"Woooow aku merasa kalau kita berada di tempat yang salah," Kata Collete yang matanya berbinar ketika ia tiba di kantor gubernur Jenderal Ostia bersama dengan Emily dan Yue.
"Ooi Collete! Jangan celingak celinguk seperti orang kampung yang masuk kota begitu! Kau adalah kadet dari Ariadne! Jaga sikapmu ketika berada di tempat ini!" Kata Emily memperingatkan Collete yang bersikap layaknya orang yang kampungan. "Masa kau bersikap begitu di pesta dansa semegah ini! Lagipula coba pikir kenapa kita diundang ke pesta dansa ini sebagai murid Ariadne dan bukan sebagai pasukan penjaga cobalah untuk bersikap dengan lebih dewasa!"
"Ketua kelas, kita bisa diundang ke tempat ini, karena Yue entah kenapa disebut memiliki hubungan dengan Nagi-Sama menurut undangan yang dikirimkan kepada kita," Kata Collete yang merasa kesal dengan sikap Emily yang masih sok memerintah di saat yang tidak tepat. "Jadi kurasa kau harus menahan diri sedikit untuk tidak bersikap bossy, di tempat dan di waktu yang tidak tepat. Karena kalau aku boleh jujur, meskipun kau adalah seorang yang baik dan bertanggung jawab. Tapi terkadang kau bisa menjadi sangat menyebalkan kalau kau sudah dalam mode sok menjadi bos seperti itu! Jadi kumohon sekarang diamlah! Karena tidak ada satu orang pun di kelas kita yang suka di saat kau berlagak seperti orang yang penting!"
Mulut Emily menganga melihat reaksi dari Collete, selama ini tidak pernah ada satu orang pun yang berani membantah perintahnya dimana pun ia berada. Dan Collete adalah orang pertama yang membantah perintahnya.
"Jangan berani untuk mencoba membantah perintahku Collete Farandole!" Teriak Emily dengan sedikit air mata mengalir di pipinya karena ia merasa kesal dengan Collete. "Aku adalah ketua kelasmu! Jadi aku memiliki hak untuk memerintahmu kapan pun dan dimana pun!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Anda sudah sangat keterlaluan, Emily Ojou-Sama," Beatrix Monroe maid sekaligus bodyguard pribadi dari Emily tiba-tiba saja muncul di belakang Emily dan ia langsung memakai iron grip ke kepalanya Emily. "Sebagai maid dari keluarga Sevensheep aku tidak bisa membiarkan anda untuk bersikap seenaknya seperti itu. Jabatan ketua kelas yang anda pegang membuat anda menjadi seseorang yang memiliki god complex dan merasa kalau diri anda adalah yang paling benar dalam segala hal! Aku sepertinya harus mendidik anda dalam bersikap dari nol Ojou-Sama, atau kalau tidak di masa depan nanti anda akan menjadi seorang penjahat besar dan bukannya nona besar dari keluarga Sevensheep."
Kemunculan Beatrix yang secara mendadak tentu saja membuat, Yue dan Collete merasa kaget sampai-sampai mereka berdua dibuat terdiam.
Sedangkan Emily cuma bisa menelan ludahnya lalu ia berteriak kesakitan karena iron grip dari Beatrix do kepalanya. Emily tidak bisa protes, karena ia tahu kalau ia protes maka iron grip dari Beatrix semakin keras dan itu adalah sesuatu yang tidak ia inginkan.
"Sebaiknya saat ini kita berdua pergi dulu dari pesta dansa ini ke tempat yang lebih sepi," Kata Beatrix sambil memukul Emily sampai pingsan lalu ia menaruh tubuh Emily di pundaknya. "Aku akan mendidikmu dan memberimu pelajaran yang amat berarti untukmu Ojou-Sama, yang akan membuatmu menyesal sudah bersikap tidak pantas."
Collete dan Yue melihat ke arah Emily yang dibawa pergi oleh Beatrix yang bisa menjinakkan Emily dengan sangat mudah. Mereka merasa lega karena akhirnya Emily sudah pergi, Collete dan Yue tidak membenci Emily. Hanya saja terkadang Emily bisa terlalu berlebihan dalam mengerjakan tugasnya sebagai ketua kelas. Bagi Collete dan Yue, Emily terlalu terobsesi dengan jabatannya sebagai ketua kelas di Ariadne tanpa menyadari kalau di luar Ariadne jabatannya sebagai ketua kelas sama sekali tidak ada artinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hei Yue, apa kau benar-benar tidak ingat seperti apa masa lalumu di Dunia lama?" Tanya Collete. "Seharusnya pengetahuan umum mengenai dunia lama yang kau miliki tidak lenyap sama sekali bukan. Aku benar-benar penasaran dunia lama itu seperti apa, karena aku sadar kalau sebentar lagi kau akan melakukan reuni dengan teman-temanmu dari dunia lama yang aku yakin akan datang juga ke tempat ini. Dan kau pasti pulang bersama dengan mereka semua."
"Collete, terus terang saja meskipun aku memiliki pengetahuan soal dunia lama di kepalaku, hal itu terasa sangat asing bagiku. Karena entah kenapa aku lebih merasa kalau aku adalah penduduk Mundus Magicus daripada dunia lama," Jawab Yue yang merasa tidak enak kepada Collete. "Dan soal apakah aku akan pulang dengan teman-temanku. Aku masih merasa bingung mengenai hal itu, memang bagus kalau aku bisa pulang ke dunia lama. Hanya saja sayangnya mentalku belum siap. Ingatanku belum kembali sama sekali dan tidak ada jaminan kalau ingatanku akan kembali. Rasanya terlalu mendadak kalau tiba-tiba saja aku berpisah denganmu dan teman-teman yang lain di Ariadne. Lagipula aku adalah bagian dari pasukan pengamanan Ariadne jika aku pergi di saat sedang bertugas maka aku akan dianggap melakukan kejahatan yang serius."
"Seras-Sama pasti akan mengerti alasan kepergianmu Yue," Kata Collete sambil tersenyum ke arah Yue. "Karena beliau adalah bagian dari Ala Rubra dia pasti tidak akan menghalangi kepergianmu. Sebab kepergianmu ada hubungannya dengan Ala Rubra."
"Seras-Sama akan mengerti kepergianku? Apa kau yakin?" Tanya Yue yang merasa ragu dengan ucapan Collete. "Karena dia adalah seseorang yang tegas terhadap suatu aturan. Apa kau yakin kalau dia mau melonggarkan aturan hanya karena kepergianku berhubungan dengan Ala Rubra."
"Tenanglah aku jamin seratus persen kalau dia akan melonggarkan aturan," Kata Collete.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Artefak Tamaki Ecompadentia Infinita.
"Hooh, tiruan dari Reality Marble lagi ya," Kata Rakan ketika sekali lagi ia dikurung di dalam artefaknya Tamaki. "Kalau disini, aku dan Nagi bisa bertarung dengan bebas tanpa adanya gangguan. "
"Aku tidak akan membiarkanmu untuk menghancurkan dimensi ini untuk kedua kalinya! Kali ini tidak ada celah yang bisa kau manfaatkan untuk menghancurkan dimensi ini. Ditambah lagi tidak akan ada yang bisa membantumu, meskipun Thousand Master sekalipun yang saat ini sedang bertarung melawan Fate-Sama!" Tamaki tidak akan membiarkan dirinya untuk dipermainkan lagi oleh Rakan seperti sebelumnya makanya dia langsung serius sedari awal.
Koyomi juga melakukan hal yang sama seperti Tamaki dan merubah wujudnya ke mode full beast. Begitu juga Homura yang merubah dirinya ke mode Ifrit.
"Hmm panther demi human dan juga keturunan ifrit ya, ini menarik. Aku sama sekali nggak menyangka kalau Fate memiliki anak buah yang beragam," Kata Rakan dengan wajah yang terlihat senang. "Aku sepertinya akan menikmati pertarungan dengan kalian semua."
Setelah selesai mengatakan hal itu, Rakan merasa kalau tubuhnya sedang ditekan oleh sesuatu. Sampai-sampai tanah yang ia injak menjadi sebuah kawah kecil.
"Arrgh serangan gelombang suara yang tidak mengincar gendang telinga tapi menjadi gelombang penghancur yang bisa membuat benda padat menjadi debu, ya," Kata Rakan sambil menggertakkan giginya. "Benar-benar serangan yang mengerikan!"
Beatrice menggunakan artefak berbentuk biola Fidiluca Lunatica untuk menekan tubuh Rakan menggunakan gelombang suara. Dan setelahnya ia menyuruh Homura menyerang Rakan.
"Homura bakar dia sampai menjadi debu!" Teriak Beatrice.
"Serahkan padaku!" Kata Homura yang memusatkan dan memadatkan api dari pyrokinesis miliknya ke satu titik lalu ia meledakkan titik api itu tepat di tubuhnya Rakan. Yang masih terlihat santai meskipun saat ini ia sedang didesak.