Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 187 - Chapter 185 - Ke Dunia Sihir 1

Chapter 187 - Chapter 185 - Ke Dunia Sihir 1

Di saat matahari mulai terbenam, Shirou dan para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris akhirnya tiba di gate yang akan membawa mereka semua menuju ke Mundus Magicus. Gate tersebut berbentuk reruntuhan yang sangat mirip dengan stone henge dan di dekat gate itu ada banyak sekali orang yang memakai jubah yang sama dengan yang mereka semua pakai.

"Kok gatenya mirip sekali dengan stonehenge?" Kata Rin yang merasa aneh dengan wujud dari gate yang menuju ke Mundus Magicus. "Siapapun yang membangun gate ini punya selera yang amat buruk dengan meniru karya orang lain untuk membuat portal ke dunia sihir."

"Yah apapun bentuknya tidak masalah bukan," Kata Sakura. "Yang penting gate itu bisa membawa kita semua menuju ke Mundus Magicus."

"Gate pribadi milik keluarga Edelfelt juga memiliki bentuk yang hampir sama dengan gate ini," Kata Luvia. "Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil dari ini, sampai sekarang tidak diketahui cara untuk membuat gate lain selain yang bentuknya seperti stonehenge. Makanya gate apapun yang me nuju ke Mundus Magicus bentuknya akan selalu seperti stonehenge."

"Donnet-san gate itu akan membawa kita ke Megalomesembria yang merupakan kota terbesar di Mundus Magicus bukan?" Tanya Negi.

"Iya, gate ini akan membawa kita ke Megalomesembria," Jawab Donnet. "Satu-satunya tempat masuk resmi ke Mundus Magicus selain gate pribadi yang dimiliki oleh klan besar seperti Edelfelt atau Tohsaka."

"Kalau begitu kenapa kita semua tidak pergi ke dunia sihir melalui gate milik keluarga Tohsaka atau Edelfelt?" Tanya Yue yang merasa bingung kenapa mereka semua harus jauh-jauh pergi ke Inggris padahal ada gate yang lebih dekat.

"Itu semua karena sebagian besar dari kita belum pernah pergi ke Mundus Magicus," Kata Shirou menjelaskan kepada Yue yang terlihat kebingungan. "Dan untuk orang yang baru pertama kali pergi ke Mundus Magicus, semuanya diwajibkan untuk pergi melalui gate resmi seperti yang akan kita lewati saat ini, agar nama kita bisa terdaftar di database resmi orang-orang yang pergi ke dunia sihir. Dengan kata lain kita harus pergi ke Mundus Magicus melalui gate itu agar kepergian kita dianggap resmi dan tidak ilegal."

"Untuk pergi ke Mundus Magicus saja repotnya luar biasa," Kata Rin sambil menghela nafas panjang. "Inilah alasan aku malas untuk pergi ke dunia sihir, karena prosedurnya benar-benar ribet!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ngg setelah berjalan lebih dari dua puluh menit aku merasa agak capek, nih," Kata Haruna sambil mengangkat kedua tangannya ke atas untuk menghilangkan kepenatan di kedua lengannya. "Berjalan kaki lama-lama memang tidak cocok untuk orang yang jarang berolahraga sepertiku."

"Yah, kalau Haruna yang dulu sih baru berjalan kaki lima menit saja sudah seperti orang yang sekarat desu," Kata Yue. "Untungnya saat ini staminamu sudah meningkat drastis karena latihan fisik di kubah musim dingin."

"Yu-Yue kumohon jangan ingatkan aku lagi soal neraka yang harus kita lalui di istananya Eva-chan," Kata Haruna yang wajahnya sudah memucat dengan keringat dingin mengalir di wajahnya. "Aku sudah nggak mau mengingat siksaan yang membuat diriku hampir mati!"

"Haruna-san kalau kau merasa capek lebih baik istirahat saja dulu," Kata Negi yang merasa kuatir ketika melihat wajah Haruna yang pucat pasi. "Karena waktu kita untuk pergi ke Mundus Magicus masih agak lama!"

"Uwaaah gatenya benar-benar besar, ya," Kata Konoka dengan pandangan mata yang berbinar karena ia merasa kagum dengan pemandangan yang saat ini sedang ia lihat. "Orang-orang yang akan pergi ke Mundus Magicus selain kita juga ada banyak jumlahnya, jadinya tempat ini tidak terlihat sepi seperti yang kubayangkan sebelumnya."

"Jumlah segini tidak bisa dibilang banyak," Kata Donnet. "Gate besar seperti ini hanya ada sedikit sekali di dunia ini, selain itu gerbangnya hanya terbuka seminggu sekali dan kalau kondisinya buruk hanya terbuka sebulan sekali."

"Seminggu sekali malah terkadang sebulan sekali?" Kata Kazumi. "Ternyata pergi ke dunia sihir tidaklah semudah yang kupikirkan."

"Pergi menuju ke dunia yang terisolir ternyata sangat merepotkan rupanya," Kata Chisame. "Untunglah kita pergi di saat yang tepat."

"Sigh inilah alasan aku lebih suka memakai gate pribadi milik keluargaku yang lebih stabil dan bisa digunakan kapanpun kalau aku mau pergi ke Mundus Magicus," Kata Luvia yang sangat tidak suka karena ia harus pergi ke Mundus Magicus menggunakan gate resmi. "Banyak sekali hal yang harus diurus hanya untuk pergi ke Mundus Magicus kalau pergi ke dunia sihir menggunakan gate resmi."

"Yah untungnya Auguste-san melakukan pekerjaannya dengan sangat baik ketika ia menyelesaikan semua masalah birokrasi dan administrasi yang harus diurus agar kita bisa pergi ke dunia sihir," Kata Shirou. "Dia benar-benar butler yang sangat bisa diandalkan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Uwaaa aku benar-benar nggak sabar untuk segera masuk ke gate itu dan pergi ke Mundus Magicus," Kata Illya yang badannya gemetaran karena ia merasa senang.

"Sabarlah sedikit Illya, karena belum waktunya gate itu terbuka," Kata Kuro yang cuma bisa menepuk wajahnya melihat kelakuan saudara kembarnya yang agak lebay. "Kamu itu bersikap seperti anak kecil berumur lima tahun tahu! Memalukan!"

"Donnet-san berapa lama lagi sampai gatenya terbuka?" Tanya Miyu.

"Kira-kira satu jam lagi, sampai gerbangnya bisa terbuka," Jawab Donnet sambil melihat ke arah jam tangan di lengan kirinya.

"Satu jam lagi, ya," Kata Asuna. "Itu waktu yang sangat cukup untuk makan sore."

"Kau benar aru," Kata Gu Fei yang sedang duduk di rumput sambil memakan bakpau. "Satu jam adalah waktu yang sangat cukup untuk makan sore aru."

"Lebih dari cukup de gozaru," Kata Kaede yang duduk di sebelah Gu Feu sambil memakan bakpau yang sama. "Menikmati bakpau yang lezat sambil melihat matahari yang terbenam, benar-benar kenikmatan yang luar biasa de gozaru."

"Kau benar Kaede-Nee!" Kata Kotaro sambil memakan sandwich milik Anya.

"Hei Kotaro jangan makan sandwich milikku!" Teriak Anya.

"Ara ara Anya-chan dan Kotaro-kun yang bertengkar berebut makanan benar-benar terlihat imut," Kata Konoka yang duduk di atas rumput sambil memakan onigiri miliknya. "Aku berharap pertengkaran mereka berlangsung lebih lama!"

"O-Ojou-Sama anda benar-benar terlihat aneh dan menakutkan saat ini, ditambah nafas anda juga terasa sangat berat," Kata Setsuna yang merasa kuatir dengan keadaan Konoka. "Apa anda sedang sakit?"

"Konoka-san tidak sakit secara fisik Setsuna-san," Kata Shirou yang merasa agak jijik melihat sifat sadisnya Konoka yang terkadang muncul. "Dia cuma sakit secara mental dan perlu bantuan psikolog secepat mungkin."

Di saat yang bersamaan ketika para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris sedang asyik makan sore, dari jarak yang cukup jauh ada seorang lelaki bertubuh pendek sedang mengawasi mereka semua. Wajah lelaki itu hampir tidak bisa dilihat, tapi rambutnya yang berwarna putih keperakan mencuat dari balik penutup kepala jubahnya bisa terlihat jelas dengan amat jelas. Nama lelaki itu adalah Fate Averruncus, musuh super tangguh yang sudah dikalahkan oleh Shirou dan Archer di Kyoto. Dan saat ini dia memiliki tujuan untuk menjebak Negi, Shirou dan para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris agar mereka semua terlihat seperti teroris yang menghancurkan gate.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

[Diriku! Pemuda berambut perak yang kita lawan dan kalahkan di Kyoto ada di dekat sini, apa kau bisa merasakannya?] Tanya Archer yang tiba-tiba saja bangun dari tidurnya karena ia merasakan keberadaan dari musuh yang tangguh.

'Ya aku bisa merasakannya Archer, tapi kita tidak bisa melakukan apapun kepadanya karena ada terlalu banyak orang di tempat ini,' Kata Shirou sambil melihat ke arah Fate. 'Akan ada banyak korban jiwa kalau kita nekat melawan musuh setangguh dia di tempat ini.'

[Kita harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk,] Kata Archer dengan nada suara yang penuh dengan kekuatiran. [Siapkan bayanganmu untuk membawa semua anggota kelompok kita ke dalam Unlimited Blade Works! Karena kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan!]

Shirou melakukan apa yang diperintahkan oleh Archer dan mengaktifkan potongan dari bayangan miliknya yang berada di dalam bayangan dari tiap anggota Klub peneliti kebudayaan Inggris. Tentu saja ia juga tidak lupa memasukkan potongan bayangan miliknya ke dalan bayangan Akira, Ako, Makie, Yuuna, dan Natsumi yang saat ini berada tidak jauh dari tempat ia berdiri.