Rin berhasil membalas apa yang dilakukan Luvia dan Sakura kepada dirinya dengan menunjukkan kemesraan berlebihan antara dirinya dengan Shirou. Mereka berdua terlihat sangat kesal sampai-sampai mereka mengigit jempol tangan mereka sampai berdarah. Sedangkan Ayaka dan Makie dimarahi habis-habisan oleh Negi, karena mereka berdua sudah berani mengikat tubuh Anya di kamar mandi. Kemarahan Negi benar-benar membuat Ayaka dan Makie depresi sampai-sampai rasa trauma akibat gagal dalam hidup yang dialami oleh Makie kambuh lagi dan Ayaka ikut-ikutan mengalami trauma yang sama.
Dan setelah perbuatan keempat gadis itu diketahui oleh Taiga dan Takahata, mereka berempat mendapat hukuman untuk berlutut selama dua jam. Karena perbuatan yang mereka berempat lakukan sangat keterlaluan dan cukup berbahaya.
Konoka, Kotaro, Asuna dan Setsuna yang baru saja terbangun satu jam setelah lewat waktu sarapan dibuat bingung kenapa Ayaka, Makie, Luvia dan Sakura berlutut di lantai sambil menundukkan kepala tapi setelah Shirou memberitahukan alasan kenapa mereka berempat berlutut,
Kotaro, Konoka, Asuna dan Setsuna tertawa terbahak-bahak menertawakan kebodohan yang dilakukan oleh Ayaka, Makie, Luvia dan Sakura.
Liburan di Tohsaka Resort selama dua hari satu malam yang diawali dengan kekacauan berakhir dengan kekacauan juga.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Istana Lebenschilt satu hari setelah liburan di Tohsaka Resort.
Negi dan Setsuna saat ini sedang melakukan latih tanding di udara. Negi terbang menggunakan tongkat sihir miliknya sedangkan Setsuna terbang menggunakan kedua sayap miliknya. Saat ini Negi sedang menghindari semua serangan peluru ki dari Setsuna. Sejauh ini usaha Negi untuk menghindari semua serangan Setsuna berhasil, sampai akhirnya Setsuna berhasil menyudutkan Negi dan membuat Negi hampir terjatuh dari tongkat sihir miliknya berkat shockwave dari peluru ki milik Setsuna yang mengenai permukaan air tepat dibawah danau tempat Negi terbang menggunakan tongkatnya.
Negi yang terdesak lalu mulai mengucapkan mantra untuk membalas serangan dari Setsuna.
"Rastel Mascir Magister Septem Decim Pilitous Lucis Coeuntes Sagitta Magica Series Lucis!"
10 buah panah berelemen cahaya melesat cepat ke arah Setsuna, tapi dengan mudah Setsuna bisa menghindarinya. Setsuna terbang ke arah Negi dan mencoba untuk menebas tubuh Negi menggunakan pedang kayu miliknya. Tapi Negi bisa menghindari tebasan Setsuna menggunakan Xukong Xundong atau quick move di udara, Negi terbang ke arah belakang Setsuna dan menyerang menggunakan Ouka Houken pukulan biasa yang ia perkuat menggunakan 10 panah sihir.
Tapi Setsuna yang jauh lebih berpengalaman dalam pertarungan di udara dengan cepat menahan Ouka Houken milik Negi.
Menggunakan tehnik ki miliknya yaitu Ourou Gekka. Hantaman antara pukulan yang diperkuat sihir dan telapak tangan yang diperkuat ki menyebabkan ledakan yang membuat air danau yang tepat berada di bawah mereka menyembur kemana-mana.
Pertarungan keduanya kelihatan akan berakhir seimbang tapi Setsuna yang memiliki lebih banyak pengalaman akhirnya berhasil menendang Negi tepat di kepala menggunakan kaki kirinya. Negi akhirnya kalah, karena ia tidak dapat menahan tendangan dari Setsuna yang sama sekali ia tidak perkirakan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Pertandingan yang bagus Setsuna-san, Negi, kemampuan kalian benar-benar sudah meningkat dengan pesat," Kata Shirou yang mengawasi pertandingan antara Setsuna melawan Negi dari salah satu mercusuar yang ada di dekat danau tempat Negi dan Setsuna bertanding.
"Yah, tapi sayang sekali aku dikalahkan oleh Setsuna-san," Kata Negi yang sedang diobati oleh Konoka. "Aku masih harus berlatih lebih keras supaya aku bisa jadi lebih kuat!"
"Kau sudah sangat hebat kok Negi-Sensei, karena bisa mengimbangiku cukup lama," Kata Setsuna sambil tersenyum. "Dan aku benar-benar dibuat terkejut tadi, tak kusangka kalau kau bisa menggunakan xukong shundong."
"Ahahaha putraku memang hebat!" Kata clone Nagi sambil menepuk bahu Negi. "Bisa menguasai xukong shundong di usia yang sama denganku dulu!"
"Hmmph menyebalkan!" Kata Asuna sambil manyun. "Aku sudah berusaha keras untuk mempelajari tehnik melayang! Tapi malah Shirou-kun dan Negi yang bisa menggunakannya sebelum aku! Shirou-kun bahkan bisa menggunakannya tanpa katalis! Tidak seperti Negi yang masih membutuhkan tongkat!"
"Kau memang berbakat dalam bertarung Asuna-san," Kata Shirou. "Tapi tehnik melayang berbeda dengan tehnik bertarung, memiliki bakat dalam pertarungan saja tidak akan cukup untuk bisa mempelajarinya dengan cepat."
"Shirou berkata benar, lho," Kata clone Nagi. "Aku yang berbakat ini saja membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk bisa mempelajarinya."
"Negi! Sejak kapan kau jadi sekuat itu!" Teriak Anya yang sedari tadi mulutnya menganga karena melihat pertarungan tingkat tinggi. "Yang tadi kau lakukan itu adalah pertempuran sihir tingkat tinggi yang hanya ada di buku dan legenda! Bagaimana caranya kau bisa jadi seperti itu hanya dalam beberapa bulan!"
"Yah, dengan latihan keras tentunya," Kata Negi sambil mengusap-usap bagian belakang kepalanya. "Latihan keras yang nyaris membuatku kehilangan nyawa berkali-kali."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hei Asuna, kamu ingin mencoba terbang tidak?" Tanya Haruna dengan senyum jahat miliknya. "Aku punya ide bagus yang mungkin bisa membantumu!"
"Benarkah!" Jawab Asuna dengan mata berbinar. "Kau punya ide supaya aku bisa terbang!"
"Tentu saja!" Kata Haruna sambil membusungkan dadanya. "Serahkan semuanya padaku!"
"Aku punya perasaan nggak enak dengan rencananya Saotome-san," Kata Setsuna. "Konoka Oujou-Sama."
"Rencananya Haruna memang terdengar menarik," Kata Konoka. "Tapi ujung-ujungnya pasti selalu berakhir dengan kegagalan."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Mana aku ngerti kalau kamu cuma ngomong begitu!" Teriak Anya.
"Sudahlah tenangkan dirimu Anya," Kata Negi yang berdiri di atas lingkaran sihir untuk berpindah tempat ke gedung lain di Istana Lebenschilt. "Aku sekarang mau istirahat sambil minum teh, apa kau mau ikut Anya?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan!" Teriak Anya. "Dengarkan kata-kataku dasar Negi bodoh!"
Kata-kata yang diucapkan oleh Anya jadi sia-sia, karena Negi sudah berpindah ke gedung lain makanya ia tidak mendengar kata-kata Anya. Karena kesal Anya lalu berdiri di lingkaran sihir pemindah dan menyusul Negi.
"Anakku yang bodoh itu harus belajar lebih banyak soal perasaan wanita!" Kata clone Nagi. "Karena dia nggak tahu harus menjawab apa, dia malah kabur menghindari pacarnya! Apa dia tidak sadar kalau tindakannya itu bisa berpotensi menyakiti hati Anya-chan!"
"Negi masih berumur sepuluh tahun ayah," Kata Shirou. "Wajar kalau ia masih bingung dan tidak mengerti perasaan wanita."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hei Negi! Jawab pertanyaanku! Soalnya bukan cuma kamu saja yang aneh! Kakakmu yang setengah Jepang Emiya Shirou dan gadis setengah siluman yang tadi kau lawan Sakurazaki Setsuna kekuatan keduanya jauh melampaui manusia normal!" Kata Anya yang berjalan di belakang Negi. "Kenapa mereka semua bisa sekuat itu!"
'Uuh aku malas menjawab pertanyaannya Anya, karena aku nggak tahu harus menjawab apa,' Kata Negi. 'Daripada bingung kujawab dengan jujur saja, deh. Daripada Anya bertanya-tanya terus!'
"Sebagian besar penyihir yang berasal dari Asia timur mencampurkan ilmu beladiri dengan sihir makanya mereka bisa begitu kuat," Kata Negi menjawab pertanyaannya Anya. "Dan aku juga bisa menjadi sekuat yang kau lihat karena aku juga mulai mecampurkan ilmu beladiri dengan sihir."
"Pantas saja kau bisa jadi begitu kuat!" Kata Anya yang akhirnya merasa paham kenapa Negi bisa jadi kuat. "Rupanya kau mempelajari cara orang Asia timur! Kalau begitu apa aku juga bisa jadi sekuat itu kalau aku juga mempelajari ilmu beladiri?"
"Mungkin saja," Kata Negi. "Tapi tidak mudah dan membutuhkan waktu lama dan latihan yang keras apa kamu bisa bertahan dengan latihan yang bisa membunuhmu kapan saja?"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di tempat lain di saat Anya dan Negi sedang mengobrol, Shirou sedang melakukan latih tanding melawan Gu Fei dan Kaede.
Kaede dan Gu Fei melawan Shirou dengan seluruh kemampuan mereka, tapi sayangnya karena perbedaan kekuatan yang besar keduanya hanya dapat bertahan tanpa diberi kesempatan melakukan perlawanan sama sekali.
"Zung!" Fuuma Shuriken milik Kaede menancap di lantai batu di gedung yang mirip mercusuar tempat Nagi menonton latih tanding itu.
"Blaaaar!" Tubuh Kaede terlempar ke arah air terjun raksasa yang berada tepat di depan mercusuar.
"Duaaagh!"
Dan di saat yang sama, tubuh Gu Fei terlempar ke tepi danau karena terkena serangan dari Shirou.
Sedangkan Shirou mendarat di atas mercusuar tanpa ada luka atau setitik debu di tubuhnya.
"Mereka berdua cukup tangguh," Kata Shirou. "Pertahanan keduanya solid dan sulit untuk menemukan celah."
"Bakat bertarung mereka bagus bahkan lebih bagus dari Asuna," Kata clone Nagi. "Tapi sayangnya lawan mereka adalah dirimu Shirou, yang jelas memiliki pengalaman bertarung, bakat dan kekuatan melampaui mereka berdua makanya mereka kalah!"