"Kotarou, mereka berdua meremehkan kita," Kata Negi yang dengan susah payah berusaha untuk tetap berdiri walaupun badannya gemetaran. "Mereka mengira kalau saat ini kita berdua sudah mencapai batas kita, dengan memanfaatkan hal ini kita memiliki kesempatan untuk menang!"
"Seperti katamu, Negi," Kata Kotarou yang lukanya sama parahnya dengan Negi. "Ayo kita tunjukkan kepada mereka kalau kita berdua masih bisa bertarung dengan baik."
Melihat Negi dan Kotarou yang sudah bisa berdiri kembali, para anggota Ala Alba dan juga keempat anggota klub olahraga plus Natsumi merasa lega. Karena sebelumnya mereka semua berpikir kalau Negi dan Kotarou tidak akan bisa berdiri lagi setelah dilukai dengan sangat parah.
"Bodoh sekali! Kenapa mereka berdua malah berdiri lagi!? Senjata rahasia mereka berdua sudah hancur! Bahkan mereka berdua sudah menggunakan Magia Erebea sampai maksimal dan tetap tidak bisa mengalahkanku ataupun Rakan-Sensei! Apalagi dengan badan yang babak belur begitu, kalau mereka berdua mencoba untuk bertarung lagi bukannya luka mereka akan bertambah parah!?"
Kagetaro dibuat bingung kenapa Negi dan Kotarou masih memiliki niat untuk bertarung meskipun tubuh mereka berdua sudah terluka parah.
"Nggak pandangan mata mereka berdua bukanlah pandangan mata orang yang akan menyerah," Kata Rakan yang memiliki pendapat berbeda dari Kagetaro. "Mereka berdua masih merasa belum terpojok, keduanya masih mengincar sesuatu. Kotarou Inugami yang perubahan binatang buasnya diperkuat oleh Magia Erebea ditambah Shundong kecepatan petir adalah sesuatu yang membuatku terkejut. Jangan bilang kalau mereka berdua masih memiliki kejutan lain!"
'Oii Kotarou aku butuh empat puluh tiga detik untuk menggunakan 'tehnik' itu, berbeda denganmu yang bisa menggunakan Magia Erebea dengan lebih cepat dariku dan hampir instant. Apakah dengan tehnik akhirmu itu kau bisa menahan mereka berdua selama aku mengucapkan mantra?' Tanya Negi.
'Akan kucoba, meskipun akan sangat merepotkan nantinya,' Jawab Kotarou sambil menyeka darah yang ada di mulutnya. 'Tapi Negi si Kagetaro itu monster tahu, tadi aku sudah menggunakan Magia Erebea plus perubahan werewolfku, tapi dia tetap bisa mengalahkanku. Rakan bilang daya tempur si Kagetaro itu sekitar tujuh ratus bukan, tapi menurutku daya tempurnya lebih dari lima ribu. Aku dengan Magia Erebea plus perubahan werewolf hanya memiliki daya tempur sekitar empat ribu dua ratus! Mana bisa aku mengalahkan Kagetaro! Dengan perbedaan daya tempur yang lumayan besar!'
'Sepertinya begitu, makanya ayo kita buat mereka berdua menyesal karena sudah meremehkan kita!' Kata Negi sambil memberikan tiruan dari kartu pactio tempat ia menyimpan pedang miliknya kepada Kotarou. "Maafkan aku Kotarou, karena aku harus membuatmu menjadi umpan!"
"Heh, nggak masalah selama kau nggak melupakan janjimu untuk berduel denganku nanti!" Kata Kotarou yang dalam sekejap sudah menggunakan Magia Erebea di kedua tangannya dan bersiap untuk menggunakan tehnik terkuat yang ia miliki saat ini. "Lagipula aku juga ingin melakukan sedikit pembalasan kepada Kagetaro yang tadi melukaiku dengan cukup parah! Sehingga menjadi umpan sekalipun tidak terlalu masalah untukku."
"Hmm, jadi dia masih kesal karena tadi aku menusuknya dan hampir membuat lengannya putus," Kata Kagetaro. "Kalau begitu aku akan melawanmu dengan sekuat tenaga, Kojirou!"
Ribuan tombak bayangan muncul dan mengelilingi Rakan dan Kagetaro dan tombak-tombak itu berkumpul pada satu titik.
"Sepuluh ribu tombak yang dianyam dari roh bayangan!" Teriak Kagetaro. "Coba hindari serangan ini kalau kau bisa!"
Sepuluh ribu tombak bayangan itu bergerak dengan sangat cepat dan menusuk ke arah Kotarou. Tapi mendadak ribuan tombak bayangan itu lenyap dan di tempat Kotarou berdiri tadi ada seekor serigala berbulu hitam seukuran gajah dengan Rune Save yang ia gigit di moncongnya.
"Tombak bayanganku lenyap! Ditambah lagi Inugami Kotarou berubah menjadi serigala raksasa!"
Kagetaro tidak menyangka kalau Kotarou bisa berubah menjadi serigala raksasa berkat kekuatan dari Magia Ereba. Ia bisa merasakan kalau kekuatan Kotarou saat ini hampir setara dengan dirinya.
"Garyu Inugami Ryujuka Ougi! Kuon Eiso!"
Tehnik terakhir dari Kotarou dimana ia menggunakan Magia Erebea untuk memasukkan dua puluh wolf spirit ke dalam tubuhnya sendiri untuk memperkuat tubuhnya.
Melihat perubahan Kotarou semua orang di arena dibuat terkejut. Terutama Natsumi yang tidak percaya kalau Kotarou bisa berubah menjadi anjing berukuran besar.
Kotarou berlari ke arah Kagetaro dengan kecepatan tinggi dengan Rune Save yang ada di moncongnya. Dan Kagetaro berusaha untuk melindungi dirinya menggunakan dinding sihir. Tapi berkat kekuatan dari Rune Save dinding sihir itu terpotong dan saat ini tubuh dari Kagetaro didorong oleh Kotarou ke salah satu pecahan batu besar yang ada di arena.
Tubuh Kagetaro tertancap oleh Rune Save di batu besar itu, dan karena efek dari Rune Save ditambah tekanan fisik dari Kotarou yang meretakkan seluruh tulang yang ada di tubuh Kagetaro. Si pengguna bayangan Kagetaro berhasil dikalahkan dan tidak bisa bergerak sama sekali.
"Hehehe sayang sekali Kage, Rune Save adalah musuh alami untuk semua penyihir. Terutama untuk pengguna roh seperti kita berdua!"
"Kau bisa mengalahkan Kagetaro, muridku. Kau lumayan juga Kojirou! Tapi sayangnya rekanmu Nagi yang sedang mengucapkan mantra jadi tidak ada yang menjaga, dan itu berarti aku bisa menyerang rekanmu itu dengan bebas!"
Ucapan Rakan membuat Kotarou sadar kalau saat ini Negi yang sedang mengucapkan mantra ada dalam bahaya. Makanya Kotarou langsung menembakkan beberapa bola sihir bayangan yang ia campur dengan sedikit Ki ke arah Rakan.
Tapi Rakan dengan sangat mudah menangkis semua bola sihir bayangan itu hanya menggunakan kedua tinjunya. Membuat Kotarou menjadi sadar kalau Rakan memang ada di level yang amat berbeda dari dirinya ataupun Negi.
"Ukkh serangan barusan membuat kedua tanganku kesemutan, kau cukup kuat juga Kojirou karena bisa membuatku merasa kesemutan!"
'Ya-Yang benar saja! Serangan barusan bahkan tidak bisa ditangkis oleh Negi! Tapi dia menangkisnya dengan mudah dan dengan entengnya berkata kalau ia hanya merasa kesemutan akibat serangan tadi!' Kotarou yang dibuat kesal dengan ucapan Rakan langsung membenturkan dirinya ke arah Rakan dan langsung mencekik Rakan menggunakan rambutnya yang panjang lalu membanting tubuh Rakan ke tanah dan membombardir tubuh Rakan menggunakan bola bayangan secara beruntun.
'Urrgh melawan monster seperti Jack Rakan memang bukan perkara yang gampang, aku sudah menyerang dengan sekuat tenaga dan bahkan nggak menahan diri ketika aku menyerang. Tapi dia bisa bertahan dari semua seranganku! Aku nggak tahu nantinya mau jadi bagaimana, satu-satunya hal yang bisa kulakukan ialah menahan Rakan selama yang aku bisa dengan seluruh kemampuan yang kumiliki!'
Semua bola bayangan yang mengenai tubuh Rakan sama sekali tidak berefek apa-apa kepada sang gladiator terkuat. Rakan bahkan bisa melepaskan cekikan rambut Kotarou dan menggunakan rambut itu untuk menarik tubuh Kotarou dan memukul Kotarou tepat di perut dengan menggunakan tangan kanannya.
'Arrrgh pukulan tangan kanannya sangat kuat! Dan Negi tadi terkena pukulan sekuat ini!'
Darah dalam jumlah banyak keluar dari moncongnya Kotarou. Ia sama sekali tidak dapat menahan pukulan dari Rakan yang bahkan tidak berkekuatan penuh.
"Ooh kau bisa menahan pukulanku, Kojirou. Hebat juga," Kata Rakan yang memunculkan beberapa pedang yang menancap di tanah menggunakan Artefak miliknya. "Tapi sayang sekali melawan dan menaklukan binatang buas adalah keahlianku sebagai mantan tentara bayaran, jadi kau nggak akan mungkin menang melawanku!"
'Urrgh tinggal lima belas detik lagi! Aku harus bertahan selama itu melawan monster ini! Agar Negi bisa menyelesaikan mantra yang sedang ia lafalkan!'
Rakan melakukan tebasan asal ke arah Kotarou karena ia sama sekali tidak memiliki niat untuk membunuh Kotarou. Sedangkan Kotarou bersusah payah menahan semua tebasan dari pedangnya Rakan menggunakan ekornya yang ia perkuat menggunakan sihir. Kotarou sadar kalau ia tidak mungkin bisa bertahan lebih lama lagi, karena itu tepat satu detik sebelum empat puluh tiga detik berakhir.
Kotarou dengan sengaja menonaktifkan Kuon Eiso agar ia bisa menghindari tusukan dari pedang Rakan. Yang hampir menusuk punggungnya.
Rakan tahu kalau Kotarou sudah kehabisan tenaga, makanya ia membiarkan Kotarou terbaring di tanah lalu ia berjalan ke arah Negi yang sudah selesai melafalkan mantra.
Rakan tersenyum ketika ia melihat Negi, karena ia tahu kalau Negi sudah selesai mengucapkan mantra dan akhirnya ia bisa bersenang-dengan Negi.
"Duplex Complexio!" Teriak Negi yang sudah bersiap untuk melakukan duel terakhir melawan Rakan.