Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 156 - Chapter 154 - The Test final

Chapter 156 - Chapter 154 - The Test final

"Evangeline-san memanfaatkan kami untuk menguji kekuatan para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris!" Teriak Ayaka. "Kenapa juga dia harus melakukan hal semacam itu!?"

"Iya! Tujuan dari klub peneliti kebudayaan ialah meneliti bukan!?" Kata Yuuna. "Kenapa harus pakai uji kekuatan segala?"

"Sigh itu semua karena tempat yang kami tuju untuk melakukan penelitian adalah tempat yang cukup berbahaya," Kata Arturia. "Makanya para anggota klub melakukan latihan khusus untuk memperkuat fisik berdasarkan arahan Evangeline-san supaya kami bisa menjaga diri kami."

"Anee-uee kenapa pula klub penelitian kebudayaan Inggris harus pergi ke tempat yang berbahaya!" Kata Ayaka. "Tidak mungkin aku akan membiarkan Anee-uee dan Negi-Sensei pergi ke tempat yang membahayakan kalian berdua!"

"Ketua kelas benar Arturia-san!" Kata Yuuna. "Bukankah tidak baik untuk anak SMP pergi ke tempat yang tidak aman, lagipula tanpa adanya orang dewasa tidak mungkin bukan kalian bisa pergi ke tempat yang kalian tuju?"

"Fujimura-Sensei akan menemani perjalanan kami ke Inggris dia akan bertindak sebagai wali kami selama berada di Inggris," Kata Arturia. "Jadi kami bisa pergi ke tempat yang kami tuju tanpa ada halangan."

"Anee-uee sebenarnya kalian semua dari klub peneliti kebudayaan Inggris harus pergi ke tempat yang Anee-uee sebut berbahaya," Kata Ayaka. "Kalian semua punya tujuan lain bukan selain untuk melakukan penelitian!"

'Sigh, kalau aku tidak menceritakannya kepada Ayaka dan Yuuna mereka berdua akan tetap ngotot dan terus-terusan bertanya padaku,' Kata Arturia. 'Itu semua akan sangat membuang waktu dan merepotkan, lebih baik kuceritakan yang sebenarnya dengan sedikit perubahan dan sensor supaya Ayaka dan Yuuna tidak menyadari keberadaan sihir.'

"Klub peneliti kebudayaan Inggris dibuat hanya sebagai kedok supaya kami bisa pergi ke Wales tanpa dicurigai," Kata Arturia. "Tujuan kami pergi ke Inggris yang sebenarnya ialah untuk mencari keberadaan ayah dari Shirou dan Negi yang menghilang 10 tahun yang lalu."

"Mencari keberadaan dari ayahnya Negi-Sensei dan Emiya-san," Kata Ayaka. "Anee-uee jadi itukah alasan kau menyuruhku mencari tahu informasi dari Nagi Springfield!"

"Begitulah, informasi apapun mengenai dirinya akan sangat berguna dalam misi kami," Kata Arturia. "Dan berkat bantuanmu kami semua menjadi semakin dekat untuk bisa mencari tahu dimana Nagi Springfield berada saat ini."

"Aku bisa menyuruh orang dari Yukihiro konzern untuk mencari keberadaan ayahnya Negi-sensei," Kata Ayaka. "Sehingga Sensei dan Emiya-san tidak perlu repot-repot pergi ke tempat yang berbahaya!"

"Usahamu akan percuma Ayaka," Kata Arturia. "Karena mereka berdua tidak akan merasa puas kalau bukan mereka sendiri yang mencari ayah mereka, sampai mereka bisa menemukan Nagi Springfield mereka berdua tidak akan pernah berhenti mencari. Dan sifat pantang menyerah itulah salah satu hal yang menyebabkan aku jatuh cinta kepada Shirou juga membuatku memutuskan untuk membantunya untuk mencari Nagi Springfield."

"Tapi Arturia-san kalau terjadi sesuatu yang buruk pada Shirou-kun, bagaimana?" Tanya Yuuna dengan wajah yang terlihat amat kuatir.

"Kau tidak perlu merasa kuatir Yuuna-san," Jawab Arturia. "Shirou itu kuat, dan aku dan semua gadis yang menyukainya akan berusaha sebaik mungkin untuk melindunginya."

Ucapan Arturia membuat Yuuna merasa sedikit lebih tenang, walaupun masih ada sedikit keraguan di hatinya. Tapi karena Yuuna tahu kalau Arturia itu kuat keraguan dan kekuatiran dalam hati Yuuna langsung menghilang.

"Ta-tapi bagaimana dengan keselamatan Negi-Sensei yang imut dan manis! Bagaimana kalau Negi-Sensei berada dalam bahaya! Siapa yang akan melindungi dirinya!" Teriak Ayaka dengan wajah yang pucat karena rasa kuatir berlebihan yang ia miliki terhadap Negi.

"Ayaka kekuatiranmu memang masuk akal, tapi tidak baik mengkuatirkan sesuatu terlalu berlebihan begitu. Asal kau tahu Negi jauh lebih kuat darimu, lho dan setidaknya dia bisa melindungi dirinya dengan baik jadi kau tidak perlu mengkuatirkan dirinya," Kata Arturia. "Kalaupun Negi berada dalam keadaan bahaya dan dia tidak bisa mengatasi keadaan itu seorang diri. Aku dan Shirou akan menolongnya, jadi tenangkan dirimu."

"Sigh baiklah," Kata Ayaka yang sudah merasa sedikit lebih tenang. "Aku merasa kuatir dengan Negi-Sensei karena dia baru berumur 10 tahun, tidak baik untuk anak lelaki yang manis, imut dan enak untuk dipeluk seperti dirinya pergi ke tempat yang berbahaya, tapi kalau Anee-uee dan Emiya-san yang menjamin keselamatan dari Negi-Sensei kurasa aku bisa mempercayai kalian berdua!"

'Sifat shotaconnya Ayaka kok jadi terlihat lebih parah!' Kata Arturia dengan keringat dingin mengalir di dahinya. 'Apa penyebabnya adalah karena Negi akan berada jauh dari dirinya?'

'Shotacon! Ketua kelas memanglah seorang Shotacon kelas berat!' Kata Yuuna yang merinding melihat perilaku extreme dari Ayaka. 'Aku saja yang seorang father-con tidak akan pernah melakukan hal extreme seperti yang baru saja ditunjukkan oleh ketua kelas! Tentu saja itu semua berkat munculnya Shirou-kun! Pria pertama selain ayahku yang bisa membuat jantungku berdetak dengan kencang!'

"Karena pembicaraan kita sudah selesai bagaimana kalau kita melihat kembang api yang akan diluncurkan dari halaman utama kuil Tatsumiya?" Kata Arturia. "Aku yakin Negi, Shirou dan semua teman sekelas kita sudah ada disana!"

"Ooh baiklah!" Kata Ayaka dengan mata berbinar setelah mendengar nama Negi disebut. "Ayo Anee-uee kita pergi melihat kembang api!"

"Oke!" Kata Yuuna.

Ketika akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pergi melihat kembang api bersama-sama, Yuuna baru menyadari sesuatu yang sangat penting dari pembicaraan yang diadakan antara Ayaka dan Yuuna. Tapi untuk lebih yakin Yuuna memutuskan untuk menanyakannya langsung kepada Arturia apakah hal itu sungguhan ataukah hanya candaan.

"Eh, Arturia-san tadi kau dan ketua kelas berkata kalau Negi-kun dan Shirou-kun adalah kakak dan adik sungguhan, apakah itu benar?" Tanya Yuuna.

"Yah, begitulah," Jawab Arturia. "Mereka berdua memiliki ayah yang sama walaupun mereka berdua lahir dari ibu yang berbeda."

"Eeeeeeeeeeeeeeeeh!" Teriak Yuuna yang merasa shock dengan informasi mengejutkan yang baru saja ia terima.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di halaman utama dari Kuil Tatsumiya, banyak sekali orang yang sudah berkumpul untuk melihat peluncuran kembang api. Hampir semua murid dari kelas 3-a juga sudah berada di situ. Shirou yang sudah selesai berkeliling Festival bersama dengan Illya langsung ditarik oleh Rin. Karena menurut Rin, Illya hanya memenangkan hak untuk berkeliling Festival Musim Panas bersama dengan Shirou dan hak untuk melihat kembang api dengan Shirou adalah hak Rin sebagai tunangannya (istrinya) Shirou.

Tadinya Illya mau protes, tapi setelah melihat pandangan mata dari Miyu, Kuro, Setsuna, Asuna dan semua gadis lain yang merasa cemburu dengan dirinya karena sudah berkeliling Festival bersama dengan Shirou ia tidak jadi protes. Karena Illya tidak mau mengundang amarah dari semua gadis yang menyukai kakak lelakinya.

Tubuh Negi dipeluk erat oleh Ayaka yang masih terbawa suasana dari pembicaraan yang sebelumnya ia lakukan bersama dengan Arturia.

Negi mengalami mimisan yang cukup parah karena Ayaka meletakkan kepala Negi di antara kedua dadanya.

Kotaro tertawa terbahak-bahak karena melihat penderitaan Negi, sampai akhirnya ia terkena karma karena mentertawakan Negi. Ketika Chizuru melakukan hal yang sama dengan Ayaka kepada Kotaro. Akibatnya Kotaro pun mengalami mimisan yang sama parahnya dengan Negi.

Di atas atap kuil Tatsumiya, Shirou dan Rin duduk berduaan sambil melihat ke arah kembang api. Dan ketika kembang api terakhir diluncurkan mereka berdua melakukan ciuman yang sudah cukup lama tidak mereka lakukan. Tentu saja momen romantis itu harus berakhir ketika Setsuna dan para gadis lain yang menyukai Shirou berteriak kencang untuk mengganggu ciuman antara Shirou dan Rin.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Bandara Narita keesokan harinya, Anya Kokorova baru saja turun dari pesawat yang berangkat dari bandara Heathrow London menuju ke Tokyo. Dan ia merasa sangat kesal karena Negi yang berjanji akan segera pulang ke Wales ketika liburan musim panas dimulai tidak datang juga. Akhirnya Anya memutuskan untuk pergi ke Jepang untuk langsung menjemput Negi dan membawanya pulang dengan paksa.

"Sigh dasar Negi bodoh!" Teriak Anya. "Katanya dia mau pulang tapi kok nggak muncul sama sekali! Kalau aku bertemu dengannya akan kuhajar dia kuikat tubuhnya lalu kubawa dia pulang bersamaku ke Wales!"

Author Note: Bab penutup dari buku ke 19 bab selanjutnya akan memulai buku 20 dari Negima.