Di sebuah bar, di kota Hecate. Ada tiga orang lelaki dan dua orang gadis kecil yang masuk ke dalam bar itu. Dua dari ketiga lelaki itu berusia sekitar enam belas tahun, yang satu berambut merah dan yang satu lagi berambut hitam. Lelaki yang berambut merah memakai jas berwarna hitam dan dasi berwarna merah sedangkan lelaki yang berambut hitam memakai mantel coklat yang menutupi seluruh tubuhnya.
Lelaki ketiga yang berbadan paling tinggi, memiliki model dan warna rambut yang sama dengan lelaki yang memakai jas, wajahnya pun hampir terlihat sama. Hanya saja warna kulitnya terlihat lebih gelap dan ia terlihat sedikit lebih tua, dari kedua lelaki sebelumnya. Ia memakai baju ketat hitam yang menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya. Dia juga memakai jas berwarna merah yang dipakainya untuk menutupi bagian atas dari tubuhnya. Lelaki itu juga memakai kacamata berlensa kuning dan topi fedora berwarna merah. Membuat tampang lelaki itu terlihat menakutkan dan tampan di saat yang bersamaan.
Kedua gadis kecil yang berjalan di belakang ketiga lelaki itu memakai mantel berwarna putih kekuningan. Yang satu adalah gadis dari ras kucing yang memiliki rambut berwarna jingga kemerahan dan yang satu lagi adalah gadis dengan rambut hijau dengan aksesori aneh berbentuk antena menempel di sisi kiri dan kanan dari kepalanya.
Begitu kelima orang itu masuk ke dalam bar itu, semua orang yang berada di bar langsung memandangi mereka berlima. Karena kemunculan mendadak dari tiga orang remaja lelaki yang tampan dan dua orang gadis kecil yang tampak baru berumur lima sampai enam tahun di sebuah bar di kota kecil yang berada di antar berantah adalah sesuatu yang aneh.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Shirou, Negi, Kotaro, Chachamaru dan Chisame yang baru saja tiba di bar itu dan langsung menjadi pusat perhatian dari semua orang yang berada di dalam bar, tidak mempedulikan pandangan mata dari orang-orang di bar yang memperhatikan mereka berlima. Mereka berjalan ke arah meja yang berada di depan bartender dan duduk di depan meja itu.
"Apa yang mau kalian pesan?" Tanya sang bartender yang memiliki model rambut yang aneh.
"Aku pesan milk tea," Jawab Negi dengan wajah yang terlihat tegang.
"Aku pesan kopi hitam," Kata Kotaro dengan ekspresi wajah yang terlihat lebih percaya dari Negi.
"Tolong buatkan aku Ujicha*," Kata Chachamaru dengan nada bicara yang datar. *Teh yang diproduksi di daerah Uji di Kyoto, digemari untuk dipakai di upacara minum teh sejak jaman Muromachi.
Kotarou, Negi dan Chachamaru memesan minuman karena mereka diberi tugas oleh Shirou untuk memulai percakapan dengan bartender. Sedangkan Shirou dan Chisame tidak memesan apapun, karena mereka tidak haus.
'Hei Kotarou kok sepertinya pandangan semua orang di bar ini mengarah kepada kita semua?' Tanya Negi sambil berbisik kepada Kotarou.
'Mereka semua merasa waspada kepada kita semua karena penampilan kita cukup menarik perhatian,' Jawab Kotarou dengan berbisik juga. 'Kau harus memasang wajah yang lebih garang supaya mereka semua merasa terintimidasi dengan kita, jadi untuk saat ini buang sifat gentlemanmu itu!'
'Sigh baiklah,' Kata Negi yang merasa tidak nyaman harus memasang wajah yang sangar.
Negi lalu memasang wajah yang lebih mengintimidasi, mengeluarkan buku absen kelas 3-a. Lalu bertanya kepada bartender yang sedang mengerjakan pesanan sambil memperlihatkan buku absen kelas 3-a.
"Maaf, apakah anda pernah melihat salah seorang yang ada di foto-foto ini?"
"Hmm aku pernah melihat beberapa di antaranya," Jawab si bartender ketika ia melihat foto-foto yang ada di buku absen. "Di berita mengenai buronan dengan harga tinggi yang disiarkan beberapa jam yang lalu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mendengar jawaban dari sang bartender, Negi dan Kotaro terlihat kecewa. Begitu juga dengan Chachamaru dan Chisame, karena jawaban dari sang bartender menunjukkan kalau ia sama sekali tidak mengetahui apapun soal teman-teman mereka. Hanya Shirou yang menunjukkan reaksi yang berbeda, karena ia bisa melihat kalau sang bartender setidaknya pernah bertemu dengan salah satu dari gadis yang ada di foto, dari reaksi wajah sang bartender ketika ia melihat ke arah foto-foto itu.
Shirou ingin menanyakan informasi yang ia butuhkan kepada si bartender itu, tapi tepat ketika ia ingin bertanya, ada seseorang yang memegangi pundaknya sambil berkata:
"Yo, bocah berkacamata dengan bertopi aneh!"
Di belakang Shirou ada seorang lelaki berotot dengan kepala botak memakai rompi memegangi pundak Shirou dengan amat kencang.
"Wajahmu itu membuatku kesal dan aku jadi ingin memukulmu!"
"Sigh, mentang-mentang wajahmu sangar dan kau memiliki badan yang lebih besar dan lebih berotot dariku bukan berarti kau memiliki hak untuk memukulku, tahu," Kata Shirou sambil menghela nafas panjang. "Sebaiknya saat ini kau pergi dari hadapanku sebelum aku menghajarmu sampai kau terlempar keluar dari bar ini!"
"Ahahahaha kau mau menghajarku!" Kata pria botak itu yang tertawa karena ia merasa Shirou sudah mengatakan hal yang menurutnya sangat bodoh. "Aku adalah orang paling kuat di kota ini! Mana bisa kau mengalahkanku!"
Negi, Kotarou, Chachamaru dan Chisame merasa kasihan kepada pria botak itu karena pria botak tidak mengetahui betapa kuatnya Shirou. Makanya ketika pria botak itu mulai mencari masalah dengan Shirou mereka hanya diam dan tidak melakukan apapun, karena mereka berempat tahu kalau Shirou tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk menghajar pria botak itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Dulu aku pernah melawan pria dengan yang memiliki wajah yang hampir mirip dengan wajahmu!" Kata pria botak itu sambil mencoba memukul Shirou dengan tangan kirinya. "Dan sebelum aku bisa mengalahkannya dia sudah kabur duluan! Makanya sekarang aku akan menghajarmu! Karena aku benci dengan semua orang yang berwajah sama dengan pria itu!"
Pukulan dari pria itu dihindari dengan mudah oleh Shirou tentunya, karena bagi Shirou gerakan dari pria botak itu terlihat seperti slow motion.
Pria itu mencoba menghajar Shirou dengan melancarkan pukulan beruntun kepada Shirou. Tapi semua pukulan itu tidak berguna, karena Shirou bisa menghindari semua pukulan itu.
"Hooh pemuda dengan topi berwarna merah itu hebat juga," Kata salah satu pengunjung bar.
"Yah, tapi Balgas yang menjadi lawannya adalah pengguna sihir tingkat tinggi berbadan besar," Kata pelanggan lain. "Pemuda itu tidak akan bisa mengalahkannya."
"Tssk tampaknya aku harus serius supaya aku bisa mengalahkanmu!" Kata pria botak yang ternyata bernama Balgas.
"Melodia Belax De Bifestinando!"
Balgas si botak menggunakan mantra pertarungan tingkat tinggi, yang bahkan membuat Negi kaget. Karena pengguna mantra macam itu sangatlah jarang.
"Berkat latihan keras, aku menjadi pengguna quick move yang sangat hebat!" Kata Balgas yang bergerak sambil bergerak tidak karuan menggunakan quick moves untuk memusingkan Shirou. "Lihat ini tingkat kehalusan gerakanku sudah setingkat dengan suodi! Dan supaya kemenanganku melawanmu terlihat lebih keren aku akan menggunakan panah sihir dengan elemen pasir!"
Bargas memunculkan lima buah Sagitta Magica Series Sapronis di belakang tubuhnya dan bersiap untuk memukul Shirou.
"Lima mantra tanpa ucapan! Kemampuan Balgas sudah meningkat!"
"Quick moves yang dipadukan dengan lima buah panah pasir yang mengincar ke lima arah! Pemuda itu pasti akan kalah telak!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hahahahaha maaf, ya! Kau akan kukalahkan dengan satu serangan saja!" Balgas yang hendak menyerang Shirou, tidak menyadari, kalau Shirou sudah tidak duduk di kursinya dan saat ini sudah ada di depan Balgas sambil menguap, karena ia merasa bosan melawan musuh yang lemah seperti Balgas. Dan dengan gerakan yang jauh lebih cepat dari gerakannya Balgas, Shirou menyentil dahi Balgas dengan menggunakan jari tengahnya membuat tubuh Balgas terlontar keluar dari Bar.
Setelah ia melihat Balgas terlontar, Shirou kembali ke mejanya dan berkata kepada sang bartender:
"Maaf ya, aku membuat tempatmu berantakan."
"Tidak masalah kejadian seperti barusan terjadi hampir setiap hari," Kata si bartender. "Lagipula semua kerusakan yang terjadi disini akan ditanggung oleh Balgas."
Melihat Shirou mengalahkan Balgas hanya dengan sentilan di dahi, hampir semua orang di bar itu dibuat ternganga karena Shirou melakukan sesuatu yang sangat luar biasa.
Bagi mereka semua Balgas bukanlah seseorang yang lemah, tapi ketika mereka melihat Balgas dibuat terlempar ratusan meter keluar dari dalam bar hanya dengan satu serangan, membuat mereka paham kalau Shirou bukanlah seseorang yang bisa mereka semua remehkan meskipun ia tidak terlihat kuat.