"Wajah mesummu yang kau perlihatkan saat melihat foto dari Nagi-Sama sangat menjijikkan Collete, kau benar-benar kampungan!" Kata Emily Sevensheep si ketua kelas.
"Ketua kelas! Kenapa kau yang mendadak muncul mengatakan kalau aku mesum, kampungan dan menjijikkan!" Teriak Collete yang tidak bisa menerima ucapannya Emily.
"Dengan sifat mesummu itu kau tidak pantas mengaku sebagai fans dari Nagi-Sama!" Kata Emily sambil menunjukkan sebuah kartu yang tiba-tiba saja muncul di sela jari telunjuk dan tengah dari tangan kanannya. "Coba lihat kartu keanggotaanku ini!"
"Ti-tidak mungkin bagaimana bisa!" Kata Collete yang terkejut ketika melihat kartu milik Emily. "No-nomor anggota tujuh puluh delapan!? Ketua kelas kau termasuk anggota dua angka yang super langka!?"
"Selama ini aku diam saja untuk menjaga reputasiku sebagai ketua kelas, tapi melihatmu menunjukkan kartu anggotamu dengan nomor yang menyedihkan itu dan kau merasa bangga karena hal itu. Aku merasa kalau harus menunjukkan padamu, kalau aku adalah fans sejati dari Nagi-Sama bukannya dirimu!" Teriak Emily. "Sudah lebih dari sepuluh tahun semenjak Nagi-Sama menghilang, dan tidak salah lagi, Nagi-Sama saat ini sudah terlahir kembali dan menjadi seorang petarung yang sangat kuat. Apa sekarang sudah mengerti ucapanku Collete? Dengan kemesumanmu itu kau nggak pantas untuk menjadi fans ataupun menjadi pengagum Nagi-Sama!"
"Menjadi fans dari Nagi-Sama tidak ada hubungannya dengan sifatku, ketua kelas!" Kata Collete yang saling berpandangan dengan Emily menggunakan tatapan yang penuh amarah.
Yue menarik tubuh Collete dan maid dari Emily menarik tubuh Emily. Karena mereka berdua sudah membuat keributan di perpustakaan, dan penjaga dari perpustakaan tidak suka dengan keributan yang di ciptakan oleh Collete dan Emily. Sehingga Yue dan Maid dari Emily terpaksa membawa Emily dan Collete keluar dari perpustakaan sambil menghela nafas panjang melihat kebodohan yang di lakukan oleh kedua gadis itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di kamar asrama dari Collete dan Yue.
"Jadi petarung bernama Nagi yang muncul di Granicus Arena itu bukan yang asli, ya?" Tanya Yue.
"Yah, kemungkinan besar memang bukan yang asli, karena Nagi-Sama memang sudah di pastikan meninggal sepuluh tahun yang lalu dan semua orang tahu kalau Nagi-Sama hanya memiliki satu orang anak saja dan anaknya Nagi-Sama baru berumur sepuluh tahun. Jadi tidak mungkin Nagi yang muncul sebagai petarung adalah anaknya Nagi-Sama," Jawab Collete. "Para fans juga terpecah menjadi kelompok yang menganggapnya sebagai peniru, klon, reinkarnasi dan masih banyak lagi."
"Pada akhirnya tidak ada informasi yang jelas, ya," Kata Yue. "Itu berarti kita perlu menyelidiki lebih jauh, apakah dia asli atau tidak."
'Nagi Springfield, entah kenapa orang itu terasa sangat berarti untuk diriku, kesan kuat yang di pancarkannya kepadaku, debaran aneh di dadaku, nafasku yang memendek, semburat merah di pipiku,' Yue merasakan sensasi yang aneh pada dirinya ketika ia melihat foto Nagi. Dan ia bingung kenapa ia bisa merasakan hal tersebut, tapi Yue entah kenapa malah merasa senang dengan yang sensasi aneh yang ia rasakan saat ini.
'Jangan bilang kalau aku jatuh cinta kepada dirinya? Tidak, tidak itu nggak mungkin! Itu pemikiran yang sangat bodoh! Pokoknya aku yakin kalau aku bertemu dengan Nagi Springfield rasanya ingatan dan semua hal tentang diriku akan terungkap!'
"Kau tahu Yue, aku ingin sekali bertemu dengan Nagi-Sama yang kemungkinan besar akan bertarung di Ostia," Kata Collete. "Tapi sayangnya, karena kita berdua adalah pelajar di sekolah yang hampir tidak memiliki libur sama sekali, tidak mungkin bagi kita untuk pergi ke Ostia."
"Pergi ke Ostia untuk bertemu dengan Nagi?" Tanya Yue. "Rasanya itu mustahil kecuali ada sebuah keajaiban yang bisa membuat kita berdua pergi ke Festival di Ostia."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Yah, kurasa ucapanmu itu ada benarnya Yue," Kata Collete dengan wajah yang terlihat kecewa. "Di butuhkan keajaiban bagi murid yang bersekolah di sekolah asrama seperti kita untuk bisa pergi ke Ostia, lagipula Ostia itu jaraknya sangat jauh dari kota ini."
"Lagipula tampaknya walaupun kita berusaha sekeras apapun untuk minta izin pergi ke Festival di Ostia ke pihak sekolah tampaknya tidak akan mungkin di izinkan," Kata Yue.
***
Keesokan paginya,
"Yue ayo ikut aku kemari cepat!" Teriak Collete sambil menarik lengan Yue.
"Ada apa sih Collete?" Tanya Yue. "Menarik lenganku seperti ini!?"
"Sudahlah tidak usah banyak tanya cepat ikut aku!" Jawab Collete.
Karena kengototan dari Collete, Yue cuma bisa mengikuti Collete yang menarik lengannya dengan begitu keras.
Di papan pengumuman yang berada di dekat aula, Collete memperlihatkan sebuah pengumuman yang membuat Yue sangat terkejut.
Dan isi dari Pengumuman itu adalah:
"Diadakan perekrutan di antara para kadet untuk pengamanan Festival peringatan Ostia, dua orang dari setiap angkatan. Jika banyak peminat, akan diadakan seleksi pada akhir minggu ini."
"Ini benar-benar keajaiban yang sudah kita tunggu selama ini Collete!" Teriak Yue ketika ia melihat pengumuman tersebut. "Kalau kita ikut dan terpilih itu artinya kita bisa pergi ke Ostia!"
"Kita berdua pasti akan mengikuti seleksi ini! Dan kalau kita berdua terpilih itu artinya tujuan kita untuk bisa bertemu dengan Nagi-Sama bisa terwujud!" Kata Collete.
'Aaah kalau aku bisa terpilih, selain aku bisa ketemu dengan Nagi-Sama, aku juga bisa makan-makan, berbelanja dan juga begadang semalaman! Dan yang paling penting ialah melakukan xxx bersama dengan Nagi-Sama. Aku dan Yue harus bisa terpilih apapun yang terjadi!'
***
Di tempat tinggalnya Rakan, Negi yang sedang di ajari teori sihir oleh Evangeline. Merasakan bulu kuduknya berdiri untuk kedua kalinya dalam waktu dua puluh empat jam, Negi tidak tahu apa penyebabnya tapi ia merasakan perasaan yang tidak enak kalau akan ada hal yang buruk terjadi padanya di Ostia nanti.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ohohohohohoho, aku nggak akan membiarkan pecundang tingkat dewa seperti kalian berdua terpilih menjadi kadet yang akan mengamankan Festival Ostia!" Kata Emily dengan gaya nona besar sombong seperti Luvia. "Hanya aku dan maidku saja yang pantas untuk terpilih!"
"Lagi-lagi kau memutuskan seenaknya ketua kelas, tidak mungkin aku dan Yue akan menerima keputusanmu itu!" Kata Collete. "Lihat saja kami berdua pasti akan terpilih dan pergi ke Ostia!"
"Ohohohohoho kalian berdua terlalu naif!" Kata Emily. "Mana mungkin cewek lambat seperti kalian berdua bisa dapat kehormatan untuk terpilih di tugas penting seperti menjaga keamanan di Ostia!"
"Ketua kelas, bukannya aku mau meledek dirimu," Kata Yue yang merasa tidak enak ketika melihat Emily yang berlagak layaknya nona besar kaya yang sombong. "Tapi kau yang biasanya terlihat sebagai nona besar kaya yang sopan dan bersahaja, jadi berubah gaya bicaranya jadi seperti nona besar kaya sombong dan bodoh?"
"A-apa maksudmu Yue Farandole!" Kata Emily dengan wajah yang memerah. "Aku saat ini tetap berbicara dengan gayaku yang biasa, kok."
"Ojou-Sama dalam hal ini aku setuju dengan Yue Farandole," Maidnya Emily yang wajahnya selalu berekspresi kaku dan tanpa emosi merasa malu dengan gaya bicara majikannya yang memalukan. Sampai wajahnya yang tanpa emosi mengernyitkan alis. "Jangan bilang kau lagi-lagi membaca novel roman picisan murahan, dengan sangat serius. Sampai-sampai kau tanpa sadar meniru sifat dari salah satu karakter di novel itu!"
Wajah Emily memucat ketika ia mendengar ucapan dari maidnya, karena setiap kali maidnya itu berbicara dengan nada seperti itu, biasanya ia akan mendapatkan hukuman yang cukup menakutkan.
"Tampaknya aku kurang tegas dalam mendidikmu Ojou-Sama, sekarang ayo kita kembali ke kamar. Supaya aku bisa mendidikmu dengan baik dan benar agar kau bisa bersikap dengan elegan."
Maidnya Emily lalu menarik tubuh Emily dan Emily sama sekali tidak memberikan perlawanan sama sekali ataupun protes. Karena ia tahu kalau ia melawan atau protes hukuman yang maidnya berikan kepada dirinya akan semakin parah.
"Apa mereka berdua selalu seperti itu Collete?" Tanya Yue yang di buat kaget melihat betapa menakutkannya maid yang selalu menemani Emily. "Aku baru tahu kalau ketua kelas sangat takut kepada Maidnya."
"Yah, kurang lebih begitu," Jawab Collete. "Maidnya ketua kelas itu berperan bukan hanya sebagai maid saja, tapi juga bodyguard. Makanya maid itu jauh lebih kuat dari siapapun di kelas kita, termasuk ketua kelas, dan itulah alasan ketua kelas sangat takut kepada maidnya itu."