"Asakura-san! Sayo-san!" Teriak Negi sambil melambai-lambaikan tangannya ketika ia melihat Sayo dan Kazumi yang sedang membereskan alat musik yang mereka pakai untuk melakukan pertunjukan.
Kazumi dan Sayo tentu saja merasa terkejut ketika mereka berdua melihat seorang remaja berambut merah yang sama sekali tidak mereka kenal. Tapi begitu Kazumi melihat lelaki berambut putih yang berdiri di sebelah remaja berambut merah, Kazumi langsung menyadari kalau remaja berambut merah yang tadi menyapanya adalah Negi wali kelasnya sendiri.
Kazumi sangat mengenali wujud Alexander yang dipakai oleh Shirou saat ini, karena ia memperhatikan wujud itu selama beberapa jam di Mahora Budokai. Dan dengan sedikit deduksi dia langsung bisa melihat kesamaan antara remaja berambut merah dengan wali kelasnya yang walaupun jenius tapi memiliki sifat yang sangat polos.
"Woii Negi! Jangan berteriak-teriak begitu! Kau jadi terlihat tidak bersikap dengan penampilanmu itu, dasar bodoh!" Kotaro yang berjalan di belakang Negi langsung memukul bagian atas dari kepalanya Negi, sebagai peringatan untuk Negi supaya ia tidak bertindak seperti anak kecil.
"Maaf-maafkan aku," Kata Negi sambil mengusap-ngusap bagian belakang dari kepalanya. "Aku merasa terlalu bahagia bisa sekali lagi melihat Sayo-san dan Asakura-san, makanya tanpa sadar aku malah berteriak kencang ketika aku memanggil nama mereka berdua."
"Yang namanya anak kecil akan tetap menjadi anak kecil mau bagaimana pun dia bersikap sok dewasa atau memiliki penampilan yang terlihat lebih tua dari umur aslinya sekalipun," Kata Chisame sambil menepuk dahinya ketika ia melihat kelakuan Negi.
"Yoo Kazumi-san, Sayo-san lama tidak bertemu," Kata Shirou sambil menyapa Kazumi dan Sayo. "Kalian berdua tampaknya sudah mengalami berbagai macam kesulitan untuk bisa bertahan hidup sejauh ini, maaf aku tidak bisa menemui kalian berdua lebih cepat. Soalnya aku sendiri dan Negi mengalami banyak hal yang merepotkan untuk bisa tiba di kota ini."
Ketika melihat Shirou yang ia cintai berada di hadapannya, rasa takut, kuatir, kecemasan yang dirasakan oleh Kazumi ketika tidak tahu harus melakukan apa di Mundus Magicus. Akhirnya musnah seketika, Kazumi langsung merasakan ketenangan dan keamanan yang luar biasa berkat keberadaan Shirou. Dan tanpa berpikir panjang Kazumi langsung memeluk tubuh Shirou dengan begitu erat sambil menangis sejadi-jadinya. Saat ini Kazumi benar-benar hanya ingin menumpahkan semua kesedihan rasa takut yang ia rasakan di pelukan Shirou.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setelah selesai memeluk Shirou Kazumi langsung menyeka air matanya dan membalikkan badannya ke arah lain. Ia benar-benar tidak ingin Shirou melihat wajahnya yang memerah.
"Kau benar-benar sudah berusaha keras untuk bertahan hidup, ya, Kazumi-san," Kata Shirou sambil mengusap-usap kepalanya Kazumi dari belakang. "Diantara semua anggota Ala Alba cuma kau yang tidak menyelesaikan latihan di kubah musim dingin secara penuh, tapi kau bisa bertahan hidup sejauh ini. Itu membuktikan kalau kau menggunakan apa yang kau pelajari secara penuh. Aku benar-benar merasa bangga padamu."
"Kalau aku tidak mengingat apa saja yang kupelajari di kubah musim dingin, maka akan sulit bagiku dan Sayo untuk bisa bertahan hidup di tempat yang berbahaya seperti Mundus Magicus," Kata Kazumi sambil tersenyum. "Tentu saja sampai saat ini aku menyesal karena aku tidak sempat menyelesaikan pelatihanku di kubah musim dingin."
"Yah, setidaknya saat ini kau masih hidup bukan, berkat pelatihan di kubah musim dingin," Kata Shirou sambil mengeluarkan pin Ala Alba milik Kazumi yang terjatuh di kota sebelumnya. "Oh, iya ini pin milikmu yang terjatuh di kota Hecate."
"Thank you Shirou-kun, aku sudah mencari pin itu kemana-mana tapi aku nggak bisa menemukannya sama sekali," Kata Kazumi sambil mengambil pin Ala Alba miliknya dari tangan Shirou. "Aku benar-benar tertolong!"
Kedekatan yang diperlihatkan oleh Shirou dan Kazumi. Membuat Chisame dan Chachamaru merasa cemburu berat, saking cemburunya mereka berdua terhadap Kazumi, tanpa sadar Chisame mengeluarkan energi sihir dalam jumlah besar melampaui jumlah energi sihir yang ia miliki sebelumnya. Sedangkan badan Chachamaru berubah menjadi sangat panas-panas sampai-sampai tanah yang ia injak menjadi amat panas dan tubuhnya mengeluarkan hawa panas yang benar-benar menakutkan.
Negi, Kotarou dan Sayo sampai-sampai harus menjauhi mereka berdua karena keduanya membuat mereka bertiga merasa sangat tidak nyaman.
'Asakura Kasumi! Berani benar dia memeluk Shirou-Sama dengan begitu erat! Ditambah saat ini dia malah berbicara terlalu akrab dengan Shirou-Sama!' Kata Chachamaru di dalam otak komputernya. 'Dia benar-benar keterlaluan!'
'Begitu Shirou-kun muncul di depannya dia malah memeluk tubuhnya Shirou-kun dengan begitu erat! Sudah begitu saat ini dia malah mengakrabkan diri dengan Shirou-kun! Asakura Kazumi! Dia memanglah rubah betina yang akan mengambil kesempatan dengan cepat begitu ia melihat peluang! Sigh dia memanglah saingan cinta yang tidak bisa diremehkan!' Kata Chisame dalam hatinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di restoran terbuka tempat Ako, Akira dan Natsumi dijadikan budak. Ako yang masih belum sembuh sepenuhnya memaksakan dirinya untuk bersih-bersih dan menyapu meskipun wajahnya masih terlihat agak pucat dan badannya masih terlihat lemas.
"Ako! Kau masih belum sembuh! Sebaiknya kau jangan berkerja dulu!" Teriak Akira yang mengenakan pakaian maid dengan model yang sama dengan yang dipakai oleh Natsumi dan Ako. "Cepat lepaskan seragam itu dan kembali ke kamar!"
"Iya Ako sebaiknya kau kembali ke kamarmu dan beristirahat," Kata Natsumi. "Siapa yang sebenarnya menyuruhmu menyapu begitu! Apakah beruang gendut yang tampak seperti badut yang memakai kostum?"
"Nggg anu aku bekerja karena," Kata Ako yang tidak sempat menyelesaikan ucapannya karena ucapanya dipotong oleh seseorang.
"Siapa yang memakai kostum, huh! Gadis itu sendiri yang bilang kepadaku kalau dia ingin bekerja untuk meringankan penderitaan kalian berdua!" Kata manusia setengah beruang berpakaian maid. "Demamnya sudah lumayan turun, itu berarti obat yang diberikan kepadanya bekerja dengan baik, berarti wajar kalau ia saat ini dibiarkan untuk bekerja! Demamnya aku semakin turun kalau ia banyak bergerak! Dasar sebagai budak kalian itu bukanlah barang yang bagus tahu soalnya kalian bertiga nggak bisa pakai sihir! Kalian bertiga bekerja keraslah untuk jatah makan kalian! Nggak akan kuampuni kalau kalian bertiga membolos!"
Ketika sang chief maid yang merupakan manusia setengah beruang sudah pergi, mereka bertiga akhirnya merasa lega karena akhirnya bisa terbebas dari sang manusia setengah beruang yang sangat galak.
"Chief maid pastilah seseorang yang memakai kostum," Kata Natsumi yang masih tidak percaya dengan keberadaan manusia setengah beruang. "Karena tidak mungkin di dunia ini ada beruang yang bisa berbicara bahasa manusia dengan lancar seperti itu."
"Ako aku tahu kalau kau ingin membantuku dan Natsumi dalam pekerjaan ini dan meringankan beban yang ditanggung olehku dan Natsumi, tapi saat ini kondisi tubuhmu masih belum pulih sama sekali," Kata Akira sambil memegangi tubuh Ako yang nyaris terjatuh. "Tidak baik memaksakan dirimu seperti itu."
"Tidak apa-apa Akira, kau dan Natsumi selama ini sudah merawatku dengan sangat baik selama aku sedang tidak sadarkan diri," Kata Ako dengan wajah yang terlihat berusaha untuk tegar. "Lagipula gara-gara diriku kita semua menjadi budak, tidak baik untukku hanya tidur-tiduran terus di dalam kamar."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Jadi Ako, Akira dan Natsumi benar-benar sudah menjadi budak dan saat ini dijadikan pelayan di salah satu restoran terbuka yang ada di kota ini," Kata Kazumi yang merasa tidak enak ketika ia mendengar tiga orang teman sekelasnya dijadikan budak. "Ini benar-benar berita yang buruk! Kita harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan mereka bertiga."
"Tapi Kazumi-san akan sangat sulit menyelamatkan mereka bertiga karena kita setidaknya harus punya uang sebanyak satu juta Drachma supaya mereka semua bisa terbebas jadi budak! Darimana kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu!" Kata Sayo.
"Kau benar juga Sayo, bahkan setelah kita berada di tempat ini selama beberapa hari uang yang kita kumpulkan tidaklah seberapa," Kata Kazumi sambil menghela nafas. "Satu juta Drachma kira-kira butuh waktu berapa lama untuk mengumpulkannya!"
"Kalau masalah uang kalian berdua tidak usah merasa kuatir, soalnya aku sudah memiliki uang dengan jumlah yang lebih dari cukup untuk membebaskan mereka bertiga," Kata Shirou.