"Kalau sampai peristiwa dua puluh tahun yang lalu sampai terulang kembali, maka entah apa yang akan terjadi pada Mahora yang memiliki Gate. Kemungkinan terburuk akan terjadi ledakan besar yang bisa menghancurkan seluruh area Mahora. Pokoknya kita tidak bisa menghindari keterlibatan kita dari apapun yang sedang terjadi di Mundus Magicus.
Jadi aku mau semuanya untuk segera bersiap, menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Sesuai dengan keahlian kalian masing-masing! Semuanya segera bergerak!
Nijuin! Aku ingin kau membawa pasukan penyelidik ke perpustakaan bawah tanah!
Akashi segera persiapkan orang-orang di sekitar untuk kondisi darurat! Terserah kau mau pakai alasan apa. Gandolfini segera hubungi cabang-cabang sihir di setiap negara.
Dan Touko jelaskan situasi yang terjadi kepada asosiasi penyihir Kansai, hindari konflik yang tidak perlu. Mengingat adanya orang-orang yang masih berpikiran sempit di Kansai!
Aku ingin kalian semua melakukan semua yang kuperintahkan secepatnya!"
Semua guru penyihir yang ada di Mahora langsung bergerak secepat mungkin, tepat setelah mereka mendapat perintah langsung dari Konoemon. Karena keadaan darurat yang jauh lebih berbahya dari Festival Mahora sedang terjadi, dan mereka semua tidak ingin kasus Chao terulang kembali.
Kembali ke dalam kediamannya Albiero.
"Jadi ayah mertua, apakah kemungkinan terburuk yang kita semua sudah perkirakan benar-benar terjadi?" Tanya Eishun.
"World Tree yang bersinar terang sampai bisa dilihat dengan mata telanjang adalah bukti yang paling jelas kalau saat ini Asuna-Sama sudah ditangkap oleh musuh," Jawab Konoemon. "Tapi Kiritsugu menjamin kalau Shirou bisa mencegah diculiknya Asuna-Sama. Dan selama ini Kiritsugu belum pernah mengecewakanku setiap kali dia melakukan misi yang kuberikan kepadanya. Jadi aku yakin kalau Shirou sudah melakukan sesuatu untuk mencegah Asuna-Sama diculik, ditambah aku juga merasakan sesuatu yang berbeda dari cahaya yang muncul dari World Tree."
"Ada kemungkinan kalau Emiya Shirou memiliki cara untuk meniru Magic Cancel sekaligus dengan wujud dari putri kecil dengan menggunakan Noble Phantasm tertentu. Kemudian dia menggunakan Noble Phantasm itu kepada tumbal yang sudah ia siapkan lalu memakai tumbal itu untuk menggantikan putri kecil, Emiya Shirou adalah seseorang yang memiliki banyak sekali Noble Phantasm di dalam Reality Marble yang ia miliki.
Ditambah dengan Denial of Nothingness yang ia kuasai ia bisa membuat Noble Phantasm apapun. Termasuk Noble Phantasm yang bisa mengubah wujud seseorang dan meniru kekuatannya."
Albiero mengatakan hal yang cukup masuk akal bagi, Eishun dan juga bagi Konoemon. Mengingat Shirou memang memiliki banyak sekali Noble Phatasma yang tidak diketahui jumlah dan fungsinya ada kemungkinan kalau dari salah satu Noble Phantasm ada Noble Phantasm yang memiliki fungsi untuk meniru wujud dan kekuatan orang lain.
"Kalau yang kau ucapkan memang benar, Al. Maka yang perlu kita lakukan ialah percaya kepada kemampuan yang dimiliki oleh Shirou dan membiarkan dia melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk melindungi Asuna-Sama. Dan Eishun apa kau sudah menyuruh Shizuka untuk menghubungi putra tertua dari Yukihiro clan?"
"Aku sudah melakukannya ayah mertua, Shizuka sudah menghubungi Yukihiro Soichiro dan meminta tolong kepadanya untuk meminta Yukihiro Ayaka kembali ke Jepang dengan alasan kalau Negi-kun dan yang lain sudah pulang kembali ke Jepang."
Keluarga Yukihiro adalah salah satu dari keluarga penyihir terkaya di Kanto. Tapi yang mewarisi bakat sebagai penyihir dari ketiga anak dari keluarga utama Yukihiro hanyalah Yukihiro Soichiro dan juga Yukihiro Arturia. Sehingga Ayaka yang merupakan anak termuda dari keluarga Yukihiro tidak diberitahu soal sihir agar dia bisa hidup dengan normal.
"Baguslah kalau begitu, sebab kalau murid-muridnya Negi tetap berada di Wales ada kemungkinan mereka semua akan diserang oleh agen Cosmo Entelecheia yang ada di Britania Raya. Kembali ke Jepang adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan nyawa mereka semua."
Sementara itu di pedalaman Wales. Tempat Negi dibesarkan oleh Nekane, Ayaka sedang memeriksa dokumen super rahasia soal Nagi yang baru saja ia terima dari kakak lelakinya beberapa hari yang lalu. Ayaka dibuat shock dengan keberadaan sihir dan juga dengan status keluarganya yang adalah keluarga penyihir. Selama ini ia tidak tahu kalau dia berasal dari keluarga penyihir, sebab tidak ada satu pun di keluarganya yang memberitahu mengenai sihir kepada dirinya.
Dan ketika Ayaka masih membaca dokumen di tangannya dengan lebih detail, handphone miliknya berbunyi dan secara reflek tentu saja Ayaka mengangkatnya.
"Soiichiro-Ani-Uee ada apa? Kenapa menghubungiku pada jam segini? Eeh aku dan teman-temanku harus segera pulang ke Jepang karena Negi-Sensei saat ini sudah berada di Jepang!"
***
Bagian terdalam dari Ostia lama, markas utama dari Cosmo Entelecheia.
Saat ini Fate Averruncus yang sudah pulih dari semua cedera yang ia alami ketika melawan Clone Nagi dan Rakan sedang melihat keluar dari jendela kamar pribadinya. Bagi Fate yang tidak memiliki banyak hobi dan kesenangan, melihat pemandangan adalah salah satu hal favoritnya untuk menghabiskan waktu.
Dan di saat yang sama ia juga mengingat kembali pertarungannya melawan Archer, bagi Fate yang dibuat untuk menjadi petarung Level S kelas atas oleh Ialda ia hampir tidak memiliki lawan sama sekali. Ia menikmati pertarungannya melawan Rakan dan juga Nagi tapi mereka berdua walaupun bisa mengalahkan dirinya tapi tidak mampu mengalahkan dirinya dengan telak seperti Archer di Kyoto.
Bagi Fate, Archer adalah sebuah anomali yang tidak dapat ia mengerti sama sekali.
Sebab Fate tidak pernah melihat seseorang dengan kemampuan yang dimiliki oleh Archer.
"Kau tampaknya sedang memikirkan sesuatu Fate," Kata Tsukuyomi yang muncul sambil menusukkan katana miliknya tepat ke tembok di sebelah leher Fate.
"Ada perlu apa Tsukuyomi?" Tanya Fate.
"Di saat yang penting begini kok kau malah diam di tempat ini sambil terlihat ketakutan. Apa terjadi sesuatu di saat kau bertarung dengan Thousand Master dan Jack Rakan?" Jawab Tsukoyomi. "Apa Fate yang hampir tidak memiliki emosi sama sekali hatinya tergerak oleh mereka berdua?"
"Apa yang kulakukan sekarang tidak ada hubungannya dengan pertarungan yang kulakukan dengan mereka berdua, jadi urus saja urusanmu sendiri dan jangan ganggu aku lagi."
Fate tidak terlalu menyukai Tsukuyomi yang hatinya terlalu dipenuhi oleh kejahatan sebab bagi Fate yang masih memiliki moral orang seperti Tsukuyomi sangatlah menjijikan.
"Yah, selama apa yang kau pikirkan tidak mempengaruhi kemampuan bertarungmu aku tidak keberatan kau melakukan hal apapun yang kau mau!"
Tsukuyomi lalu menebas leher Fate menggunakan katana miliknya, tapi ketika kepala Fate terjatuh ke lantai tubuh dan kepala Fate berubah menjadi patung batu. Dan Fate yang asli langsung muncul di belakang Tsukuyomi.
"Apa yang kulakukan tidak akan berpengaruh pada kemampuan bertarungku. Sebab pada dasarnya aku hanyalah boneka yang dibuat oleh Ialda-Sama untuk melakukan semua perintahnya kepadaku. Sekalipun dulunya aku adalah manusia, tapi aku sudah lupa masa laluku itu dan tidak mau lagi mengingatnya."
Tsukuyomi langsung bergerak menjauhi Fate, ia sama sekali tidak tahu kapan Fate menukar tubuh aslinya dengan patung batu dan juga kapan ia bergerak ke belakang dirinya sebab Fate bergerak dengan amat cepat. Tapi bagi Tsukuyomi yang adalah pecandu pertarungan hal yang Fate lakukan membuat dirinya senang.
Sebab semakin kuat lawannya maka semakin nikmat pertarungan yang bisa ia rasakan.
"Baguslah kalau kau masih kuat! Sebab saat ini aku benar-benar ingin bertarung melawan musuh yang tangguh! Setelah aku selesai dan dikalahkan oleh Setsuna-Nee-Sama aku jadi menyadari kalau aku ingin mengalahkan Nee-Sama aku harus melawan musuh yang jauh lebih kuat dari Nee-Sama dan kau Fate adalah seseorang yang lebih kuat dari Nee-Sama jadi aku harus melawanmu supaya aku bisa jadi lebih kuat!"
Kegilaan Tsukoyomi dalam bertarung membuat Fate benar-benar merasa jijik kepada samurai berkacamata itu. Dan Fate benar-benar tidak ingin meladeni Tsukuyomi dalam pertarungan sama sekali. Tapi mengingat Tsukuyomi tidak akan berhenti untuk mengganggu dirinya kalau ia tidak bertarung dengan Tsukuyomi.
Dengan terpaksa Fate menjawab tantangan dari samurai berkacamata itu.
"Kalau kau ingin bertarung denganku setelah kau dikalahkan oleh Sakurazaki Setsuna dengan amat telak, aku tidak keberatan. Tapi kau harus bersiap untuk mengalami kekalahan yang jauh lebih telak dari kekalahan yang sudah kau alami sebelumnya. Sebab petarung level B kelas atas sepertimu yang mengalami peningkatan kekuatan dengan cara yang curang tidak akan memiliki kesempatan untuk menang melawanku."