Konoka dan Donnet yang baru saja keluar dari Gateport setelah selesai mengurus prosedur masuk tidak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi di hadapan mereka berdua. Mereka melihat bahu kanan Negi tertusuk oleh tombak batu, yang muncul entah dari mana. Konoka yang merupakan penyembuh utama dari Ala Alba secara reflek langsung bergerak cepat ke arah Negi untuk menyembuhkan luka yang baru saja ia alami. Tapi sayangnya karena artefak milik Konoka disita oleh pihak pengurus Gateport karena dianggap sebagai senjata, Konoka jadi tidak bisa menyembuhkan Negi dan selain itu ketika ia berlari ke arah Negi ada bounded field yang tidak terlihat menghalangi jalannya sehingga ia sama sekali tidak bisa mendekati Negi.
'Si-siapa yang menyerangku menggunakan Doryu Petrans! A-aku sama sekali tidak merasakan adanya serangan yang mengarah padaku,' Kata Negi yang saat ini sedang merasa amat kesakitan. 'Bahu kananku mengalami luka yang amat parah, siapa yang sebenarnya menyerangku! Tunggu dulu serangan tombak batu ini hampir sama dengan serangan yang dilakukan oleh pemuda berambut putih di Kyoto apakah dia yang menyerangku?'
Negi memuntahkan darah dalam jumlah yang banyak dari dalam mulutnya, serangan yang dilakukan oleh Fate Averrunucs benar-benar sangat fatal. Sampai-sampai ia langsung pingsan dan tak sadarkan diri karena lukanya yang begitu parah.
"Negiii!" Teriak Asuna dan Anya yang wajahnya langsung memucat ketika mereka berdua melihat Negi yang pingsan setelah memuntahkan banyak darah.
"Negi-Sensei!" Teriak Setsuna dan Nodoka.
Shirou yang melihat adiknya muntah darah lalu pingsan, tanpa pikir panjang langsung melesat ke arah Negi untuk menolongnya. Tapi sama seperti yang terjadi pada Konoka ada Bounded field tidak terlihat yang menghalangi jalannya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tapi untuk Shirou bounded field itu tidaklah cukup untuk menghentikan gerakannya. Karena di hadapan Rules Breaker bounded field seperti apapun tidak akan berguna. Dengan menggunakan Rules Breaker yang baru saja ia tracing dalam sekejap bounded field yang menghalangi jalannya langsung hancur.
'Tssk tak kusangka dia langsung menyerang begitu sudah hampir tidak ada orang lagi di Gateport,' Kata Shirou yang langsung meminumkan Elixir yang ia buat menggunakan Denial of Nothingness ke mulutnya Negi tepat setelah ia tiba di hadapan Negi. 'Fate Averruncus memang boneka yang tak berperasaan, menyerang Negi sampai dia terluka separah ini, kalau aku tidak memiliki Elixir ini mungkin menolong Negi akan sangat sulit!'
"Rin, Arturia, Sakura! Dan semua anggota dari klub peneliti kebudayaan Inggris! Pergilah dari Gateport ini secepat mungkin dan keluar dari kota ini lalu berpencar! Kita semua tidak akan aman berada di kota yang dikendalikan oleh musuh!" Shirou berteriak keras untuk memperingatkan semua teman-temannya sambil memasukkan tubuh Negi ke dalam bayangannya. Shirou sudah merasa aneh semenjak ia merasakan keberadaan dari Fate Averruncus.
Sehebat apapun Fate Averruncus tidak mungkin bagi pihak Megalomesembria yang mengurus keamanan di dalam Gateport tempat mereka melakukan teleportasi tidak bisa melacak keberadaan dari boneka hidup itu, makanya Shirou merasa curiga kalau pihak Megalomesembria bekerja sama dengan musuh.
"Aku akan menahan musuh yang tadi menyebabkan Negi terluka parah sendirian! Kalian semua tidak perlu kuatir padaku, aku yakin kalau aku bisa menahan musuh kita sekuat apapun musuh yang muncul!"
Semua anggota klub mengangguk, mereka tahu sekuat apa Shirou jadi mereka tidak merasa terlalu kuatir dengan dirinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Shirou! Jangan lupa untuk mengontakku mengunakan telepati!" Teriak Rin sambil berlari keluar dari Gateport bersama dengan Sakura, Luvia dan Arturia.
Evangeline yang sedang berlari di belakang Chisame, sebenarnya ingin tinggal dan membantu Shirou. Tapi ia masih memiliki status sebagai salah satu buronan termahal di Mundus Magicus, ditambah ia juga tidak ingin pihak musuh mengetahui soal keberadaan dari dirinya, makanya Evangeline cuma bisa menahan keinginannya dan berlari keluar dari Gateport.
"Kau dan ketiga temanmu boleh keluar Fate Averruncus," Kata Shirou tepat setelah semia anggota Ala Alba dan Donnet sudah tidak ada di Gateport. "Karena aku akan mengalahkan kau dan keroco-kerocomu itu!"
"Kau betul-betul arogan putra pertama dari Thousand Master, Emiya Shirou. Hanya karena kau berhasil merasakan keberadaan kami berempat dan menyelamatkan adikmu bukan berarti kau pantas untuk menjadi lawan yang seimbang untukku dan rekan-rekanku."
Fate Averruncus muncul di hadapan Shirou dengan ketiga rekannya yang memakai mantel sehingga tampang dan penampilan mereka tidak dapat dilihat. Tapi Shirou bisa mengenali identitas dari salah satu rekannya Fate Averruncus, karena Shirou pernah berhadapan dengannya di Kyoto.
'Apa yang dilakukan si pengkhianat dari aliran Shinmei Tsukuyomi di tempat ini? Apa dia punya tujuan dan maksud tertentu dengan membantu Fate?'
"Walaupun kau putra dari Thousand Master sekalipun kau tidak memiliki kekuatan yang selevel denganku ataupun ayahmu, ingin mengalahkan kami berempat sendirian hanyalah mimpi di siang hari yang terik."
"Kau dan rekan-rekanmu tidak tahu apa-apa tentangku dan tentang kemampuanku, jadi tolong jangan meremehkan aku. Karena kalau kalian berempat meremehkanku, kalian semua akan menyesal!"
Walaupun Shirou berkata seperti itu di dalam hatinya ia merasa sedikit ragu apakah dia bisa mengalahkan empat orang musuh berlevel tinggi yang saat ini ada di hadapannya atau tidak. Karena Shirou tahu keempat musuh yang saat ini akan ia lawan sangatlah kuat dan memiliki banyak pengalaman dalam pertarungan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fate melesat dengan cepat ke arah Shirou dan langsung mengarahkan pukulan menggunakan tangan kirinya kepada Shirou, pukulan itu sangat cepat dan sulit dihindari. Jadi Shirou cuma bisa menahan pukulan itu menggunakan Kanshou yang ia tracing dalam sekejap dan membelokkan serangan itu ke samping menggunakan prinsip taichi yang ia kuasai saat ia berlibur ke China.
Selesai membelokkan serangannya Fate, Tsukuyomi si pengkhianat dari aliran Shinmei menyerang Shirou menggunakan salah satu tehnik terlarang dari aliran Shinmei yaitu Tsukimi no Yozakura (Melihat bunga sakura di malam bulan purnama) yang seharusnya tidak mungkin bisa dikuasai oleh Tsukuyomi yang merupakan anggota dari keluarga cabang aliran Shinmei.
Shirou yang tahu betapa berbahayanya tehnik itu langsung mentracing pedang es Ensui dan menggunakan Mizu kugutsu untuk menghindari seranganya Tsukuyomi.
Tapi di saat dia sudah berhasil menggunakan tehnik kawarimi khas dari Ensui. Musuh yang tidak dikenalnya langsung menggunakan sihir kegelapan Melan Kai Sfairikon Desmwthrion yang memiliki kekuatan untuk mengurung target di dalam kekkai hitam khusus sampai mati.
Sekali lagi ia dipaksa menggunakan Mizu Kugutsu di tempat yang jumlah airnya sangat terbatas. Untuk menghindari serangan yang berbahaya, di saat Shirou bertukar tempat dengan Mizu kugutsu, di saat itu pula Shirou menggunakan Kankaho dan reinforcement secara bersamaan. Untuk memperkuat tubuhnya supaya ia bisa melawan empat musuh yang tangguh di saat yang sama.
Ketika Shirou sudah selesai menggunakan Kankaho dan Reinforcement untuk memperkuat tubuhnya. Fate dan Tsukuyomi menyerang secara bersamaan, Fate menyerang menggunakan tombak batu yang jumlahnya tidak terhitung sedangkan Tsukuyomi menyerang dari dekat menggunakan kedua pedangnya.
"Full Barell Open!"
Pedang dalam jumlah yang banyak muncul di belakang tubuh Shirou dan melesat cepat menahan tombak-tombak batu yang menyerangnya. Sedangkan Shirou sendiri menusukkan pedang es Ensui tepat ke perut Tsukuyomi yang membekukan tubuhnya dalam sekejap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Satu musuh sudah kalah!" Kata Shirou sambil menghindari serangan sihir dari rekannya Fate yang tadi mencoba mengurungnya di dalam kekkai hitam.
Shirou lalu mentracing busur hitam besar yang menjadi senjata andalannya untuk menembakkan Noble Phantasm. Sambil mentracing 3 Caladbolg yang ia ubah menjadi Broken Phantasm.
Shirou lalu menembakkan ketiga Caladbolg itu kepada ketiga musuh yang belum bisa ia taklukan secara bersamaan. Sambil mengucapkan aria khas yang dipakai untuk mengaktifkan kekuatan dari Caladbolg.
"My Core Twisted in Madness! Caladbolg!"
Fate dan kedua rekannya bisa langsung merasakan betapa berbahayanya ketiga Broken Phantasm yang Shirou tembakkan tepat setelah Shirou selesai mengucapkan aria untuk mengaktifkan kekuatan dari Caladbolg. Tanpa pikir panjang langsung membuat dinding sihir berlapis untuk melindungi diri mereka.
Karena mereka semua bisa merasakan kalau Caladbolg mengenai tubuh mereka. Efeknya akan sangat berbahaya. Ketiga Caladbolg itu melesat cepat ke arah Fate dan kedua rekannya, dan langsung mengenai dinding sihir yang melindungi tubuh mereka.
Ledakan besar terjadi setelah ketiga Broken Phantasm tepat mengenai targetnya, ledakan itu membuat banyak sekali asap dan menghalangi pandangan dari ketiga musuh yang sedang Shirou hadapi.
'Mereka bertiga tidak bisa melihatku jadi ini adalah kesempatan yang bagus untuk kabur! Kupikir aku sudah memberi waktu cukup lama bagi Rin dan yang lain untuk melarikan diri, dan mungkin saat ini mereka semua sudah berada di luar Megalomesembria, jadi sekarang adalah waktu yang tepat bagiku sendiri untuk kabur! Tidak ada gunanya bagiku untuk mencoba mengalahkan musuh selevel Fate di tempat ini!'
Shirou dengan cepat masuk ke dalam bayangannya sendiri dan menghilang dari dalam Gateport.