"Haaah, kalau yang saat ini sedang kita alami adalah sebuah mimpi, pasti akan ada pangeran yang datang dan menolong kita bertiga," Kata Natsumi sambil mengelap salah satu meja yang ada di restoran terbuka dengan wajah yang penuh dengan kesedihan.
"Ya, tapi sayangnya hal semacam itu mustahil untuk terjadi di dunia nyata," Kata Akira yang sedang menyapu tepat di sebelah Natsumi. "Tapi kita juga nggak boleh terus-terusan begini, paling tidak kita juga harus mencoba untuk melakukan sesuatu untuk membayar hutang kita lebih cepat."
"Kau memang benar, Akira-san. Tapi saat ini kita memang sedang tidak bisa melakukan apapun karena Ako masih belum sembuh," Kata Natsumi sambil menghela nafas.
Di saat Akira dan Natsumi sedang sibuk bekerja sambil mengobrol. Masalah baru langsung muncul menghantui mereka berdua.
"Praaaang!"
Ako menjatuhkan piring yang ia bawa, lalu ia menabrak salah satu dari tiga preman yang bertugas untuk menjaga restoran itu.
"Ya, ampun! Kalau jalan yang benar, dong!"
"Maafkan aku," Kata Ako yang terduduk di lantai karena tubuhnya didorong oleh preman yang berada di hadapannya.
"Maaf? Maaf kau bilang! Apa kau tahu karena kau menabrakku tadi bajuku yang tadinya bersih berubah menjadi kotor!" Kata si preman bertubuh kurus. "Boss benar-benar aneh, mau menerima budak dengan kualitas rendah seperti dirimu!"
"Lihat baik-baik tubuhnya walaupun dia tidak bisa menggunakan sihir, tapi kulitnya lumayan mulus dan tubuhnya cukup bagus. Kalau boss sudah bosan dengan dirinya ia bisa dijual lagi sebagai budak seks," Kata preman berkulit gelap.
"Kau benar, juga," Kata si preman berambut hitam. "Dalam waktu dua atau tiga tahun dia bisa dijual sebagai budak seks! Ahahahahahahaha!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Wooi Nona kecil kalau kau nggak mau dijual sebagai budak seks atau kuhajar, kau harus membersihkan bajuku yang kau buat kotor!" Kata si preman berambut hitam sambil memegangi dagunya Ako. "Dan aku akan merasa sangat senang kalau kau membersihkan bajuku yang kau buat kotor dengan tubuhku sekalian."
"A-Aku.." Ako yang tidak tahu harus melakukan apa sama sekali tidak bisa membalas ucapan sang preman karena saat ini tubuhnya benar-benar berada dalam kondisi yang sangat lemah. Bahkan saat ini ia sama sekali tidak dapat mencegah perbuatan mesum yang tampaknya akan dilakukan oleh si preman berambut hitam.
"Stoop! Jangan berani melakukan hal mesum kepada Ako!" Tepat di saat si preman berambut hitam akan melakukan sesuatu yang buruk kepada Ako, Akira mendorong tubuh preman itu dan langsung berdiri di hadapan Ako untuk melindungi temannya yang sedang sakit itu.
"Tsssk di saat aku mau bersenang-senang malah ada yang berani mengangguku!" Kata si preman berambut hitam. "Dasar budak tidak tahu diri! Sudah dikasih hati malah meminta jantung! Kau harus kuhukum! Acaputet Ocotiem Acilam!"
"Urrrgh! Arrrgh!" Teriak Akira.
Begitu si preman berambut hitam mengucapkan mantra, kalung budak yang berada di leher Akira mendadak bersinar dan tubuh Akira tiba-tiba saja terkena setruman yang membuat Akira merasa amat kesakitan.
"Akira!" Teriak Ako dan Natsumi di saat yang bersamaan.
"Budak bodoh! Selama aku memegang bola hukuman ini, jangan harap kau bisa melawan balik!" Teriak si preman berambut hitam. "Kalian bertiga para budak hanyalah barang dagangan untuk kami! Selama kalian tidak bisa membayar hutang kalian kami bebas untuk melakukan apapun kepada kalian bertiga! Yah, kalau kalian berusaha keras mungkin kalian bisa membayar hutang kalian dalam waktu lima puluh tahun!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Lima puluh tahun! Tidak mungkin kami bertiga bisa selama itu!" Teriak Natsumi yang terkejut mendengar perkataannya si preman berambut hitam.
"Lima puluh tahun untuk membayar utang sebanyak satu juta Drachma itu sudah termasuk cepat tahu!" Teriak si preman berambut hitam sambil memamerkan senyuman di wajahnya yang terlihat benar-benar jahat. "Jadi kalian bertiga harus bekerja keras sampai kalian merasa diri kalian mau mati kalau kalian bertiga mau membayar hutang kalian lebih cepat!"
"Tidak perlu menunggu selama lima puluh tahun, karena utang mereka sudah kubayar jadi saat ini mereka bertiga bisa dibilang sudah bebas dan bukan budak yang bisa kau perlakukan dengan seenaknya," Kata Shirou yang muncul secara heroik di depan Ako, Akira dan Natsumi.
"A-Alexander-kun!" Kata Ako yang dibuat terkejut setengah mati dengan kemunculan mendadak Shirou yang terlihat sangat heroik di depan matanya.
Akira juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Ako, kemunculan mendadak Shirou benar-benar terlihat keren dan membuat jantung Akira berdetak lebih cepat.
'Akira kau bodoh! Kau sangat bodoh! Pria yang kau sukai itu Shirou-kun! Bukannya Alexander-kun yang sangat disukai oleh Ako!' Kata Akira dengan hati yang penuh dengan konflik dan wajah yang amat memerah.
"Jangan mencoba berbohong di hadapanku! Tidak mungkin bocah bau kencur yang terlihat miskin sepertimu bisa membayar hutang mereka bertiga!" Kata si preman berambut hitam yang saat ini terlihat amat marah. "Satu juta Drachma itu adalah jumlah uang yang sangat banyak! Tidak mungkin kau bisa memiliki uang sebanyak itu!"
"Lalu ketiga kunci yang di tanganku ini apa?" Kata Shirou sambil memperlihatkan ketiga buah kunci yang bisa dipakai untuk membebaskan Ako, Akira dan Natsumi kepada si preman berambut hitam. "Bagaimana bisa aku memiliki kunci yang bisa dipakai untuk membuka kalung budak mereka kalau aku belum membayar hutang mereka!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ketika Shirou memperlihatkan ketiga kunci itu ke hadapan si preman berambut hitam, wajah si preman itu beserta temannya yang berkulit gelap dan berbadan gemuk berubah menjadi pucar pasi. Karena kunci tersebut adalah bukti nyata kalau Shirou memang sudah membayar hutang dari Ako, Akira dan Natsumi. Dan ketiga kunci itu adalah bukti yang tidak terbantahkan.
Tapi si preman berambut hitam itu sama sekali tidak mau menyerah dan tetap ngotot kalau hutang dari Ako, Akira dan Natsumi sama sekali belum dibayar. Makanya ia mengeluarkan bola hukuman sekali lagi dan mengucapkan mantra yang menyebabkan Ako, Akira dan Natsumi merasa kesakitan akibat setruman dari kalung budak.
Melihat kelakuan bejat dari si preman berambut hitam yang ternyata bernama Tako Tosaka yang tidak mau percaya dengan ucapannya Shirou sekalipun Shirou sudah berkata jujur. Shirou sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi, bayangan Shirou memanjang dan ada banyak sekali mata mengerikan yang muncul di atas bayangannya Shirou. Bayangan yang memanjang itu mencekik tubuh dari Tako Tosaka dan membanting tubuhnya ke lantai membuat Tosaka melepaskan bola hukuman yang langsung pecah ketika terjatuh ke lantai.
Tako Tosaka dan kedua temannya dibuat ngeri dengan bayangannya Shirou yang memanjang serta mengeluarkan banyak mata. Mereka bertiga tidak pernah melihat seseorang yang memiliki kemampuan yang begitu mengerikan dan unik seperti Shirou. Bayangan Shirou yang memanjang mengeluarkan aura yang sangat menakutkan dan mengerikan sampai-sampai ketiga orang itu mengompol lalu pingsan.
"Aaah mereka bertiga pingsan, deh," Kata manusia setengah beruang yang langsung datang ketika ia merasakan aura mengerikan yang Shirou keluarkan. "Apa yang mereka lakukan sampai bisa membuatmu begitu marah tuan muda?"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Si wanita setengah beruang bisa langsung membuat kesimpulan dengan sangat akurat ketika ia melihat ketiga preman yang menjadi anak buahnya pingsan di hadapan Shirou yang memancarkan aura yang mengerikan. Ia tahu kalau ketiga anak buahnya itu sudah berbuat hal yang buruk sampai-sampai membuat anak muda berkulit gelap yang ada di depannya marah besar.
"Pria bernama Tako Tosaka itu ngotot dan tidak mau percaya kalau aku sudah membayar hutangnya Ako, Akira dan Natsumi walaupun aku sudah memperlihatkan ketiga kunci yang bisa kupakai untuk membebaskan Ako, Akira dan Natsumi," Kata Shirou dengan wajah yang penuh dengan kemarahan. "Dia bahkan nekat menghukum mereka bertiga tepat di depanku."
"Yah dalam hal ini sudah jelas Tosaka dan kedua temannya yang salah," Kata si wanita setengah beruang yang menghela nafas panjang. "Aku meminta maaf atas kengototan dan kesalahan yang dilakukan oleh Tosaka, dulunya dia adalah anak yang baik. Hanya saja semenjak dia salah bergaul dia berubah menjadi pria mesum yang tidak berguna."
Wanita setengah beruang itu, lalu menundukkan kepalanya lalu membawa pergi tubuh dari ketiga preman dari hadapan Shirou.
"Kalian bertiga apa kalian tidak apa-apa?" Tanya Shirou kepada Akira, Ako dan Natsumi.
"Ka-Kami tidak apa-apa," Jawab Ako dengan gugup. "Ka-kami cuma merasa sedikit takut."
"I-Iya Ako benar kami cuma merasa sedikit takut," Kata Akira dengan wajah yang memerah. "Te-terima kasih sudah mau menolong kami, Alexander-kun."
"Tidak masalah, karena keberadaan kalian bertiga di dunia sihir yang sangat asing ini bisa dibilang merupakan kesalahanku," Kata Shirou dengan keringat dingin mengalir di pipinya. "Makanya membebaskan kalian dari perbudakan sudah menjadi tanggung jawabku."