"Heh, aku benar-benar puas karena ada yang bisa menyamai kekuatanku!" Kata Nagi yang digendong oleh Eishun di punggungnya.
*Eishun disini sudah sadarkan diri.
"Lain kali, aku pasti akan mengalahkanmu bocah," Kata Rakan yang masih berlutut di tanah. "Jadi Nagi Springfield bersiaplah, karena suatu saat nanti pasti aku akan bertarung lagi denganmu!"
"Oke kau boleh datang saja untuk melawanku, daruma berotot! Pertarungan denganmu lebih memuaskan dari perang!" Kata Nagi yang merasa bersemangat setelah mendengar pernyataan Rakan.
"Dasar maniak pertarungan," Kata Zect sambil menghela nafas.
"Sesama maniak pertarungan benar-benar cepat akrab satu sama lain," Kata Albiero dengan senyum tipis di wajahnya. "Aku punya perasaan tidak enak kalau suatu saat nanti Daruma berotot bernama Jack Rakan, akan menjadi teman baiknya Nagi."
Tepat setelah menonton ingatan Rakan tentang Ala Rubra selama satu jam. Film Ala Rubra Saga bagian pertama akhirnya selesai, dan para penonton film terlihat puas dengan apa yang baru saja mereka saksikan.
"Setelah pertarungan itu banyak sekali hal yang terjadi," Kata Clone Nagi sambil tersenyum karena ia melihat kenangan masa lalunya di film Ala Rubra Saga.
"Yah, seperti aku tiba-tiba saja bisa menjadi anggota Ala Rubra meskipun aku tadinya adalah musuh dari Ala Rubra," Kata Rakan. "Benar-benar aneh, mengingat aku sebenarnya adalah orang yang mengutamakan keuntunganku sendiri, dan menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan diriku."
"Aaaahn benar-benar menyebalkan! Kenapa film itu berakhir begitu saja dengan akhir yang menggantung seperti itu! Aku ingin lebih banyak melihat masa lalu memalukannya ayahku!" Teriak Konoka yang kecewa karena Ala Rubra Saga bagian pertama berakhir dengan ending yang menggantung. "Rakan-san apa kau tidak membuat kelanjutan dari Ala Rubra Saga?"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Terus terang aku juga ingin tahu apakah film itu ada lanjutannya atau tidak," Kata Shirou yang penasaran dengan masa lalu dari para anggota Ala Rubra. "Rakan-san, apa kau punya kelanjutan dari Ala Rubra Saga?"
"Hmm tentu saja aku punya," Jawab Rakan. "Tapi akan lebih baik kalau kita beristirahat beberapa menit, sebelum aku memperlihatkan film kedua. Karena bagian kedua dari Ala Rubra Saga akan lebih epik lagi. Soalnya akan ada banyak adegan romantis yang aku yakin akan membuat kalian semua merasa senang!"
"Adegan romantis?"
Kata Konoka/Rin/Luvia/Arturia/Sakura/di saat yang sama.
"Yup, adegan romantis antara sang tokoh utama dari Ala Rubra Saga dan sang tokoh utama perempuan dari Ala Rubra Saga," Kata Rakan yang terlihat nyengir.
"Eeeeh tokoh utama dari Ala Rubra Saga dan tokoh utama perempuan dari Ala Rubra Saga!" Kata Konoka dengan mata yang berbinar karena ia sangat terobsesi dengan hal-hal yang romantis. "Apakah itu berarti Nagi-san akan beradegan romantis dengan seseorang?"
Semua orang yang ada di ruangan itu melihat ke arah Clone Nagi untuk melihat reaksi dari Clone Nagi setelah ia mendengar ucapannya Konoka.
"Aku tidak akan berkomentar apapun soal komentar dari anaknya Eishun," Kata Clone Nagi yang memilih tidak menanggapi ucapannya Konoka. "Kalau kalian semua mau tahu soal kisah romantis antara diriku dan istriku, akan lebih baik kalau kalian semua melihatnya sendiri di bagian kedua dari Ala Rubra Saga."
Mendengar ucapannya Clone Nagi, Negi menelan ludahnya. Karena akhirnya ia bisa melihat seperti apa wajah dari ibunya Arika dan bagaimana mereka berdua bisa sampai bertemu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Oii Nagi, sebelum film kedua dimulai, bagaimana kalau kau menceritakan sedikit soal masa lalumu sebelum kau ikut perang," Kata Rakan. "Agar para bocah bisa sedikit tahu, soal dirimu dengan lebih baik."
"Sigh, baiklah," Kata Clone Nagi. "Aku ikut perang di Mundus Magicus di usia tiga belas tahun, meskipun aku adalah penyihir yang terlahir di dunia lama dan tidak memiliki hubungan apapun dengan Mundus Magicus tapi aku direkrut untuk ikut perang karena kemampuan bertarungku yang dianggap hebat. Perang itu dimulai karena sebuah perseteruan kecil di sebuah daerah yang sangat terpencil. Tak lama setelah perseteruan itu, sebuah kerajaan dengan maksud tertentu mulai ikut campur dengan perseteruan itu dan memulai invasi subkontinen Argyresyrtis. Tapi tujuan asli mereka adalah mengambil alih Ostia yang merupakan kerajaan pertama di Mundus Magicus yang mengawali peradaban kuno di dunia sihir.
Invasi pasukan Hellas dengan kekuatan sihir yang sangat kuat sangat berbahaya untuk Ostia, walaupun dua serangan ke Ostia yang dilancarkan oleh pasukan Hellas berakhir dengan kegagalan. Tapi dengan menggunakan sihir perpindahan skala besar, benteng raksasa sepanjang tiga ratus kilometer Great Brigade yang menjadi pertahanan terakhir dari Ostia berhasil dhancurkan oleh kerajaan Hellas.
Pihak kerajaan Ostia tampak sudah skakmat dan angin keberuntungan bertiup kepada kerajaan Hellas."
"Tapi di saat itulah kami Ala Rubra muncul, mengubah arah jalannya peperangan, karena kami beraksi di berbagai tempat di garis depan pertempuran," Kata Rakan yang meneruskan ceritanya Nagi. "Dan di saat itu pulalah Nagi ditakuti sebagai setan berambut merah, meskipun orang yang mengagumi dirinya menjuluki Nagi sebagai lelaki dengan efek sihir berkali-kali lipat dari sihir normal sekaligus pengguna seribu mantra, Thousand Master."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kami juga berusaha untuk merebut kembali Great Brigade melalui pertarungan yang sengit, dan usaha kami dalam mengambil kembali Great Brigade disebut-sebut sebagai kemenangan terbesar bagi Ala Rubra di masa itu," Kata Clone Nagi. "Usaha kami dalam mengubah arah peperangan berhasil dengan baik, karena kerajaan Hellas dipaksa mundur di pertempuran itu. Dan di saat itu pula fans club dari diriku yang sangat kubenci muncul. Dan kami juga bertemu dengan rekan baru."
"Hmm Nagi kurasa sudah saatnya melanjutkan bagian kedua dari Ala Rubra Saga," Kata Rakan. "Karena aku yakin kalau kau sudah selesai bercerita bukan?"
"Ya, aku sudah selesai bercerita," Kata Clone Nagi yang merasa lega karena ia bisa berhenti berbicara sebab dari dulu ia bukanlah orang yang suka berbicara terlalu lama.
"Baiklah kalau begitu, sekarang aku akan memulai bagian kedua dari Ala Rubra Saga," Kata Rakan sambil mengeluarkan dvd bluray Ala Rubra Saga dari saku rompi yang ia kenakan. Lalu memasukkan dvd itu ke dalam bluray player. "Aku harap kalian semua siap untuk menyaksikan bagian kedua dari kisah epik terbaik yang pernah terjadi di Mundus Magicus, di mana kami para Ala Rubra adalah pemeran utama dari kisah epik itu, meskipun saat ini adalah era dari kalian para Ala Alba."
Bagian kedua dari Ala Rubra Saga yang sudah dinantikan oleh para anggota dari Ala Alba akhirnya ditayangkan oleh Rakan.
Para anggota Ala Alba sudah merasa tidak sabar untuk melihat seperti apa lanjutan kisah dari Ala Rubra.