Di saat Asuna akan melakukan ciuman yang lebih dalam lagi dengan Shirou, akhirnya Asuna menyadari adanya sebuah kejanggalan pada pernikahan yang ia lakukan dengan Shirou. Sebab ia bisa mengingat dengan sangat jelas kalau cinta sejati dari Shirou adalah Rin, jadi tidak mungkin bagi dirinya untuk yang berada di depan altar perkawinan dengan Shirou. Tapi entah kenapa saat ini yang menikah dengan Shirou bukanlah Rin melainkan dirinya.
Akhirnya berkat menyadari keanehan yang ada, Asuna menghentikan ciuman yang ia lakukan dengan Shirou dan dalam sekejap waktu seperti berhenti. Sebab semua orang yang berada di sekitar Shirou mendadak tidak bergerak. Dan Asuna pun mengerti kalau pernikahan antara dirinya dengan Shirou hanyalah sebuah ilusi belaka berdasarkan keinginan terbesar yang ia miliki, yaitu menikah dengan Shirou.
"Ilusi yang tadi kualami benar-benar nyata sampai-sampai aku tenggelam di dalam ilusi itu dan hampir tidak menyadari kalau pernikahanku dengan Shirou-kun hanyalah ilusi belaka. Aku adalah pemilik Magic Cancel dan menurut Yue, seharusnya ilusi semacam ini tidak akan mempan kepadaku. Tapi sepertinya Magic Cancel hanya berguna untuk melindungi tubuhku dari luka akibat sihir dan sama sekali tidak berguna untuk menghancurkan ilusi."
Air mata menetes di pipinya Asuna, ia merasa bahagia karena di dalam dunia ilusi ia bisa mencapai hal yang paling ia inginkan. Tapi di saat yang sama akhirnya Asuna sadar kalau kebahagiaan yang ia alami dengan Shirou hanyalah sebuah kepalsuan.
"Ilusi yang tadi benar-benar indah, hanya saja semua itu adalah kepalsuan belaka. Aku benar-benar ingin menikah dengan Shirou-kun di masa depan nanti, tapi tidak dengan mengorbankan kebahagiaan orang lain, sebab sangat tidak mungkin bagi Shirou-kun untuk memilihku sebagai istri pertamanya. Shirou-kun terlalu mencintai Rin-san. Dan Rin-san akan selalu menjadi gadis utama dalam hidupnya."
Tepat setelah Asuna selesai berkata begitu, di dunia nyata kopian daru Rune-Save menancap di kepalanya Asuna dan akhirnya Asuna pun terbebas dari ilusi yang membelenggu dirinya.
***
Negi menjalani kehidupan yang sempurna di dalam ilusi yang dibuat oleh Poyo Rainyday. Nightmare Lantern memiliki kemampuan untuk membuat ilusi yang sempurna layaknya Cosmo Entelecheia. Dan Negi yang tenggelam di dalam ilusi itu sama sekali tidak sadar kalau saat ini ia sedang berada di dalam mimpi yang dibuat oleh Poyo.
Di dalam dunia ilusi itu, Negi tidak ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya dan memiliki kehidupan yang menyenangkan. Sampai-sampai ia melupakan semua ingatannya yang ada di dunia nyata.
"Negi-Sensei, sekali kamu terjatuh di dalam dunia ilusi ini, maka selamanya kamu nggak akan bisa kembali lagi ke dunia nyata. Sebab dunia ini adalah tempat yang terputus dari semuanya sebuah taman keabadian, tempat yang dianggap sebagai surga yang sempurna padahal tempat ini adalah aslinya adalah neraka dimana semua manusia akan hidup di dalam ilusi. Sementara energi kehidupan mereka akan diambil untuk mereset ulang dunia. Tempat ini adalah Cosmo Entelecheia dunia yang sempurna yang adalah neraka ilusi."
Di saat Negi sedang mengobrol dengan Arika dan Nagi, ilusi dari Zazie yang berbeda dari ilusi lainnya sebab ilusi dari Zazie terhubung dengan tubuh Zazie yang asli. Sebab Zazie dan juga Poyo memiliki Artefak yang sama.
"Negi-Sensei, bisakah kau terbebas dari ilusi ini dengan kemampuanmu sendiri. Atau selamanya kau akan terjebak di dunia ini karena kebodohanmu sendiri. Kuharap kau bisa lepas dari ilusi yang dibuat oleh kakakku ini, Sensei."
Setelah berkata begitu, Zazie menghilang dari tempat ia berdiri dan meninggalkan Negi yang masih belum menyadari kalau saat ini kebahagiaan yang sedang ia alami hanyalah sebuah ilusi dan mimpi. Karena Negi adalah orang yang polos dan gampang sekali di pengaruhi oleh orang lain sekalipun Negi adalah anak lelaki berusia sepuluh tahun yang otaknya jenius.
Di tempat yang lain, potongan bayangan dari Shirou yang memiliki kesadaran dari Shirou yang ada di dalam bayangannya Negi mulai memasuki kesadaran dari Negi dengan maksud untuk menyadarkan Negi dari ilusi.
***
"Aku dan Makie adalah Riajuu!" Kata Chisame yang terkejut dengan perkataannya Rin. "Apa maksud perkataanmu itu Tohsaka! Kau tahu sendiri bukan kalau di kelas kita aku adalah orang yang paling jauh dari istilah itu."
"Eeh Chisame-chan Riaju itu apa sih, aku sama sekali nggak pernah dengar kata itu! Apa kau tahu apa arti Riaju?" Tanya Makie yang dibuat bingung dengan istilah Riaju.
"Sigh, Riaju itu adalah bahasa gaul yang artinya orang yang sudah puas (jujitsu) dengan kehidupannya di dunia nyata (real). Gabungan dari kata real dalam bahasa Inggris digabungkan dengan kata jujitsu, maka istilah Riaju pun tercipta. Riaju biasanya dipakai untuk meledek orang yang memiliki hubungan sosial yang sempurna. Istilah Riaju masih belum jelas sih. Tapi yang pasti aku Chisame Hasegawa adalah orang paling jauh dari kata Riaju, sebab sehari-hari aku nggak pernah lepas dari layar komputer dan penghuni tetap dunia maya. Malah setiap hari aku menjalani hidupku dengan meratapi kenyataan hidup. Bisa dibilang aku adalah kandidat terkuat dari orang yang bukan Riaju dan aku bangga akan hal itu!" Jawab Chisame yang tidak suka kalau ia disebut Riaju oleh Rin.
"Walau begitu, Chisame kau sebenarnya sudah merasa sangat puas dengan kehidupanmu bukan. Kehidupan sosialmu di dunia nyata memang buruk, tapi kau sendiri memiliki kehidupan sosial yang amat baik di dunia maya. Sebagai Net Idol Cosplayer, kau memiliki banyak penggemar. Dan semua fans yang kau miliki itulah yang membuatmu puas dengan apa yang kau miliki," Kata Rin sambil melihat kedua lengannya di dada.
"Dan Makie, dia adalah Riaju karena kepolosan dan kebodohannya yang luar biasa. Sehingga sekalipun ia memiliki kesulitan sebesar apapun, Makie akan tetap positif dan tidak terlalu memikirkan hal buruk yang terjadi kepada dirinya. Sebab ia terlalu bodoh untuk berpikir negatif dalam waktu yang lama."
Ucapan Rin membuat Chisame menjadi depresi, sedangkan Makie seperti biasa terlalu bodoh untuk mengerti apa yang diucapkan oleh Rin.
***
"Oii, Negi sampai kapan kau mau tertidur di tempat ini!" Kata bayangan dari Shirou yang saat ini berwujud Alucard.
Di saat Negi sedang makan siang, Shirou muncul di hadapan Negi. Dan begitu Negi melihat Shirou, semua ingatan Negi yang ada di dunia nyata akhirnya kembali dan Negi akhirnya sadar kalau saat ini dia sedang berada di dalam ilusi.
"Shi-Shirou-Nii! Kenapa kau memakai wujud itu, dan kenapa aku tidak berada di kapal bersama dengan Kotarou dan anggota Ala Alba yang lain?" Tanya Negi.
"Kau saat ini berada di dalam ilusi musuh, sedangkan aku yang ada bersama denganmu bukanlah aku yang asli melainkan hanya potongan bayangan dari diriku yang asli yang masuk ke dalam alam bawah sadar untuk membangunkanmu dan membuatmu sadar kalau kebahagiaan yang kau alami di dunia mimpi ini hanyalah ilusi belaka," Jawab bayangan dari Shirou. "Bukan begitu Zazie?"
"Anda benar, Shirou-Sama. Nightmare Lantern adalah Artefak khusus yang bisa meniru efek dari Cosmo Entelecheia, sebuah dunia ilusi dimana kenyataan yang membahagiakan bisa terjadi dan dalam kasusnya Negi-Sensei andai Cosmo Entelecheia musnah dua puluh tahun yang lalu maka dunia akan jadi seperti ini, kalau mereka tidak ada maka Nagi Springfield tidak akan menghilang dan serangan ke desa Negi-Sensei juga bisa dicegah. Karena Nagi dalam keadaan baik maka Arika ibunya Negi-Sensei tidak akan menjadi Evangeline dan juga serangan Fate di Kyoto tidak akan pernah terjadi. Sebuah dunia yang sempurna bagi Negi Springfield, tapi sayangnya dunia ini hanyalah salah satu dari kemungkinan yang tidak terbatas mengenai kehidupannya Negi-Sensei. Dengan kata lain sebuah dunia palsu yang dipakai untuk menipu Negi-Sensei agar ia tetap berada di tempat ini dan terjebak selamanya. Kalau bayangannya Shirou-Sama tidak masuk ke dalam alam bawah sadarnya Negi-Sensei, mungkin Negi-Sensei tidak akan selamat dari ilusi yang dibuat oleh kakak kembarku."
"Terima kasih atas penjelasanmu, Zazie. Kalau kau tidak ada disini dan membantu Negi memperlambat proses tenggelamnya Negi ke dalam ilusi milik kakak kembarmu mungkin saat Negi sudah tewas. Sebagai kakaknya Negi aku merasa bersyukur karena kau sudah mau membantu adikku! Kalau aku kembali ke Mahora nanti aku akan membuatkan makanan apapun yang kau mau sebagai tanda terimakasih!" Kata Shirou sambil membawa Negi keluar dari dalam ilusi.