"Magia Erebea adalah tehnik sihir dengan elemen kegelapan yang sangat tidak cocok untuk di pakai oleh orang yang memiliki elemen dasar cahaya," Kata Evangeline. "Untungnya elemen dasar dari kalian berdua bukanlah cahaya, melainkan angin dan bayangan. Jadi kalian berdua mungkin bisa menguasai Magia Erebea."
"Kegelapan, ya," Kata Negi sambil menyentuh dagunya. "Kotarou apakah kau tertarik untuk mempelajari, Magia Erebea?"
"Walaupun elemen dasar yang kumiliki adalah bayangan yang merupakan bagian dari kegelapan," Kata Kotarou yang merasa agak ragu apakah ia mau mempelajari Magia Erebea atau tidak. "Tapi entah kenapa aku merasa kalau Magia Ereba tidaklah cocok untukku."
"Instingmu sangat tajam anjing kecil," Kata Evangeline sambil tersenyum. "Karena aku pun berpikir kalau kau tidak cocok untuk menggunakan Magia Erebea, meskipun elemen dasarmu adalah bayangan tapi sifatmu yang terlalu positif tidak cocok untuk penguasaan Magia Erebea."
"Negi yang sering berpikir negatif dan merasa kuatir lebih cocok untuk mempelajari Magia Ereba daripada diriku," Kata Kotarou.
"Eeeeeh yang benar?" Kata Negi yang merasa shock mendengar ucapan Kotarou. "Apakah aku memang senegatif itu?"
"Bocah kau itu anak ingusan yang sering cemas dan terlihat muram, walaupun terkadang ucapanmu terdengar positif," Kata Evangeline. "Makanya Magia Erebea yang membutuhkan perasaan negatif yang besar cocok sekali untuk dirimu."
"Kalau begitu, bagaimana caranya Shirou-Nii yang selalu terlihat positif setiap waktu bisa sampai menguasai Magia Erebea yang membutuhkan energi negatif?" Tanya Negi.
"Shirou tidak sepositif yang kau kira bocah," Jawab Evangeline. "Shirou adalah seseorang dengan aultrism dan Hero complex yang besar, tapi ia berusaha keras untuk merubah sifatnya menjadi lebih baik. Tapi rasa stress dan frustasi yang ia rasakan karena harus menekan sifat aultrism dan Hero complex yang ia miliki, membuat Shirou memiliki energi negatif yang sangat besar di dalam tubuhnya."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Aku tidak tahu kalau Shirou-Nii merasakan stress seperti itu," Kata Negi yang merasa terkejut mendengar perkataan Evangeline. "Dia tidak pernah mengatakan apa pun padaku mengenai hal itu."
"Ia tidak ingin membuat dirimu yang mudah merasa cemas menjadi kuatir akan dirinya," Kata Evangeline. "Makanya ia tidak pernah berbicara apa pun padamu mengenai stress dan frustasi yang ia alami."
"Master Evangeline berkata benar menurutku Negi," Kata Kotarou. "Kau itu orang yang mudah kuatir makanya kurasa alasan Shirou-Nii-san tidak pernah memberitahumu mengenai rasa frustasi yang ia alami sangatlah masuk akal."
"Dan lebih baik kau tidak berbicara mengenai hal yang baru saja kita bicarakan kepada Shirou," Kata Evangeline dengan nada yang tegas. "Karena saat ini, Shirou sudah meninggalkan sifat Altruism dan Hero Complex yang ia miliki dengan melihat ke depan dan meninggalkan hal di belakang untuk menjadi lebih baik."
"Yah, kalau itu semua demi kebaikan dari Shirou-Nii kurasa akan lebih baik kalau aku tidak mengatakan apa pun atau membahas masalah Hero complexnya Shirou-Nii," Kata Negi sambil menghela nafas. "Sekarang Master kembali ke Magia Erebea, bisakah kau menunjukkan padaku dan Kotarou seperti apa Magia Erebea?"
"Hmm jadi kau ingin melihat aku mempraktekkan Magia Erebea?" Kata Evangeline. "Kalau hanya itu kurasa aku bisa melakukannya."
"Lilac La Lac Lilac Agitetenebraeabyssi, Ensisincendens!! Et Icendium Caliginis Umbrae Iniminicitiae Destructionis Ulionis!! Incendant Et Me Et Eum, Sint Solum Incendentes Incendium Gehennae!!!"
Ketika Evangeline mengucapkan mantra sambil mengumpulkan energi sihir berelemen kegelapan dalam jumlah besar di tangan kanannya. Kotarou dan Negi merasakan bulu kuduk mereka berdiri ketika mereka berdua memperhatikan Evangeline mempraktikan Magia Erebea seolah ada hawa dingin yang sangat luar biasa menyelimuti tubuh mereka.
"Stagnet Complexio!"
Energi sihir kegelapan yang sudah terkumpul di tangan kanannya Evangeline ia masukkan ke dalam tubuhnya. Dan dalam sekejap Kotarou dan Negi bisa merasakan kalau tenaga Evangeline meningkat secara drastis.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Luar biasa tenaga Master Evangeline yang sudah sangat besar meningkat dengan drastis," Kata Kotarou dengan mata berbinar. "Magia Erebea memanglah tehnik yang sangat hebat."
"Master mengompress energi sihir kegelapan yang sangat besar di tangan kanannya, lalu memasukkan energi sihir itu ke dalam tubuhnya sehingga tenaganya meningkat," Kata Negi yang merasa terkesima melihat Magia Ereba yang di perlihatkan oleh Evangeline. "Magia Erebea benar-benar tehnik rumit yang mengagumkan! Pantas saja bisa sampai meningkatkan kekuatan penggunanya berkali-kali lipat!"
"Magia Erebea yang baru saja kuperlihatkan kepada kalian berdua hanyalah tehnik dasar," Kata Evangeline yang tubuhnya diselimuti oleh elemen kegelapan. "Tehnik lanjutan dari Magia Ereba, akan jauh lebih sulit dari tehnik dasarnya. Setelah kalian melihat Magia Erebea dengan mata kalian sendiri, apa kalian berdua jadi tertarik untuk mempelajarinya?"
"Setelah melihat kekuatan yang bisa kuperoleh dengan mempelajari tehnik itu, keraguanku jadi hilang dan kurasa tidak ada salahnya untuk belajar tehnik yang luar biasa seperti Magia Erebea," Kata Kotarou yang terlihat sudah menetapkan tekadnya.
"Aku tahu kalau Magia Erebea adalah tehnik hebat dengan efek yang sangat berbahaya," Kata Negi. "Tapi supaya aku bisa bertambah kuat, kurasa aku harus memantapkan diriku supaya aku bisa mempelajari Magia Erebea."
"Heeh, jadi kalian berdua sudah membuat keputusan?" Kata Evangeline dengan senyum jahat. "Baguslah kalau begitu, kuharap kalian berdua siap untuk menerima neraka yang akan kuberikan kepada kalian berdua."
***
"Hmm jadi Negi dan Kotarou mengambil jalan nekat untuk belajar tehnik bunuh dirinya Eva?" Kata clone Nagi yang masih memperhatikan Negi dan Kotarou dari jauh. "Kuharap mereka berdua bisa bertahan dengan neraka mental dan rasa sakit yang harus mereka terima, untuk mempelajari Magia Erebea."
"Yah, ketika aku mempelajari Magia Erebea aku hampir mati," Kata Rakan. "Kau juga begitu bukan, Nagi?"
"Yup, sebab Magia Erebea bukanlah tehnik untuk manusia," Kata Clone Nagi. "Melainkan untuk vampire seperti Evangeline atau Shirou..."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Granicus, di saat yang bersamaan dengan Negi dan Kotarou yang sedang berlatih bersama dengan Evangeline.
"Senpai, silakan tehnya," Kata Sakura yang mempersiapkan teh untuk Shirou yang kembali lagi ke wujud Alexander setelah Archer masuk kembali ke dalam tubuhnya.
"Ah, terima kasih, Sakura," Kata Shirou yang langsung meminum teh yang dibuat oleh Sakura. "Teh buatanmu benar-benar enak seperti biasa, kalau dalam hal membuat teh, tampaknya kau jauh lebih hebat dariku. Sebagai kartu as dari klub Sadou kau memang hebat."
"Se-Senpai kau tidak perlu memujiku begitu, aku jadi malu," Kata Sakura dengan wajah yang memerah.
"Aku hanya berkata jujur saja, kok," Kata Shirou sambil tersenyum.
Senyum Shirou membuat wajah Sakura menjadi semakin memerah, untungnya sulit bagi Shirou untuk mengetahui apa yang di pikirkan oleh Sakura. Sebab saat ini Sakura sedang memakai wujud Rider yang selalu memakai penutup mata, dan penutup mata itulah yang membuat Shirou tidak dapat membaca ekspresi wajahnya Sakura.
"Maaf ya tidak langsung mengajakmu dan Luvia ke kota ini," Kata Shirou. "Soalnya ada banyak sekali halangan yang membuatku tidak bisa membawa kalian berdua ke Granicus."
"Tidak masalah Senpai, Evangeline-san mengajariku banyak sekali sihir selama kami tinggal di tempatnya Jack Rakan," Kata Sakura. "Lagipula kemampuan bertarungku menggunakan wujudnya Rider meningkat drastis berkat latihan dengan ayah biologisnya Senpai."
"Yah, bagus deh kalau ayahku bisa membantumu bertambah kuat," Kata Shirou yang merasa heran kenapa Nagi mau melatih Sakura. "Ngomong-ngomong dimana Arturia, Luvia dan Rin? Aku dari tadi tidak melihat mereka bertiga."
"Ketiganya sedang berbelanja ke kota, mungkin akan butuh waktu lama bagi mereka untuk kembali," Kata Sakura yang memperlihatkan mimik wajah yang penuh kemenangan.
Sakura berkata seperti itu, padahal kenyataannya ia bisa berduaan bersama dengan Shirou seharian karena ia menang dalam taruhan yang di adakan antara dirinya, Rin, Arturia dan Luvia. Sehingga Rin dan yang lain tidak boleh mendekati Shirou setidaknya sampai matahari terbenam.
"Begitukah?" Kata Shirou yang merasa aneh mendengar jawabannya Sakura. "Kalau Arturia dan Rin berbelanja bersama-sama kupikir itu tidaklah aneh, tapi Luvia dan Rin belanja bersama? Itu baru aneh."