"Shi-Shirou-Nii seribu petir yang kau gunakan sebagai suplemen Magia Erebea sangat berbeda dan jauh lebih kuat dari yang kugunakan," Kata Negi yang tubuhnya gemetar karena terpengaruh oleh killing intent yang muncul ketika Shirou menggunakan Magia Erebea. "Sebenarnya apa yang kau lakukan sampai-sampai seribu petir itu warnanya berubah menjadi hitam?"
"Putra pertamanya Nagi yang hanya memiliki tiga elemen yaitu pedang, kegelapan dan juga api menggunakan kekuatan elemen kegelapan yang mampu meniru sifat dari elemen lain agar dia bisa menggunakan seribu petir, tapi tidak kusangka kalau elemen kegelapan yang kau miliki bisa setara dengan No life king Alucard. Beritahu aku bocah bagaimana caramu bisa memiliki elemen kegelapan yang begitu kuat?"
Tepat sebelum Shirou bisa menjawab pertanyaan dari Negi, tiba-tiba saja tiruan dari Evangeline yang sebelumnya berada di dalam gulungan terlarang muncul di hadapan Negi, Chisame, Kotarou, Anya dan Shirou sambil mengenakan mantel yang sudah compang camping.
"Ma-Master!" Teriak Negi yang terkejut dengan kemunculan dari tiruannya Evangeline. "A-apa yang kau lakukan disini?"
"Dia datang untuk membantumu berlatih," Kata Theodora yang berjalan ke arah Negi sambil membawa gulungan terlarang Magia Erebea.
"Me-membantuku berlatih?" Negi yang masih bingung dengan kemunculan dari Theodora dibuat menjadi lebih bingung lagi karena perkataannya Theodora. "Ke-kenapa harus tiruan dari Master yang melatihku dan bukan Master yang melatihku secara langsung? Dan lagi siapa kau sebenarnya?"
"Negi apa kau serius kau tidak mengetahui identitas dari wanita yang ada di hadapanmu itu?" Kata Kotarou yang dibuat heran dengan ketidakpekaannya Negi.
"Padahal identitas dari wanita itu sudah sangat jelas," Kata Anya sambil menepuk wajahnya. "Kenapa Negi tidak menyadarinya?"
"Theodora-Sama istri dari Jack Rakan si seribu pedang, sekaligus putri ketiga dari kerajaan Hellas, apa yang sedang anda lakukan di tempat ini?" Tanya Shirou dengan nada yang sopan.
Ucapan Shirou membuat Negi terkejut, ia sama sekali tidak menyadari kalau wanita dewasa yang memegang gulungan terlarang Magia Erebea adalah putri Theodora yang dulu diculik bersama ibunya. Negi berusaha sekali lagi mengingat penampilan Theodora sewaktu kecil dan membandingkannya dengan penampilan Theodora saat ini ketika ia sudah dewasa. Dan akhirnya Negi sadar kalau wanita yang saat ini ada di hadapannya adalah Theodora yang sama dengan yang ia lihat di film Ala Rubra Saga. Negi benar-benar merasa malu dan bodoh karena ia sama sekali tidak menyadari identitas dari Theodora sedari awal.
Dan hal yang paling membuatnya terkejut ialah status dari Theodora yang adalah istri dari Rakan, ia tidak tahu kalau Rakan sudah menikah apalagi dengan salah satu anggota dari keluarga kerajaan Hellas.
"Putra pertamanya Nagi memang hebat," Jawab Theodora sambil tersenyum. "Kau bisa menebak siapa aku sebenarnya dalan sekejap, ucapan Jack mengenai dirimu memang benar. Kau memiliki kemampuan observasi, kemampuan analisa dan kepandaian yang luar biasa ditambah lagi kau bisa menggunakan seribu petir hitam yang merupakan mantra high ancient kebanggaan dari ayahmu Thousand Master dengan elemen kegelapan, itu saja sudah merupakan pencapaian yang luar biasa yang tidak mungkin dicapai oleh ayahmu sekalipun."
"Tidak perlu memujiku, Theodora-Sama karena pada dasarnya aku hanyalah seorang magus kelas tiga," Kata Shirou sambil tersenyum kepada Theodora. "Daripada memuji diriku, lebih baik kau lakukan apa yang menjadi tujuanmu ke tempat ini, karena aku yakin kalau kau datang ke tempat ini bukan untuk memujiku bukan?"
"Dia berkata benar putri tomboi," Kata tiruan Evangeline. "Kita datang ke tempat ini bukan untuk basa basi, jadi jangan buang-buang waktu dan cepat utarakan tujuanmu."
"Ahahahaha kau memang terlalu banyak basa basi sama seperti yang dikatakan oleh tiruannya Evangeline," Kata Ricardo yang muncul dengan mengendarai mobil terbang pribadinya. "Theodora!"
"Ah, ada lagi orang yang muncul!" Teriak Kotarou sambil menunjuk ke arah Ricardo.
"Om Om yang gaya bicaranya mengganggu dan gaya rambutnya aneh," Kata Chisame ketika ia melihat Ricardo.
"Ahahaha aku Ricardo sang politikus pelit dari Megalomesembria, pujianmu terhadapku sungguh indah untuk didengar gadis kecil," Kata Ricardo yang terlihat senang dengan ucapan Chisame.
"Fufufu Ricardo, seharusnya kau tidak muncul dengan cara yang heboh begitu," Kata Seras yang muncul dengan elegan sambil mengendarai sapu terbang.
"Ya ampun! Sekarang ada satu lagi orang yang muncul!" Kata Chisame. "Jangan bilang kalau nanti akan ada satu orang lagi yang akan muncul!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Sigh, apa yang dilakukan oleh anggota senat dari Megalomesembria yang dulu kerjanya memata-matai Ala Rubra dan salah satu orang yang menjadi penyebab runtuhnya Ostia di tempat ini?" Kata Shirou sambil menghela nafas. "Ditambah satu orang lagi yang merupakan sekretaris Jendral dari ksatria sihir Ariadne yang memiliki anak lelaki yang ia dapatkan dari sperma yang ia ambil secara diam-diam dari ayahku, kenapa dua orang yang tidak jelas teman atau musuh seperti kalian ada disini?"
Sekali lagi ucapan Shirou membuat kehebohan, karena ia mengungkapkan sesuatu yang selama ini tidak diketahui orang lain.
Negi, Chisame, Anya dan Kotarou terlihat shock karena informasi penting yang baru mereka dengar. Sedangkan Theodora memandang ke arah Seras dan Ricardo dengan pandangan yang tidak percaya kalau kedua orang yang selama ini ia anggap sebagai teman akan melakukan sesuatu yang mengerikan.
"Ba-bagaimana bisa kau mengetahui kalau aku dulu memata-matai Ala Rubra untuk Megalomesembria!" Teriak Ricardo dengan wajah yang memucat. "Karena dulu aku menjadi mata-mata untuk Megalomesembria, ada banyak sekali nyawa tidak bersalah yang lenyap! Bahkan aku menjadi salah satu penyebab jatuhnya Ostia, karena aku adalah salah satu orang yang menjadi penghubung antara Cosmo Entelecheia dan Megalomesembira sehingga fenomena menghilangnya sihir massal yang bisa menelan Megalomesembria terjadi, Arika-Sama memerintahkan penyegelan fenomena penghilangan sihir massal sehingga hanya Ostia yang merupakan tanah airnya menjadi lenyap, dan ia dijuluki sebagai Queen of Calamity dan dibenci oleh semua orang. Aku tidak bangga dengan tindakan yang kulakukan apalagi karena aku harus mengkhianati sahabatku sendiri! Kebodohan dan keserakahanku akan harta dan jabatan menyebabkan banyak korban jiwa."
"A-aku tidak pernah memberitahu siapapun kalau anakku adalah anaknya Nagi-Sama! Ditambah lagi tidak ada yang pernah melihatku mengambil spermanya milik Nagi-Sama! Bagaimana kau bisa mengetahuinya!" Teriak Seras yang saat ini sedang panik.
"Kalau Ricardo melakukan semua yang ia katakan aku tidak aneh, karena para anggota Ala Rubra yang lain sudah menduga hal itu dan bahkan mereka sudah memaafkan dirimu," Kata Theodora yang saat ini tidak tahu harus bereaksi seperti apa. "Tapi aku tidak menyangka kalau kau begitu terobsesi dengan Nagi sampai-sampai kau nekat diam-diam mengambil spermanya Nagi!"
***
"Karin-Senpai kau yakin kalau Yukihime berada di rumah ala Jepang yang super luas ini?" Tanya Touta.
"Aku yakin seratus persen kalau aura Yukihime-Sama berada di dalam rumah ini!" Jawab Karin dengan wajah yang terlihat sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Evangeline. "Aku tidak akan pernah salah kalau soal melacak keberadaan Yukihime-Sama!"
"Obsesimu terhadap Yukihime sangat menakutkan Karin-Senpai," Kata Touta yang melihat ke arah Karin dengan pandangan yang ngeri. "Pantas saja Yukihime tidak pernah mau berada terlalu dekat denganmu."
"Diam kau Touta Konoe!" Teriak Karin yang marah mendengar ucapannya Touta. "Aku tidak peduli kalau Yukihime-Sama menjauhiku! Karena bagiku bisa memandanginya dari jauh untuk selamanya sudah suatu kemewahan yang tak tergantikan."
Teriakan Karin yang sangat keras terdengar oleh Clone Nagi dan Arika yang sedang sibuk bermesraan di kamar mereka. Nagi merasa terganggu karena ia sedang sibuk membuat adik baru untuk Negi, sedangkan Arika yang mengenali suara Karin yang merupakan salah satu dari pengikutnya ketika ia masih Evangeline dalam sekejap langsung bangun dari tempat tidurnya dan berteleportasi menggunakan bayangan keluar dari Kediaman Emiya, membuat Clone Nagi bingung dengan tindakan dari istrinya tersebut.
'Aku yakin seratus persen kalau saat ini Karin masih disegel, tapi kenapa saat aku bisa mendengar suaranya dan juga merasakan keberadaannya di luar kediaman Emiya!' Kata Arika. 'Dan lagi siapa itu Touta Konoe? Kenapa ia bisa memiliki nama keluarga yang sama dengan Eishun! Dan mengapa aku merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya! Aku harus segera mencari tahu apakah yang tadi berteriak di luar kediaman Emiya memang Karin atau bukan!"