masih berpura-pura tidak sadarkan diri. Sebab ia juga merasa malu dengan dirinya sendiri, karena ia memiliki cara berpikir yang sama dengan Negi dan mengira kalau kekuatan pertemanan itu nyata.

***

"Kalian bertiga benar-benar sudah membuatku marah!"

Poyo Rainyday yang saat ini sedang dibuat kesal oleh Kaede, Mana dan Gu Fei akhirnya memutuskan untuk bertarung dengan serius. Ia memanggil mahluk panggilan berwarna hitam pekat berwajah wanita dewasa dengan rambut putih dan dua buah tanduk hitam panjang dengan sayap berwarna kehitaman dengan mata yang amat besar di kedua sayap itu. Mahluk panggilan itu juga memiliki tangan berotot besar yang besarnya melampaui tinggi dari mahluk panggilan itu.

"Aiyaa, mahluk yang dipanggil oleh kembarannya Zazie itu sangat mirip dengan lastboss dari game RPG yang kumainkan bersama dengan Chao aru."

Gu Fei dibuat menelan ludah ketika ia melihat mahluk panggilannya Poyo. Sebab Gu Fei bisa merasakan kalau mahluk panggilan itu setidaknya memiliki kekuatan level S.

"Mahluk panggilan itu sangat kuat, setidaknya setara dengan level S tingkat bawah. Kalau tidak berhati-hati kita semua bisa mati," Kata Mana yang sudah kembali ke wujud aslinya karena wujud setengah ras iblis miliknya terlalu menguras tenaga.

Mahluk panggilan itu mulai mengumpulkan energi sihir yang amat besar di depan mulutnya lalu mahluk itu menembakkan energi sihir itu seperti laser ke arah Gu Fei, Kaede dan Mana.

Gu Fei tahu kalau ia tidak akan bisa menahan serangan itu sekalipun ia menggunakan Artefak miliknya sekalipun. Mana yang seharusnya bisa membuat barrier yang cukup kuat untuk menghentikan serangan dari mahluk panggilan itu juga tidak bisa melakukan apapun, sebab Mana saat ini sedang kelelahan.

Kaede yang tahu kalau hanya dia yang bisa menahan serangan yang bagaikan sinar laser itu menggunakan Artefak miliknya tapi karena kelelahan. Gerakan Kaede sedikit melambat dan ia tidak bisa bergerak cukup cepat untuk menahan serangan laser itu.

Di saat Kaede, Mana, dan juga Gu Fei kebingungan. Mereka bertiga tertelan bayangan mereka sendiri dan terhindar dari serangan laser yang akan mengenai mereka bertiga.

***

"Emiya Shirou, bahkan ketika kau tidak ada di hadapanku. Kau masih bisa mengangguku dengan cara menyelamatkan mereka, kau memang hama yang membuatku kesal!"

Poyo dibuat bertambah kesal akibat serangannya gagal dan ketika ia hendak menyerang kapal pasukan gabungan dengan menggunakan mahluk panggilan miliknya.

Dua buah falchion berwarna hitam dan putih dengan simbol Yin dan Yang memotong sayap dari mahluk panggilan milik Poyo.

"Seranganmu itu sangat berbahaya nona dari ras iblis, kalau aku terlambat sedikit saja mungkin serangan itu akan mengenai kapal pasukan gabungan," Kata Archer yang menangkap Kanshou dan Bakuya yang tadi ia lempar ke arah Poyo.

"Dan yang lebih menyebalkan lagi, aku harus berurusan denganmu sedangkan diriku yang satu lagi mendapatkan lawan yang lebih kuat."

"Kau Archer yang menghentikan serangannya Tertium di Kyoto. Apa kau pikir setelah kau mengalahkan mahluk panggilanku kau sudah mengalahkanku?" Kata Poyo yang sekali lagi memanggil mahluk panggilan yang sama. "Aku masih bisa memanggil mahluk yang sama sebanyak apapun yang kumau!"

"Hmm kau adalah musuh yang merepotkan," Kata Archer sambil tersenyum. "Kurasa aku bisa bersenang-senang denganmu sedikit."

Archer menghilang dari penglihatan Poyo dan muncul di sebuah batu besar melayang yang jaraknya empat kilometer dari tempat Poyo melayang. Archer mengeluarkan panah hitam kesayangannya lalu ia mengubah Silfarion pedang kecepatan menjadi anak panah kemudian menembakkannya ke arah Poyo.

"Karena kau tadi menggunakan serangan jarak jauh, maka aku akan membalasnya dengan menggunakan cara yang sama."

Silfarion melesat dengan kecepatan yang luar biasa sampai-sampai Poyo tidak menyadari kalau mahluk panggilan miliknya sudah kalah sekali lagi oleh Archer dengan cara yang berbeda.