'Se-sejak kapan dia sudah ada di belakangku!' Kata Negi yang terkejut melihat Rakan sudah ada di belakang tubuhnya, meskipun ia sudah bergerak dengan sangat cepat untuk menjauhi Rakan. 'Kenapa dia bisa bergerak jauh lebih cepat dariku yang sudah memakai Shundong kecepatan petir!'
"Rakan Hariken Sho!"
Rakan menyentuh perut Negi menggunakan telapak tangan kanannya, lalu ia memelintir tubuh Negi, dan membuat perut Negi mengeluarkan darah akibat pelintiran yang ia lakukan ke tubuhnya Negi.
Sementara di saat yang sama, tubuh Kotarou tertusuk oleh banyak tombak bayangan.
Negi yang terluka berusaha menyeimbangkan tubuhnya di udara, tapi karena pelintiran yang Rakan lakukan kepada tubuhnya sangat kuat. Negi masih mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan tubuhnya, sampai-sampai meskipun ia sudah berhasil menyeimbangkan tubuhnya. Negi masih terdorong ke belakang.
"Seranganku barusan bisa kau tahan, ya," Kata Rakan yang melihat ke arah Negi. "Tapi seranganku tadi adalah serangan fisik murni jarak dekat, pertahanan dinding pelindung pun ada batasnya."
'Bagaimana bisa trikku terbaca secepat ini!' Kata Negi yang shock ketika ia tahu kalau shundong kecepatan petir miliknya ditaklukan oleh Rakan. 'Kecepatan super seratus lima puluh kilometer dalam satu detik seharusnya melampaui penglihatan Rakan!'
"Aku kagum kau bisa berkembang sejauh ini," Kata Rakan sambil tersenyum. "Tapi sayangnya tehnik barumu itu memiliki kelemahan yang sangat fatal, pertama meskipun tubuhmu memiliki kecepatan petir, otakmu masih berpikir dengan kecepatan yang normal. Jadi cara yang paling efektif untuk melawanmu ialah menyerang dengan kecepatan tinggi sebelum kau sempat bergerak menggunakan shundong milikmu itu. Karena otakmu tidak akan bisa merespon kecepatanku bergerak."
'Ti-tidak mungkin! Tubuhku sudah berubah menjadi petir seharusnya kecepatanku berpikir juga meningkat. Bagaimana mungkin kecepatanku dalam berpikir masih sama dengan sebelumnya!'
Negi sekali bergerak dengan kecepatan tinggi dan menyerang Rakan dengan serangan yang bertubi-tubi. Tapi Rakan dengan mudahnya menangkis semua serangannya Negi.
'Di-dia menangkis semua seranganku!?'
"Kelemahanmu yang kedua, kamu yang menjadikan dirimu sendiri sebagai petir sepertinya menggunakan sihir jenis angin untuk mengatasi perbedaan tegangan listrik di udara. Sebagai seorang petarung veteran, aku bisa menebak di mana petir akan jatuh dengan merasakan perubahan suhu di udara. Apalagi kau mengeluarkan muatan listrik terlebih dulu seperti petir asli," Kata Rakan yang bisa dengan mudah menebak dimana Negi akan muncul lalu meninju wajah Negi. "Membuatmu gampang untuk diserang balik! Kecepatanmu memang kecepatan dewa, level terkuat. Tapi buatku hal seperti itu tidak ada pengaruhnya setelah aku tahu seperti apa trik yang kau gunakan."
Setelah selesai berbicara, Rakan lalu langsung melakukan serangkaian pose aneh lalu ia mengeluarkan sinar dari seluruh tubuhnya.
"Eternal Negi Fever!"
Negi yang tahu kalau Eternal Negi Fever adalah serangan yang amat berbahaya langsung menggunakan Rune Save untuk memotong serangan Rakan. Tapi sayangnya Rakan tahu-tahu sudah muncul di belakang Negi tepat ketika Negi selesai memotong serangannya Rakan.
Dan Rakan langsung meninju dada Negi tanpa membiarkan Negi melakukan perlawanan sama sekali.
Negi yang tadi melayang di udara, tubuhnya terjatuh ke tanah. Dan tanah di sekitar Negi menjadi hancur lebur karena kecepatan Negi terjatuh plus tekanan dari tinjunya Rakan.
[Down! Nagi Down! Aksi yang luar biasa!! Walaupun Nagi sempat menekan Rakan dengan kecepatan luar biasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya, sang pahlawan dalam legenda rupanya tidak punya sudut mati! Rakan membalikkan keadaan dengan satu serangan balasan!! Nagi menerima langsung serangan langsung dari tangan kanan Rakan yang katanya bisa mengalahkan Naga raksasa! Mungkin akan sulit bagi Nagi untuk bangkit kembali! Mari kita mulai hitungannya!]
"Bocah Hanyo itu meningkatkan kekuatannya berkali-kali lipat menggunakan Magia Erebea yang ia satukan dengan perubahan setengah serigala yang ia miliki, kalau aku nggak serius melawannya yang tadi itu akan sangat berbahaya," Kata Kagetaro yang berhasil menjatuhkan Kotarou.
"Yah, putranya Nagi berhasil membuatku serius sesaat, kalau aku nggak pernah membunuh monster petir tingkat tinggi di dungeon saat ini pasti sudah terluka parah, karena bocah itu," Kata Rakan.
"Ooi Negi! Cepat bangun!" Teriak Anya yang menangis melihat keadaan pacarnya itu. "Kalau tidak aku akan menghukummu!"
***
"Bukankah kau berjanji padaku kalau kau akan memenangkan pertarunganmu melawan Rakan!" Kata Anya dengan air mata yang mengalir di pipinya. "Kau adalah tokoh utama yang berada di tengah panggung yang bermandikan lampu bukan! Jadi berdirilah dan kalahkan Rakan!"
Pada hitungan ke sepuluh akhirnya Negi mulai sadarkan diri dan mencoba untuk berlutut, karena ia mendengar suara dari cewek yang paling berharga untuk dirinya.
[Ah Nagi berhasil bangkit kembali!]
Negi berhasil berlutut, tapi mendadak ia memuntahkan banyak darah dari dalam mulutnya.
Negi mengalami luka dalam yang sangat parah karena serangannya Rakan. Dan kalau bukan karena dinding sihir yang melindungi tubuhnya ditambah perubahan petir dari Magia Erebea. Mungkin saat ini Negi sudah tewas.
"Menyerah sajalah bocah, kamu sudah nggak kuat bukan dengan organ dalammu yang terluka parah begitu. Kau tidak akan bisa bertarung lagi melawanku," Kata Rakan sambil melipat kedua tangannya di dada. "Kamu bakal mati, kalau nggak cepat diobati. Yah masih bisa bergerak saja setelah kamu menerima pukulanku itu berarti kau sudah menyerap semua ajaranku dan memahami caraku bertarung, aku sudah puas dengan pertarungan ini. Kamu sudah bertarung dengan baik, jadi kita sudahi saja pertarungan ini sekarang juga."
[Nagi memuntahkan banyak darah! Apa dia memang tidak sanggup untuk berdiri lagi? Hitungan akan dilanjutkan!]
"Aku menantangmu bertarung di pertarungan final ini, karena aku ingin mencoba bertarung melawanmu dengan kekuatan seratus persen. Hasilnya jauh melebihi perkiraanku, dan aku sudah mencapai tujuanku. Kau memang sudah bertambah kuat dan hampir mencapai Level B bocah," Kata Rakan yang tidak jelas mau memuji Negi atau memprovokasi Negi. "Shundong kecepatan petir milikmu memang luar biasa, aku dibuat tegang ketika kau menyerangku menggunakan tehnik itu. Dan di dunia ini hanya sedikit orang yang tahu cara melawan tehnik itu, dan aku adalah salah satu dari orang itu. Tapi karena aku membongkar tehnik itu di Tv nasional, kurasa yang tahu cara mengalahkan tehnikmu itu akan semakin banyak ahahaha!"
"Sensei, kau memang sangat sadis," Kata Kagetaro.
'Jadi ternyata,' Kata Negi di dalam hatinya.
"Dehahahaha jangan murung begitu bocah," Kata Rakan yang tertawa keras. "Di dunia ini yang bisa menandingi kekuatanku dan bertarung imbang denganku paling hanya ada lima orang, termasuk kakakmu. Kau benar-benar mengagetkanku! Nggak kusangka kau bisa sampai sekuat itu. Kau harusnya bangga karena latihan keras yang kau lakukan membuahkan hasil yang luar biasa!"
'Jadi ternyata sedari awal dia memang hanya ingin menguji kemampuanku dan nggak memiliki niat untuk bertarung dengan serius!' Kata Negi sambil menggertakkan giginya. 'Bahkan setelah aku berlatih selama berbulan-bulan di diorama sihir, aku hanya mencapai Level C atas dan tidak bisa mencapai Level B yang menjadi tujuanku!'
"Oh, Iya kamu kan nggak menang dariku, jadi aku nggak akan mengakuimu lulus sebagai muridku. Padahal aku punya informasi yang sangat penting mengenai dimana keberadaan ibumu saat ini," Kata Rakan yang sekali lagi mencoba untuk memprovokasi Negi.
Perkataan Rakan tentu saja sukses dalam memprovokasi Negi. Karena bagi Negi selain mencari dimana tubuh asli ayahnya berada, ia juga ingin tahu apakah Arika masih hidup atau sudah mati.
"Oke, oke pertunjukkan selesai," Kata Rakan sambil bertepuk tangan. "Nggak perlu malu untuk menyerah, karena kalau kau nggak menyerah dan diobati kau bisa mati, lho."
[Apa yang terjadi dengan Nagi dan Rakan? Dan kenapa Rakan menyuruh Nagi untuk menyerah?]
"Jangan main-main!" Teriak Negi sambil mengaktifkan Magia Erebea di kedua tangannya. "Tolong jangan bermain-main denganku!"
Negi akhirnya berdiri secara penuh berkat boost kekuatan dari Magia Erebea. Walaupun dengan susah payah.
[Aaah! Nagi berdiri! Akhirnya Nagi benar-benar berdiri dengan tegap! Begitu juga dengan Kojirou yang tadi terluka parah ketika melawan Kagetaro!]
"Oii, dengan tubuh yang babak belur begitu ditambah organ dalam yang terluka parah kenapa kamu nggak segera meminum Elixir yang disediakan oleh Shirou-Nii-chan?" Tanya Kotarou yang berdiri di belakang Negi.
"Ini pertarungan tangan kosong antar lelaki, makanya aku nggak mau memulihkan diriku menggunakan item cheat seperti Elixir!" Kata Negi. 'Kalau aku menggunakan Elixir, maka aku akan merasa tidak enak kepada Rakan!"