Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 155 - Chapter 153 - The Test 10

Chapter 155 - Chapter 153 - The Test 10

Di hutan yang ada di belakang Kuil Tatsumiya, Ako, Akira, Makie dan Yuuna masih sibuk mencari Yue dan Nodoka yang tadi berhasil melarikan diri dari mereka berempat.

"Kita sudah mencari Yue dan Nodoka kemana-mana! Tapi mereka berdua tidak ada dimanapun!" Kata Yuuna yang terlihat benar-benar kesal. "Yang kita temukan malah Shirou-kun yang sedang berkencan dengan adik perempuannya! Menyebalkan!"

"Yah, melihat Shirou-kun berkencan dengan seseorang memang menyebalkan," Akira yang biasanya bisa menahan diri kali ini terlihat sama kesalnya dengan Yuuna, rasa amarah dan cemburu yang selama ini ia tahan akhirnya keluar juga. "Walaupun dia berkencan dengan Illya-chan yang adalah adiknya sendiri."

"Entah kenapa aku juga merasakan hal yang sama dengan kalian berdua," Kata Ako yang terlihat kebingungan. "Padahal aku seharusnya hanya menyukai Alexander-kun! Ini benar-benar aneh!"

"Kalian bertiga malah membicarakan Shirou-kun!" Teriak Makie. "Fokus! Kita berempat sama sekali belum berhasil menemukan Nodoka dan Yue!"

"Aaah benar juga!" Teriak Yuuna. "Kalau kita tidak menemukan mereka berdua bagaimana kita bisa mendapatkan pin itu! Semuanya! Ayo kita berpencar dan mencari mereka berdua!"

"Rogeer!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Arturia pergi ke Festival Musim Panas bersama dengan Ayaka, Natsumi dan Chizuru. Dengan pin Ala Alba menempel di yukata miliknya tentunya, Natsumi dan Chizuru sama sekali tidak peduli soal pin itu karena mereka berdua tidak memiliki niat untuk merebutnya. Tapi tidak dengan Ayaka obsesinya terhadap Negi membuatnya lupa kalau ia mau ke Inggris ia bisa melakukannya dengan mudah dengan pesawat pribadi miliknya.

Makanya ketika ia melihat Arturia memakai pin Ala Alba matanya langsung berapi-api, benda yang ia incar ada di depan matanya tidak mungkin bagi dirinya untuk melepaskan benda yang sangat diinginkannya. Semua demi bisa pergi ke Inggris bersama dengan Negi yang sangat ia cintai.

Yukihiro Arturia bisa merasakan pandangan tajam dari adiknya, yang sedari tadi melihat ke arah pin Ala Alba yang ia pasang di sisi kanan dari yukata yang saat ini sedang ia pakai. Arturia sangat memahami sifat dari adik perempuannya, Ayaka sangat menyukai Negi, yang merupakan wali kelas mereka. Ketika ia menerima pin Ala Alba dari Chachamaru, dia tahu kalau Ayaka akan mengincar pin miliknya atau pin milik Asuna. Karena bagi Ayaka pin yang paling mudah untuk didapatkan adalah pin milik mereka berdua.

Tapi Arturia tahu, sangat mustahil bagi Ayaka untuk merebut pin Ala Alba dari dirinya ataupun Asuna. Karena Ayaka belum cukup kuat untuk menghadapi mereka berdua. Ayaka memang kuat untuk ukuran manusia biasa, tapi Arturia dan Asuna sudah melampaui batasan manusia biasa berkat latihan yang mereka lakukan.

Jadi saat ini Arturia berpura-pura lengah dan tidak tahu kalau Ayaka mengincar pin yang terpasang di yukata miliknya.

Ayaka yang melihat kakak perempuannya yang sedang sibuk memakan mie goreng dalam jumlah banyak tanpa memperhatikan keadaan sekitar, merasa kalau sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk merebut pin Ala Alba dari yukata milik Arturia. Dengan gerakan yang cukup mengagumkan untuk manusia biasa Ayaka melesat dengan cepat ke arah Arturia dengan tangan kanan yang mengincar pin Ala Alba, tapi ketika tangannya Ayaka hampir menyentuh pin Ala Alba. Tiba-tiba saja tubuh Arturia berubah arah, Arturia berlari menuju ke stand yang menjual takoyaki tepat setelah mie goreng (Yakisoba) yang ia makan sudah habis.

Arturia membeli takoyaki dalam jumlah yang amat banyak dan langsung memasukkan takoyaki itu ke dalam mulutnya.

Ayaka yang melesat cepat ke arah Ayaka saat ini tidak bisa mengerem tubuhnya karena Arturia berlari arah stand takoyaki, akibatnya tubuh Ayaka membentur tembok kuil. Dan karena benturan itu Ayaka langsung mimisan dan mengalami memar di dahinya.

"Ara ara kecintaan Arturia-san terhadap makanan yang lezat menyelamatkan dirinya dari Ayaka yang bermaksud untuk merebut pin imut yang menempel di yukatanya," Kata Chizuru yang merasa kasihan dengan hal buruk yang baru saja dialami oleh Ayaka. "Di sisi lain Ayaka malah mendapatkan kesialan karena ia mencoba mengambil pinnya Arturia-san."

"Niatnya ketua kelas tidak baik, sih," Kata Natsumi sambil menghela nafas. "Soalnya dia ingin merebut pin milik Arturia secara paksa."

Arturia yang masih mengunyah takoyaki yang baru saja ia beli melihat ke sekelilingnya, dan melihat ke arah Ayaka yang terduduk di tanah sambil memegangi wajahnya yang terluka. Ia tahu kenapa Ayaka bisa terluka begitu, tapi Arturia memilih untuk berpura-pura tidak tahu agar Ayaka tidak merasa curiga kepadanya.

"Kau kenapa Ayaka?" Tanya Arturia. "Kok wajahmu terluka begitu?"

Ayaka yang tidak ingin memberitahu Arturia alasan sebenarnya kenapa ia terluka, saat ini hanya bisa berbohong kepada kakaknya. Sebab ia tidak ingin membuat Arturia menjadi waspada, terhadap dirinya.

"Aku cuma mengalami sedikit memar di wajahku karena tadi aku terjatuh, Anee-uee," Kata Ayaka sambil mengusap wajahnya yang terluka menggunakan sapu tangan. "Aku tadi tidak berhati-hati ketika berjalan makanya aku jadi tersandung sampai aku terjatuh lalu wajahku membentur tanah, akibatnya sekarang wajahku jadi terluka begini."

"Sigh, harusnya kamu lebih berhati-hati kalau berjalan Ayaka," Kata Arturia.

"Maafkan aku Anee-uee," Kata Ayaka. "Lain kali aku akan lebih berhati-hati."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Wah, wah, wah Ketua kelas benar-benar nekat mencoba merebut pin Ala Alba dari Arturia-san," Kata Konoka yang melihat tindakan bodoh yang dilakukan oleh Ayaka dari jauh.

"Mau berusaha sekeras apapun hal yang ia lakukan akan sia-sia," Kata Setsuna. "Perbedaan kemampuan mereka berdua terlalu jauh!"

"Yah, ketua kelas dulu mungkin setara denganku dari segi kekuatan fisik," Kata Asuna. "Tapi kalau dibandingkan dengan kekuatan fisik yang kumiliki sekarang, perbedaannya lumayan besar, lho."

"Ayaka-Nee-san hampir tidak pernah melatih fisiknya sama sekali, sih," Kata Kotaro. "Latihan fisik yang ia lakukan hanyalah melakukan fitness seminggu sekali di gym."

"Untuk kebugaran tubuh pergi ke Gym seminggu sekali adalah hal yang bagus," Kata Setsuna. "Tapi untuk petarung sepertiku atau Arturia-san hal itu tak akan cukup."

"Akan sangat lucu melihat kegagalan ketua kelas dalam mencoba mengambil pin Ala Alba dari Arturia-san!" Kata Konoka. "Ayo semuanya! Kita ikuti ketua kelas secara diam-diam."

"Konoka-Oujou-Sama kata-katamu barusan sangatlah kejam!" Kata Setsuna. "Tapi karena aku penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, maka aku juga akan mengikuti mereka secara diam-diam bersama dengan Oujou-Sama!"

"Ooh ide yang bagus Konoka!" Kata Asuna. "Ayo kita ikuti mereka berdua! Pasti akan sangat seru melihat ketua kelas disiksa oleh Arturia-san!"

"Ayaka-Nee-San orangnya cerewet dan terlalu disiplin!" Kata Kotaro. "Jadi melihat dia disiksa oleh Arturia-Nee pasti akan menjadi pemandangan yang sangat epik untuk dilihat!"

"Ka-kalian berempat bukannya itu semua terlalu berlebihan," Kata Negi. "Ti-tidak baik rasanya melakukan hal itu kepada Ketua Kelas!"

"Kita semua cuma melihat penderitaan 'Ketua kelas' " Kata Konoka. "Kita tidak akan melakukan hal buruk apapun kepada Ketua kelas!"

"Tapi bukannya melihat Ketua kelas menderita tanpa melakukan apapun juga adalah hal yang buruk?" Kata Negi.

"Negi itu kan kemauannya sendiri untuk mencoba merebut pin Ala Alba dari Arturia-san," Kata Asuna. "Kalau kita membantunya bisa-bisa Eva-chan akan memarahi kita semua! Apa kau mau dimarahi oleh Eva-chan?"

Negi menelan ludahnya, dia tahu kalau kompetisi untuk merebut Pin Ala Alba adalah idenya Evangeline, dan perkataan Asuna barusan langsung membuatnya sadar. Kalau ia membantu Ayaka maka bisa-bisa Evangeline akan memarahi dirinya lalu menghukumnya.

"Aku tidak mau dimarahi oleh Master," Kata Negi. "Jadi kupikir, lebih baik aku tidak membantu Ketua kelas, deh. Resikonya tidak sepadan!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Satu jam setelahnya setelah puluhan kali percobaan yang gagal dan sia-sia akhirnya Ayaka memilih menyerah untuk mengambil pin Ala Alba dari Arturia. Selain karena Ayaka merasa sangat lelah tubuhnya juga sudah penuh dengan luka. Jadi Ayaka merasa ia hanya akan membuang-buang waktu kalau ia terus mencoba mengambil pin itu.

Makanya saat ini Ayaka beristirahat bersama dengan Yuuna di sebuah bangku kosong yang terbuat dari batu di bagian belakang dari Kuil Tatsumiya.

"Ketua kelas bagaimana usahamu untuk mendapatkan pin itu, apakah sudah berhasil?" Tanya Yuuna.

"Seratus persen gagal," Jawab Ayaka. "Tubuhku malah jadi babak belur dan penuh luka, Anee-uee terlalu kuat untuk bisa kulawan, dan melihat kau juga duduk disini bersamaku. Itu berarti kau juga gagal, ya Yuuna-san?"

"Begitulah, aku mencoba merebut pin itu dari Nodoka dan Yue-chii," Kata Yuuna. "Tapi anehnya mereka berdua sama sekali tidak bisa kutemukan walaupun sudah mencari kemana-mana!"

"Padahal hanya merebut sebuah pin," Kata Ayaka. "Tapi tak kusangka bisa sesulit ini!"

"Kau mencoba merebut pin itu dari Arturia-san yang sudah jelas merupakan salah perempuan paling kuat di sekolah kita," Kata Yuuna. "Harusnya kau juga menyadari bukan, Ketua Kelas. Karena dia adalah kakak perempuanmu."

"Aku lupa betapa kuatnya Arturia-Anee-Uee karena aku sudah lama tidak melakukan sparring dengannya," Kata Ayaka. "Dan karena aku sudah jarang berlatih beladiri kemampuan bertarungku jadi amat menurun."

"Jadi bagaimana apa kita akan mencoba lagi mengambil pin itu?" Tanya Yuuna.

"Tidak usah, deh," Jawab Ayaka. "Aku sudah capek! Lagipula kalau cuma mau ke Inggris aku nggak usah bersusah payah merebut pin itu! Aku tinggal memakai pesawat pribadi milikku!"

"Keputusan yang bijaksana Ayaka," Kata Arturia yang muncul di depan Ayaka dan Yuuna. "Jauh lebih bijaksana daripada mencoba merebut pin ini dariku."

"A-Anee-Uee!" Kata Ayaka yang kaget dengan kemunculan Arturia. "Kenapa Anee-uee bisa ada disini?"

"Itu karena aku mengikutimu sedari tadi," Kata Arturia. "Bahkan aku mendengarkan semua pembicaraanmu dengan Yuuna-san."

Wajah Yuuna dan Ayaka menjadi memerah karena malu, mereka tidak menyangka kalau Arturia akan mendengarkan pembicaraan mereka.

"Kalian begitu ngotot mendapatkan pin Ala Alba dari seluruh anggota klub peneliti kebudayaan Inggris," Kata Arturia.

"Sampai-sampai kalian berdua tidak sadar, kalau kalian dimanfaatkan oleh Evangeline-san untuk menguji sudah seberapa kuat para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris."

Author Note: Chapter selanjutnya akan mengakhiri buku 19 Negima.