Pertarungan antara Rakan, Clone Nagi melawan Fate Averruncus sudah berlangsung lebih dari dua puluh menit. Dan Fate Averruncus alias Tertium dibuat tidak berdaya sama sekali, ketika ia harus melawan dua orang petarung level S yang memiliki kekuatan yang melampaui diriya. Semua jurus dan trik yang ia miliki sama sekali tidak berguna di hadapan Clone Nagi dan Rakan.
"Rakan Banretsuken! Rasensho! Daiboto!"
Rakan menyerang Fate dengan tinjuan beruntun, tapak spiral dan juga sikutan ledakan dan semua serangan itu ia lakukan dengan cepat dan berurutan sehingga Fate sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyerang balik. Dan tepat setelah Rakan melakukan serangannya Clone Nagi menyerang Fate dengan rentetan pukulan, tendangan, dan ribuan panah sihir berelemen petir.
Tapi bahkan setelah semua serangan tersebut, Fate Averruncus masih belum kalah karena saat ini ia masih bisa berdiri. Meskipun tubuhnya telah babak belur bahkan salah satu lengan Fate sudah terlepas dari persendiannya.
Wajah Fate sendiri anehnya masih terlihat sangat tenang seolah-olah ia tahu kalau dirinya masih bisa membalikkan keadaan.
"Pertarungan yang saat ini kita lakukan mengingatkanku pada masa lalu, pada pertarungan pertama yang kita lakukan Averruncus. Dan sayangnya meskipun aku sama sekali tidak suka keroyokan aku terpaksa harus melawanmu bersama dengan Rakan!" Kata Clone Nagi yang memiliki luka sayatan dan memar di seluruh tubuhnya. "Sebab kami berdua harus mengalahkanmu secepatnya agar kau tidak bisa menjalankan rencanamu apapun itu."
"Aku merasakan hal yang sama dengan Nagi, tapi sayangnya kami berdua harus melakukan hal yang agak tidak adil dengan mengeroyok dirimu," Kata Rakan sambil menghela nafasnya. "Tapi kami berdua adalah pemenang dari pertarungan ini dan kami akan memusnahkanmu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ternyata kalian berdua memang tidak mengerti apa-apa, mengalahkanku tidak akan menyelesaikan apa pun. Karena aku hanyalah salah satu pion dari Ialda-Sama, sekalipun kalian berdua membunuhmu masih ada pion lain yang bisa dipakai untuk menggantikanku. Tapi sayangnya meskipun aku menikmati pertarungan yang kita lakukan tadi, kalian berdua sedari awal tidak memiliki kesempatan 'menang' melawanku," Kata Fate. "Sebab aku yang akan mengalahkan kalian berdua!"
"Kami berdua nggak akan menang melawanmu? Apa kau bercanda! Lihat kondisi tubuhmu, kau kehilangan lengan kirimu dan Rakan juga sudah merusak generator energi sihir di dalam tubuhmu yang membuatmu memiliki energi sihir yang tak terbatas," Teriak Clone Nagi dengan wajah yang kesal. "Dengan energi sihir yang saat ini hanya tinggal sedikit dan cedera di seluruh tubuhmu bagaimana caranya kau akan menang melawanku dan Rakan!?"
Clone Nagi dan Rakan tahu kalau Fate Averruncus bukanlah seseorang yang suka menggertak. Dan ia juga bukanah seseorang yang bisa mengatakan hal semacam itu dengan santai, makanya saat ini Clone Nagi dan Rakan merasa agak kuatir dengan tindakan apa yang akan dilakukan oleh Fate selanjutnya.
"Jack Rakan, Nagi Springfield kalian berdua memanglah petarung level terkuat, Level S," Kata Fate yang mengangkat lengan kanannya ke depan. "Dan aku juga nggak tahu apakah kekuatan yang kalian berdua miliki adalah 'bug' atau bukan. Tapi aku akan menunjukkan rasa hormat yang kumiliki kepada kekuatan yang kalian miliki itu. Sekalipun kekuatan kalian adalah ilusi sekalipun!"
Di tangan kanan Fate tiba-tiba saja sebuah kunci raksasa, dengan globe besar yang ada di bagian atas dari kunci itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mata Clone Nagi terbelalak ketika ia melihat kunci raksasa itu, Clone Nagi pernah melihat kunci itu pada salah satu buku dari Albiero yang ia baca sebelumnya. Dan dari informasi yang ia baca di buku tersebut. Kunci itu adalah Artefak berbahaya yang memiliki kemampuan mengubah realita. Dan Clone Nagi tahu kalau ia tidak bisa membiarkan Fate menggunakan kunci raksasa itu, sebab kalau tidak Fate akan sangat sulit untuk dikalahkan.
Rakan bisa merasakan sesuatu yang bahaya dan mengerikan dari kunci yang ada di tangan kanannya Fate. Makanya secara reflek ia langsung bergerak mendekati Fate dan memukul tubuh Fate sekuat yang ia bisa. Tubuh Fate terlontar jauh ke belakang, tapi Fate langsung berdiri kembali dan bermaksud untuk menstabilkan pijakan kakinya. Hanya saja sebelum ia bisa melakukan hal itu Clone Nagi sudah muncul di belakang Fate lalu ia mencoba menendang tubuh Fate.
Fate berhasil menghindari tendangan Clone Nagi dengan melompat dan ia memunculkan banyak sekali pasak besi yang terbang ke arah Clone Nagi. Tapi sebelum pasak-pasak itu bisa menyentuh Clone Nagi, Rakan muncul di depan Clone Nagi dan menghancurkan pasak-pasak itu dengan tangan kosong.
Rakan melompat untuk mendekati Fate yang melayang di udara, sembari menghancurkan pasak-pasak yang masih terbang ke arahnya. Lalu ia memukul Fate tepat di perut sampai Fate terjatuh ke bawah dan menghancurkan salah satu batu besar melayang yang ada di dalam dimensi buatan.
Kunci raksasa itu pun terlepas dari tangan Fate dan Rakan memanfaatkan kesempatan yang ia lihat di depan mata dengan cepat Rakan menghancurkan globe bercahaya yang ada di ujung dari kunci itu kemudian ia mematahkan kunci itu menjadi dua.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sedangkan Clone Nagi meninju tubuh Fate sampai tubuh Fate terlihat seperti daging cincang. Beberapa detik kemudian Rakan sudah selesai mengumpulkan energi sihir dalam jumlah yang amat besar di tangan kanannya, lalu ia meninju tubuh Fate menggunakan tangan kanannya yang diperkuat dengan energi sihir sampai melampaui batas.
Daya hancur dari pukulan tangan kanan Rakan. Atau Rakan Impact sangatlah luar biasa, daya hancur yang dihasilkan cukup kuat sampai bisa menghancurkan wilayah seluas tiga puluh kilometer.
Rakan menggunakan lebih dari setengah energi sihir yang ia miliki untuk serangan itu dan ia yakin kalau serangannya barusan cukup kuat untuk membunuh Fate. Sedangkan Clone Nagi yang melihat betapa dahsyatnya serangan Rakan barusan masih merasakan perasaan tidak enak kalau serangan itu tidak akan cukup kuat untuk mengalahkan Fate.
Sebab Clone Nagi menyadari kalau Fate memiliki kesempatan untuk menggunakan kunci itu dan Clone Nagi merasa yakin kalau Fate yang tadi dilawan oleh dirinya dan Rakan hanyalah ilusi 'nyata' yang dibuat dengan menggunakan kekuatan kunci.
Makanya Clone Nagi saat ini sudah bersiap-siap untuk kondisi terburuk yang bisa terjadi kalau-kalau hal yang ia duga benar-benar terjadi. Sebab firasat buruk yang ia miliki jarang sekali salah.
***
Di atas atap dari Kantor gubernur jenderal Ostia.
"Oii Ban, boneka hidup yang ada di dalam dimensi buatan itu sudah menggunakan 'kunci' itu bukan? Kenapa kita berdua belum bergerak juga?"
Himiko Kudou istri dari Midou Ban melihat ke arah suaminya yang sedang mengawasi apa yang terjadi di dalam dimensi buatan tempat Clone Nagi dan Rakan bertarung melalui sebuah pecahan cermin yang melayang di depannya. Himiko tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran suaminya itu, sekalipun mereka berdua seharusnya sudah bergerak untuk menolong Rakan dan Clone Nagi sedari tadi.
"Tak perlu melakukan apapun, efek kunci itu tidak akan bertahan lama," Kata Ban. "Sebab sumber kekuatan dari kunci itu hanyalah barang tiruan...."