Perguruan Mahora, di sebuah pemakaman ala Eropa yang ada di salah satu sudut paling terpencil di dalam Mahora.
Profesor Akashi, ayah dari Yuuna sedang menyalakan lilin di depan sebuah makam sambi menaruh seikat bunga. Makam tersebut adalah makam dari istri pertamanya yaitu Yuko. Seminggu sekali Profesor Akashi selalu mengunjungi makam Yuko, menyalakan lilin di makam itu, dan juga membersihkan makam tersebut secara rutin.
"Seperti yang kuduga di hari yang sama dan juga jam yang sama, kau pasti ada di makamnya Yuko, Hiro."
Donnet McGuiness istri kedua dari Hiro Akashi ayahnya Yuuna sedari tadi sedang mencari dimana keberadaan dari suaminya. Sebab suaminya itu lupa untuk mengantar dirinya yang saat ini sedang hamil ke dokter kandungan dan malah pergi ke makam dari istri pertamanya.
"Apa kau lupa, kalau kau seharusnya mengantarku ke dokter kandungan?"
Ketika Hiro Akashi melihat istri keduanya saat ini sedang berada di hadapannya dengan wajah yang kesal karena ia melupakan janji yang ia buat untuk mengantarkan istri keduanya itu ke dokter kandungan karena tradisi mingguan miliknya.
Hiro Akashi merasa malu dengan dirinya sendiri, sebab ia secara tidak sengaja sudah mengabaikan hal yang jauh lebih penting, akibat tradisi yang sudah ia lakukan secara rutin selama bertahun-tahun.
"Aiih maafkan aku Donnet, karena kebiasaan rutin yang kulakukan selama sepuluh tahun terakhir? Aku jadi melupakan janjiku kepadamu. Harusnya aku menunda hal rutin yang sudah kulakukan selama bertahun-tahun dan melakukannya setelah aku mengantarmu ke dokter kandungan!"
Hiro Akashi menundukkan kepalanya di hadapan istrinya, sebab ia tahu kalau ia sudah melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar dan kalau ia tidak cepat-cepat melakukan sesuatu. Maka ia akan mendapatkan masalah.
***
"Kau bahkan lupa menjemputku di bandara, tepat setelah aku pulang dari Inggris, dua minggu yang lalu! Kapan kau bisa merubah sifat ceroboh dan pelupamu itu, Hiro!"
Kemarahan dari Donnete yang semakin menjadi-jadi karena kesalahan lain yang ia lakukan dua minggu sebelumnya membuat Hiro Akashi menjadi semakin panik. Sebab ia bahkan belum menebus kesalahan yang ia lakukan dua minggu yang lalu. Dan sekarang Hiro Akashi dibuat bingung dengan apa yang harus ia lakukan untuk membuat istrinya menjadi lebih tenang.
Dan di saat Hiro Akashi sedang bingung, tiba-tiba saja handphone miliknya berbunyi dan dia dipaksa untuk mengangkat panggilan dari handphone miliknya ketika istrinya sedang marah kepada dirinya.
"Halo? Ah Kepala perguruan, ada apa meneleponku pada jam segini?" Tanya Hiro Akashi kepada Konoemon yang tiba-tiba saja menghubunginya.
[Hiro! Saat ini sedang ada keadaan darurat! Segera kumpulkan semua guru penyihir yang ada di Mahora!]
Jawaban dari Konoemon membuat Hiro Akashi merasa terkejut, sebab selama sepuluh tahun terakhir keadaan darurat jarang sekali terjadi. Bahkan tindakan Chao yang mencoba untuk membongkar sihir ke seluruh dunia tidak dianggap sebagai keadaan darurat.
"Hiro ada apa?" Tanya Donnete yang bingung dengan suaminya yang terlihat serius. "Apa Konoemon-Sama menghubungimu karena ada sesuatu yang gawat?"
"Keadaan darurat yang sudah lama sekali tidak terjadi di Mahora. Akhirnya terjadi lagi dan Kepala perguruan memerintahkanku untuk mengumpulkan seluruh guru penyihir yang ada di Mahora. Maafkan aku Donnete karena perintah dari Kepala perguruan, tidak mungkin bagi kita untuk pergi ke dokter kandungan hari ini."
***
"Sigh, kalau keadaan darurat yang terjadi apa boleh buat, kita tunda saja pergi ke dokter kandungannya besok. Sebab saat ini ada hal yang lebih penting daripada ke dokter kandungan, aku akan menelepon dokter kandungannya dan mengatakan kalau kedatangan kita akan ditunda sampai besok. Sebaiknya saat ini kau segera menelepon semua guru penyihir yang ada di Mahora, sebab kalau keadaannya darurat kita tidak boleh membuat Konoemon-Sama menunggu."
Dengan segera Hiro Akashi melakukan apa yang diperintahkan oleh Donnete dan ia mengirim E-mail yang berisi perintah dari Konoemon ke semua guru penyihir yang ada di Mahora. Kemudian Hiro dan Donnete masuk ke dalam mobil milik Donnete lalu Hiro Akashi sekali lagi menelepon Konoemon.
"Kepala perguruan, sebenarnya keadaan darurat apa yang terjadi. Apa ada masalah di Mundus Magicus?" Tanya Hiro Akashi.
[Bukan, ini soal World Tree! World Tree sedang bersinar! Ini sangat tidak lazim!]
Hiro Akashi melihat keluar jendela mobil dan seperti yang dikatakan oleh Konoemon. Saat ini World Tree sedang bersinar dengan terang sama seperti ketika Festival Mahora.
"Kenapa World Tree yang seharusnya baru bersinar dua puluh dua tahun lagi tiba-tiba saja bisa bersinar dengan sangat terang. Dengan jumlah energi sihir yang bisa terlihat dengan mata telanjang oleh orang awam sekalipun! Di malam hari!"
[Ada kemungkinan sedang terjadi sesuatu di seberang sana. Aku punya sebuah prediksi tentang yang terjadi meskipun aku sendiri belum yakin kalau prediksiku ini benar atau tidak.]
"Seberang, apakah maksud ada adalah Mundus Magicus, Ostia lama? Bukankah Gate yang ada di perpustakaan bawah tanah yang menghubungkan Ostia lama dan Mahora Gakuen sudah disterilkan lebih dari dua puluh tahun yang lalu!"
***
Hiro Akashi sekarang jadi merasa kuatir, sebab saat ini Yuuna sedang berada di Mundus Magicus. Dan dia merasa takut kalau akan terjadi sesuatu kepada Yuuna di Mundus Magicus.
[Gatenya memang sudah disterilkan tapi bukan berarti Gate itu sudah hancur. Aku takut kalau Cosmo Entelecheia akan memanfaatkan Gate itu untuk mengulang kembali tragedi yang terjadi di Ostia dua puluh tahun yang lalu.]
Setelah penjelasan singkat dari Konoemon, Hiro Akashi menelan ludahnya. Saat ini kekuatiran yang ada di dalam dirinya benar-benar memuncak ia tidak ingin Yuuna terlibat dengan Cosmo Entelecheia yang menyebabkan perang dua puluh tahun yang lalu. Tapi Hiro Akashi memiliki firasat kalau Yuuna sudah terlibat, mengingat sifat dan keberuntungannya Yuuna, Hiro tahu kalau Yuuna pasti akan terlibat.
"Sigh, saat ini pasti Yuuna sudah tahu soal diriku yang penyihir dan juga soal bagaimana cara Yuuko meninggal dari Takamichi dan juga aku yakin kalau Yuuna juga sudah melakukan Pactio dengan Emiya Shirou. Dan Artefak yang Yuuna dapatkan dari hasil Pactio adalah pistol kembar yang dulu dimiliki oleh Yuko."
Ketika Donnete mendengarkan hal yang sangat mendetail yang keluar dari mulutnya Hiro, Donnete dibuat sangat kebingungan. Karena Hiro bisa mengucapkan analisa mendetail soal apa yang terjadi kepada Yuuna.
"Suamiku, kenapa kau bisa memprediksi hal yang amat mendetail soal apa yang terjadi pada putri kita?" Tanya Donnete.
"Sigh, itu semua karena aku sudah melihat banyak hal yang terjadi di sekitar Yuuna terjadi dengan pola yang sama. Jadi aku bisa melakukan prediksi yang cukup akura mengenai hal apa yang akan terjadi kepada Yuuna," Jawab Hiro Akashi sambil menghela nafas dalam-dalam.
***
Tak lama kemudian di dalam kantornya Konoemon bersama dengan seluruh guru penyihir yang ada di Mahora.
"Seperti yang sudah kalian ketahui kalau sebelas Gate yang ada di seluruh dunia sudah dihancurkan di saat yang sama oleh teroris yang tidak dikenal. Dan kita juga kehilangan kontak dengan Mundus Magicus selama dua minggu terakhir ini kondisi yag sangat mengkhawatirkan tanpa informasi dan tanpa tahu siapa pelakunya kita tidak bisa melakukan apapun. Tapi dari fenomena bersinarnya World Tree kemungkinan besar pelakunya adalah penerus Cosmo Entelecheia."
Para guru penyihir yang ada di kantornya Konoemon dibuat kaget dengan informasi yang disampaikan oleh Konoemon. Sebab mereka semua tahu soal Cosmo Entelecheia dan betapa mengerikannya kelompok teroris itu.
"Kepala perguruan, bukankah penerus dari Cosmo Entelecheia sudah dihabisi oleh Emiya Kiritsugu, Irisviel Von Einzbern dan juga oleh Takamichi beberapa tahun yang lalu. Kenapa Cosmo Entelecheia bisa muncul lagi?"
Tanya Gandolfini guru penyihir berkulit gelap.
"Mereka bertiga memang sudah menghabisi Cosmo Entelecheia, tapi kelompok teroris yang dibuat oleh penyihir permulaan tidak akan bisa dibasmi semudah itu. Dua minggu yang lalu aku menyangka kalau tujuan dari Cosmo Entelecheia ialah untuk memisahkan Mundus Magicus dengan Bumi. Tapi ternyata tujuan asli mereka ialah menarik Mana dalam jumlah yang sangat besar dari Bumi ke Mundus Magicus. Yang akan mereka pakai untuk mengulang kembali tragedi yang sama dengan tragedi yang terjadi dua puluh tahun yang lalu di Ostia lama. Dan kita tidak bisa membiarkan hal itu sampai terjadi, sebab apa yang mereka lakukan bisa merusak keseimbangan energi alam yang ada di Bumi."