"Aku sudah lebih tinggi darimu tahu!" Kata Negi yang terlihat marah. "Apa kau mau membandingkan tinggi badanmu denganku?"
"Boleh saja!" Teriak Anya yang merasa tertantang. "Aku yakin kalau tubuhku masih lebih tinggi darimu!"
Melihat pertengkaran antara kedua anak kecil, Yuuna, Ayaka dan Ako jadi tersenyum. Karena pertengkaran antara Negi dan Anya terlihat sangat imut.
"Ara ara Negi-Sensei terlihat benar-benar imut!" Kata Ayaka yang mimisan karena keimutan Negi.
"Ketua kelas aku tahu kalau Negi-Sensei terlihat imut," Kata Akira yang merasa jijik melihat Ayaka. "Tapi kurasa kau harus menahan nafsu birahi terhadap Negi-Sensei, karena saat ini kau mimisan parah!"
Mendengar ucapannya Akira, Ayaka menjadi panik ketika ia menyentuh hidungnya dan menemukan kalau ada darah dalam jumlah yang cukup banyak menetes dari kedua lubang hidungnya. Dengan cepat Ayaka mengeluarkan saputangan dari dalam kantung yukata miliknya dan menggunakannya untuk menahan darah yang keluar dari hidungnya.
Akira cuma bisa menghela nafas ketika melihat Ayaka yang sedang panik. Sedangkan Yuna mencoba menahan tawa yang kapan pun bisa keluar dari mulutnya karena melihat Ayaka yang mimisan parah karena melihat Negi.
Ako membantu Ayaka dengan menutup kedua lubang hidungnya menggunakan tissue, sebagai petugas kesehatan di kelas 3-a. Ako merasa sudah tugasnya untuk membantu setiap murida dari kelas 3-a yang terluka atau mengalami masalah kesehatan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Anya merasa kesal karena Negi sudah 5 cm lebih tinggi dari dirinya, tapi ia tahu karena kebanyakan lelaki tubuhnya lebih tinggi dari wanita. Anya tidak merasa heran ketika melihat tubuh Negi menjadi lebih tinggi. Dan ketika ia memperkenalkan dirinya kepada murid-muridnya Negi, ia merasa agak malu tapi Anya berusaha sebaik mungkin agar tidak terlihat gugup di depan banyak orang.
Sedangkan Negi merasa lelah karena harus berurusan dengan pacarnya yang sangat sulit ditangani. Dia terpaksa harus menjanjikan kencan di Mundus Magicus nanti supaya Anya tidak marah lagi kepada dirinya.
"Dasar Anya, kenapa sih dia begitu ngotot membawaku pulang padahal dia sudah tahu kalau penerbangan ke Wales ditunda beberapa hari karena masalah cuaca," Kata Negi yang berjalan bersama dengan Shirou dan Kotarou yang mengajaknya untuk pergi ke ofuro.
"Cewek itu memang mahluk yang menyusahkan Negi!" Kata Kotaro yang masih belum memahami hubungan antara pria dan wanita, makanya ia berkata kalau wanita itu menyusahkan. "Aku jadi merasa bingung denganmu Negi, kenapa sih kau mau berpacaran dengan teman masa kecilmu?"
"Itu karena Anya mengisi kekosongan yang ada di dalam hatiku, Kotarou," Kata Negi sambil tersenyum. "Ia membuatku merasa nyaman dan berusaha untuk selalu menghiburku ketika aku merasakan kesedihan yang mendalam, sesuatu yang bahkan tidak bisa diberikan oleh kakak sepupuku Nekane-Onee-chan."
"Aku beneran nggak ngerti apa yang kamu bicarakan Negi," Kata Kotarou dengan wajah yang penuh dengan keheranan. "Jadi terserah kamu saja deh mau ngomong apa."
"Suatu saat kamu akan mengerti apa maksud dari ucapannya Negi, Kotarou," Kata Shirou yang tersenyum melihat kepolosan Kotarou. "Ketika kau merasakan jatuh cinta kepada seorang gadis."
"Aku jatuh cinta?" Kata Kotarou. "Untuk saat ini tidak dulu deh, kalau aku sudah dewasa mungkin aku akan jatuh cinta dengan seorang cewek, karena biar begini aku tidak menyukai lelaki tapi cewek. Dan siapapun cewek yang nanti jatuh cinta padaku dia adalah gadis yang beruntung karena aku adalah seorang pria yang sangat kuat!"
Di tempat lain di Tohsaka resort, Murakami Natsumi mengalami bersin yang cukup keras tanpa tahu apa penyebabnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tohsaka Resort, Ofuro untuk wanita.
"Haaah aku benar-benar nggak menyangka kalau pacarnya Negi-Sensei akan datang ke Jepang," Kata Nodoka yang sedang akan mencelupkan tubuhnya ke dalam ofuro. "I-ini benar-benar gawat!"
"Kekacauan yang aneh selalu terjadi di dekat Negi-Sensei," Kata Yue sambil menghela nafasnya. "Begitu juga di dekat Shirou-san, aku jadi heran dan bingung apakah keduanya merupakan perwujudan dari kekacauan dalam wujud fisik?"
Di Nerima seorang lelaki dengan rambut berkepang bersin dengan kencang sampai-sampai ramen yang sedang ia makan terjatuh menimpa kepala perempuan berambut hitam pendek. Perempuan itu merasa kesal dan lalu berteriak "Ranmaaa!"
Anya yang merasa badannya berkeringat dan basah memutuskan untuk mandi di ofuro karena ia tidak suka kalau badannya berkeringat. Ketika Anya tiba di ofuro ia benar-benar merasa senang karena bagi dirinya ini adalah pengalaman pertamanya mandi di pemandian air panas ala Jepang.
"Waah indah sekali!" Kata Anya yang terkagum-kagum dengan apa yang ia lihat di depan matanya. "Baru kali ini aku melihat pemandian air panas terbuka seperti ini!"
Dan di saat yang sama ia juga melihat Yue dan Nodoka yang sedang berendam di ofuro ia lalu menyapa mereka dan berkata:
"Lho, kalian dua murid Negi yang tadi sedang mengawasi Negi berselingkuh dengan cewek barbar itu bukan?" Kata Anya. "Kalian berdua sedang mandi di sini rupanya."
Yue dan Nodoka dibuat keheranan dengan ucapannya Anya, karena sudah jelas Asuna tidak berselingkuh dengan Negi melainkan hanya menemani Negi mencari angin. Mereka juga tahu kalau Negi sudah menjelaskan semuanya kepada Anya tapi tampaknya Anya menolak untuk mendengar penjelasan dari Negi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Anya merasa senang melihat betapa kecilnya dada dari Yue dan Nodoka, karena hal itu bahkan Anya menganggap mereka berdua teman seperjuangan. "Kalian berdua tahu soal sihir bukan?" Tanya Anya sambil berendam di ofuro.
"Iya kami berdua mengetahui keberadaan sihir, namaku Nodoka Miyazaki," Jawab Nodoka.
"Dan namaku adalah Yue Ayase salam kenal, Anya-san," Kata Yue.
"Salam kenal juga!" Kata Anya sambil tersenyum gembira. "Senang berkenalan dengan sesama pemilik dada kecil seperti kalian!"
Keringat mengalir dari pipi duo kutu buku ketika mendengar Anya memanggil mereka berdua sebagai pemilik dada rata. Mereka berdua sempat bingung kenapa Anya tiba-tiba saja menjadi sangat sok akrab dengan mereka, dan akhirnya mereka mengerti alasannya.
"Anu Anya-san kau saat ini sedang berlatih untuk jadi Magister Magi seperti Negi-Sensei bukan?" Tanya Nodoka.
"Yah, tidak juga sih," Jawab Anya. "Pelatihanku sebagai peramal di London gagal dan saat ini aku sedang bersekolah di sekolah swasta di London menjalani kehidupan sebagai gadis biasa, walaupun terkadang aku membantu teman-temanku di sekolah menggunakan sihirku secara diam-diam."
"Apa kau tidak kecewa karena tidak bisa menjadi Magister Magi, Anya-san?" Tanya Yue.
"Hmm cuma sedikit, lagipula masih ada banyak cara untuk menjadi Magister Magi tanpa harus melakukan hal seperti pelatihan yang kulakukan sebelumnya," Jawab Anya. "Yang paling penting bagiku saat ini adalah aku bisa membantu orang lain menggunakan sihirku!"
"Kalau begitu Anya-san apakah kau sudah punya partner pactio?" Tanya Nodoka.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pertanyaan Nodoka jelas membuat Anya merasa panik, ia memang ingin menjadi partner pactionya Negi. Tapi rasa malu yang berlebihan malah membuatnya memukuli Negi ketika ia berusaha meminta Negi melakukan pactio dengan dirinya.
"Ka-kalian juga sampai tahu soal pactio? Ini mengejutkan untukku ketika salah satu dari kalian berdua menanyakan pertanyaan itu," Jawab Anya. "Aku berniat jadi partner pactionya Negi. Tapi sayangnya setiap kali aku ingin mengajak Negi melakukan pactio aku terlalu gugup sampai-sampai aku memukul Negi! Jadi aku saat ini belum melakukan pactio dengan siapapun! Tapi aku yakin si Negi juga belum melakukan pactio dengan siapapun! Terutama dengan si monyet kasar berdada besar Asuna! Pokoknya semua cewek berdada besar adalah musuh!"
Yue dan Nodoka menyadari kalau dada mereka berdua juga kecil dan sepertinya hanya akan tumbuh ke ukuran standar. Tapi bukan berarti mereka berdua akan menganggap semua cewek berdada besar sebagai musuh seperti yang Anya lakukan.
Tidak lama setelah Anya menyelesaikan ucapannya muncullah Chisame di ofuro itu yang langsung bertanya kepada Yue.
"Yo, Ayase gadis kecil itu siapa? Apakah dia teman masa kecilnya sensei yang jadi pembicaraan itu?"
'Gadis itu!' Teriak Anya dalam hatinya ketika melihat ke arah dadanya Chisame. 'Meskipun dadanya nggak besar tapi bentuk dadanya bagus dan indah! Dia juga musuh!'
"Kukira kamu nggak akan ke ofuro karena terus mengurung diri di kamarmu, Hasegawa-san," Tanya Yue.
"Aku nggak suka keramaian, tapi kalau soal pemandian air panas itu beda perkara."
Kali ini muncul lagi cewek lain di ofuro dan Anya yang merasakan firasat buruk langsung melihat ke arah Yuuna, Kasumi, Haruna, Kaede dan pemilik dada terbesar di kelas Chizuru.
'Apa-apaan murid di kelasnya Negi!' Kata Anya. 'Ukuran dada mereka tidak sesuai dengan umurnya! Bahkan sampai ada yang berwajah tua dengan ukuran dada model majalah dewasa!'
Tiba-tiba saja Anya merasakan hawa membunuh dari arah belakang tubuhnya, dan ketika ia melihat ke arah belakang, Anya melihat Ayaka sedang memandang ke arahnya dengan tatapan merendahkan seolah kalau Anya bukanlah tandingannya dalam memperebutkan Negi.
'Fufu meskipun kau teman masa kecil sekaligus pacarnya Negi-Sensei kau nggak akan bisa menandingiku dalam hal apapun!' Kata Ayaka di dalam hatinya.
'Gadis yang memandang rendah diriku juga, walaupun ukuran dadanya standar! Tapi punya bentuk yang elegan!' Kata Anya yang merasa terancam. 'Ini bahaya! Keperjakaan Negi bisa hilang kalau ia terus berada di Jepang! Aku harus membawanya kembali ke Wales bagaimana pun caranya!'