Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 221 - Chapter 219 - Power Level

Chapter 221 - Chapter 219 - Power Level

"Jadi para bocah, aku ingin menguji kekuatan kalian berdua dulu sebelum aku dan Nagi melatih kalian," Kata Rakan yang kali ini sudah bersikap lebih serius. "Saat ini aku ingin kalian berdua memukul tubuhku dengan pukulan terkuat yang bisa kalian lancarkan, supaya aku bisa tahu sekuat apa kekuatan yang kalian berdua miliki saat ini."

"Ooh menguji seberapa kuat pukulan yang dimiliki olehku dan Negi? Boleh saja! Hal semacam ini membuatku bersemangat!" Kata Kotarou.

"Kenapa ayah tidak ikut menguji kami berdua? Bukankah semuanya akan menjadi lebih mudah, kalau ayah juga ikut menguji bersama dengan Rakan-san?" Tanya Negi.

"Walaupun level kekuatanku dengan Jack kurang lebih sama," Jawab Nagi. "Tapi ketahanan tubuh alami Rakan, jauh melampauiku. Aku memang kuat, tapi pada akhirnya aku hanyalah manusia biasa. Jadi aku tidak memiliki ketahanan tubuh yang setara dengan Jack yang merupakan keturunan dari mahluk sihir. Makanya akan lebih baik kalau Jack saja yang menguji kalian berdua. Karena dia lebih tahan banting dariku."

"Okee aku siap!" Kata Kotarou sambil mengumpulkan tenaga yang besar di tangan kanannya. "Terimalah Kuon Bakusaiken terkuat!"

Kotarou mengumpulkan dan memampatkan 100 energi Kuon Bakusaiken ke tangan kanannya dan ia siap untuk memukul tubuh Rakan kapan pun juga.

Negi juga melakukan hal yang sama, ia mengumpulkan energi dari seratus panah sihir berelemen cahaya di tangan kanannya.

Kotarou dan Negi lalu memukul tubuh Rakan di saat yang sama dengan menggunakan Kuon Bakusaiken dan Ouka Houken.

Kedua pukulan yang sama kuat itu mengenai tubuh Rakan dan membuat tubuhnya terdorong beberapa senti ke belakang. Kalau orang biasa menerima pukulan itu, orang tersebut akan tewas seketika. Tapi Rakan hanya mengalami sedikit memar, dan dia hanya memuntahkan darah dari mulutnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ohoook!"

Darah dalam jumlah yang lumayan banyak dimuntahkan dari tubuh Rakan. Untuk menahan pukulan dari Negi dan Kotarou, ia sama sekali tidak melapisi atau memperkuat tubuhnya menggunakan ki atau pun sihir. Bisa menahan pukulan yang sangat kuat dari Kotarou dan Negi membuktikan betapa tangguhnya tubuh yang dimiliki oleh Rakan.

"Pukulan dari kalian berdua lumayan juga, sampai bisa membuat tubuhku menjadi memar dan merasakan sedikit sakit! Pukulan tadi membuatku bisa tahu, kalau kalian berdua kurang lebih memiliki kekuatan yang setara."

"Pukulan dari kita barusan cukup kuat untuk membuat tubuh seseorang menjadi daging giling," Kata Kotarou yang shock melihat Rakan hanya mengalami memar dan memuntahkan darah dari mulutnya setelah terkena dua pukulan yang begitu kuat. "Dan dia hanya mengalami sedikit memar, ketahanan tubuh macam apa yang dimiliki oleh paman berotot itu!"

"Ayah berkata benar, Rakan-san memang memiliki ketahanan tubuh yang luar biasa," Kata Negi yang sama shocknya dengan Kotarou. "Benar-benar sulit di percaya kalau ada orang dengan ketahanan tubuh seperti dirinya di dunia ini!"

"Kalian berdua bisa membuat Jack memuntahkan darah, itu adalah sebuah prestasi yang luar biasa," Kata Clone Nagi. "Melatih kalian berdua akan sangat menyenangkan!"

"Kau benar Nagi!" Kata Rakan sambil mengusap darah yang ada di bibirnya. "Walau pun bakat mereka berdua tidak setara dengan Shirou atau pun dirimu tapi mereka bagaikan berlian yang belum di asah, kalau kita berdua bersama dengan Evangeline melatih mereka berdua. Kurasa mereka bisa mencapai level kita dalam beberapa tahun."

"Kau berani bilang begitu, padahal muridmu si Kagetaro itu yang membuat muridku hampir mati," Kata Evangeline. "Dasar munafik."

"Heeei aku menyuruh Kagetaro untuk menyerang anaknya Nagi, untuk menguji kemampuannya," Kata Rakan yang terlihat marah mendengar ucapannya Evangeline. "Mana kutahu kalau muridmu tidak sekuat muridku!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Berhenti bertengkar kalian berdua," Kata Nagi dengan wajah yang terlihat kesal. "Yang sudah terjadi yah terjadilah, walau pun aku juga merasa kesal dengan muridnya Rakan karena ia memotong lengan anakku. Tapi Shirou sudah menghapus rasa kesalku ketika aku mendengar kalau dia sudah menghajar muridnya Rakan itu dan juga sekaligus menghajar Rakan. Jadi aku ingin kalian berdua berhenti bertengkar dan fokus untuk melatih putraku dan sahabatnya."

"Urrrgh baiklah!" Kata Evangeline masih dengan wajah yang manyun. "Kita selesaikan semuanya nanti daruma berotot!"

"Dengan senang hati nenek loli berumur lima ratus tahun lebih!" Kata Rakan sambil menjulurkan lidahnya ke arah Evangeline. "Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku!"

"Sigh, kenapa sih kalian berdua tidak pernah bisa akur," Kata Nagi sambil menepuk wajahnya. "Yah, sudahlah yang penting kalian berdua bisa berhenti bertengkar."

Beberapa menit kemudian, di depan sebuah papan tulis yang menunjukkan grafik dari level kekuatan yang dimiliki oleh Nagi, Shirou dan yang lain. Evangeline memutuskan kalau ia mengajarkan teori terlebih dahulu kepada Negi dan Kotarou karena itu saat ini, Nagi dan Rakan memutuskan pergi ke kota untuk minum-minum. Karena mereka berdua tidak mau mendengarkan pelajaran teori yang akan disampaikan oleh Evangeline.

"Dengar bocah-bocah level kekuatan yang dimiliki oleh kalian sekitar lima ratus poin," Kata Evangeline sambil memakai kacamata dan menunjukkan level kekuatan Kotarou dan Negi di papan tulis menggunakan tongkat kayu di tangan kanannya. "Dan kalau aku tidak salah Kagetaro muridnya Rakan memiliki level kekuatan tujuh ratus lima puluh poin. Dua ratus lima puluh poin lebih banyak daripada kalian berdua."

"Tujuh ratus lima puluh poin? Dia sekuat itu! Pantas saja aku tidak bisa mengalahkannya dan aku hampir mati ketika melawannya," Kata Negi yang kaget mendengar level kekuatannya Kagetaro. "Kalau dia sekuat itu, berapa point level kekuatan dari Fate Averruncus yang dikalahkan oleh Shirou-Nii?"

"Level kekuatan boneka hidup itu, kalau dia tidak serius ialah tiga ribu poin. Dan kalau ia serius sekitar dua belas sampai tiga belas ribu poin setara denganku, Nagi atau Rakan," Jawab Evangeline. "Dia adalah monster yang saat ini belum mampu kau lawan, jadi fokus saja pada latihanmu dan biarkan Shirou saja yang mengurus boneka itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Tiga ribu poin kalau tidak serius dan tiga belas ribu kalau serius!" Kata Kotarou dengan keringat yang menetes dari pipinya. "Bagaimana caranya Shirou-Nii-san bisa mengalahkan monster itu! Apa itu berarti Shirou-Nii-san memiliki level kekuatan yang melebihi Fate!?"

"Hmm, master aku juga ingin tahu sebenarnya seberapa kuat Shirou-Nii," Kata Negi. "Berapa poin level kekuatannya Shirou-Nii?"

"Sulit bagiku untuk mengukur level kekuatannya Shirou, karena aku tidak pernah melihat dia benar-benar menunjukkan kekuatannya secara serius selain waktu dia melawan Chao di Mahora Festival, dan itu pun dia tidak memiliki niat untuk membunuh Chao," Kata Evangeline. "Tapi kurang lebih level kekuatan dari Shirou ialah lebih dari dua belas ribu poin dan kalau dia menggunakan kekuatan Alucard lima puluh ribu poin."

Kotarou dan Negi menelan ludah, mereka berdua dibuat terkejut ketika mengetahui kalau perbedaan kekuatan antara mereka berdua dengan Shirou sangatlah jauh.

"Pantas saja kita berdua tidak pernah bisa mengalahkan Shirou-Nii, kekuatannya dua puluh kali lebih kuat dari kita berdua," Kata Negi. "Dia setara dengan ayah dan Master."

"Dan dia seratus kali lebih kuat dari kita kalau dia menggunakan kekuatan Alucard," Kata Kotarou. "Apakah di dunia ini masih ada yang bisa menandingi Shirou-Nii?"

"Tentu saja masih ada," Kata Evangeline. "Alucard bukanlah mahluk yang berada di puncak rantai makanan, jadi masih ada mahluk yang jauh lebih kuat dari Shirou."

"Kalay begitu siapa yang berada di puncak rantai makanan?" Tanya Kotarou. "Siapakah mahluk paling kuat di dunia?"

"Aku tidak tahu namanya tapi mahluk terkuat di dunia adalah seorang manusia biasa, yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan menghancurkan takdir," Jawab Evangeline. "Dan dia hanya akan bergerak kalau dunia ini berada di ambang kehancuran."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sebuah kafe terbuka yang ada di Mahora, ada seorang lelaki dengan rambut hitam runcing yang memakai kacamata hitam. Di sebelah lelaki itu, duduk seorang perempuan berkulit coklat dengan tato bintang Daud di wajahnya. Wanita itu tampak sedang asyik menikmati cappucino yang baru saja ia pesan.

"Hei, sayang, kira-kira kapan kakek itu tiba di sini?" Tanya wanita itu. "Dia sudah terlambat lebih dari dua puluh menit."

"Aku nggak tahu Himiko-chan," Kata lelaki berambut runcing. "Tapi yang jelas kalau dalam sepuluh menit dia belum tiba juga, lebih baik kita pergi dari sini. Karena seseorang yang tidak tepat waktu nggak pantas untuk dijadikan klien."

"Ban sayang bayaran kita itu seratus juta yen lho," Kata Himiko. "Bagaimana kalau kita menunggu lebih lama?"

"Seratus juta yen!?" Kata Ban kaget. "Oke akan kutunggu Konoemon sampai beberapa hari sekalipun!"