Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 152 - Chapter 150 - The Test 7

Chapter 152 - Chapter 150 - The Test 7

Di atas sebuah pohon yang tidak terlalu tinggi, Yuna, Akira, Ako dan Makie sedang mengawasi Nodoka dan Yue yang saat ini sedang berjalan berduaan sambil memakan gula-gula kapas. Nodoka memakan gula-gulanya secara normal, tapi tidak dengan Yue yang merupakan pemuja jus di dalam kotak, ia terlihat aneh karena memakan gula-gula kapas sambil meminum jus kotak.

"Khu khu khu jadi kita semua bisa pergi ke Inggris kalau kita bisa mengambil pin itu dari mereka berdua," Kata Yuuna sambil memegang teropong. "Ini akan menjadi misi yang sangat mudah."

"Tapi kata Eva-chan mereka berdua juga menjalani pelatihan khusus," Kata Ako. "Jadi kurasa merebut pin itu dari mereka berdua tidak akan mudah."

"Latihan apapun yang mereka berdua lakukan tidak akan mungkin bisa mengalahkan kita semua yang memiliki kekuatan fisik dan kegesitan melampaui mereka berdua," Kata Makie. "Kita semua anggota klub olahraga bukan!"

"Aku sebenarnya merasa tidak enak kalau harus merebut pin itu dari mereka berdua," Kata Akira. "Dengan kekuatan fisik kita rasanya jadi seperti orang dewasa yang merebut permen dari anak kecil, apa kita tidak jadi saja, ya merebut pin itu dari mereka berdua?"

"Tenang-tenang!" Kata Yuuna. "Kalau mereka berdua memang sudah melakukan pelatihan berarti mereka berdua sudah siap untuk kehilangan pin itu kapanpun! Jadi kau tidak usah merasa tidak enak Akira!"

"Sigh, Yuuna sifatmu yang suka memandang enteng segala sesuatu bisa membuat kita semua dalam masalah tahu," Kata Ako.

"Ako tidak baik merasa terlalu kuatir," Kata Yuuna. "Yang akan menjadi lawan kita adalah Honya-chan dan Yuee-chii, masalah apa yang akan bisa kita dapatkan dari mereka berdua."

"Aku tidak akan mau berkata begitu kalau aku menjadi dirimu, Yuuna," Kata Akira. "Karena entah kenapa aku merasa tidak akan mudah merebut pin itu dari Nodoka-san dan Yue-san."

Yuuna yang memandang rendah Nodoka dan Yue tidak mempedulikan ucapan Ako dan Akira, akan merasa sangat menyesal dengan apa yang ia katakan sebelumnya setelah ia dibuat kerepotan oleh Nodoka dan Yue ketika ia mencoba mengambil pin Ala Alba dari mereka berdua.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Shirou saat ini sedang makan mie goreng dan Illya sedang makan takoyaki sambil duduk di sebuah bangku kosong yang jaraknya tidak jauh dari tempat Festival Musim Panas diadakan, mereka berdua merasa tidak enak makan mie goreng juga takoyaki sambil berjalan berkeliling Festival makanya mereka mencari tempat yang sepi dan tidak banyak orang supaya mereka bisa menikmati takoyaki dan mie goreng yang mereka berdua akan makan.

"Mmm," Kata Illya yang sedang mengunyah takoyaki secara perlahan. "Takoyaki ini lumayan enak, tapi tidak seenak buatan Onii-chan!"

"Kau terlalu memujiku, Illya," Kata Shirou yang baru saja menghabiskan mie goreng yang tadi ia beli. "Aku sangat jarang membuat takoyaki, jadi kurasa takoyaki yang kubuat tidaklah seenak itu."

"Aku cuma berkata jujur, kok, Onii-chan," Kata Illya dengan mulut yang penuh dengan takoyaki. "Takoyaki buatan Onii-chan memang jauh lebih lezat dari takoyaki yang saat ini sedang kumakan. Onii-chan boleh coba sendiri deh, takoyaki ini."

Shirou memakan takoyaki yang Illya tawarkan kepadanya dan membandingkan rasa takoyaki itu dengan takoyaki yang biasa ia buat, dan ia langsung sadar kalau Illya memang berkata jujur. Takoyaki yang dibeli oleh Illya di stand yang ada di Festival memang enak, tapi tidak seenak takoyaki yang ia buat.

"Mmm kau berkata jujur, Illya," Kata Shirou sambil mengunyah takoyaki yang diberikan Illya kepadanya. "Takoyaki ini memang tidak seenak takoyaki buatanku."

"Tuh, aku tidak bohong kan," Kata Illya sambil mengunyah takoyaki terakhir miliknya. "Takoyaki buatan Onii-chan memang lebih enak!"

"Hmm, mungkin aku akan mencoba membuat takoyaki lagi nanti," Kata Shirou. "Karena rasa takoyaki ini kurang memuaskan untuk lidahku."

"Ooh, aku akan sangat menantikannya," Kata Illya dengan mata berbinar ia akan sangat senang kalau Shirou akan membuat takoyaki lagi.

"Nah, karena kita sudah selesai makan, apa kau mau melanjutkan berkeliling Festival?" Tanya Shirou.

"Hmm, nanti saja, deh," Jawab Illya. "Perutku masih kekenyangan, dan kurasa kalau kita berkeliling Festival kita akan bertemu dengan Rin-san dan yang lain, kalau kita bertemu dengan mereka dan kencan yang kita lakukan akan terganggu. Onii-chan juga tidak mau bukan kalau di saat kita kencan Onii-chan bertemu dengan Rin-san, karena kurasa itu akan menjadi hal yang sangat canggung."

"Yah, hal yang kau katakan tidak salah, sih," Kata Shirou. "Aku akan merasa sangat canggung kalau aku bertemu dengan Rin, di saat aku sedang berkencan denganmu. Tapi kurasa dia tidak akan melakukan apapun padaku atau padamu Illya, walaupun kita bertemu dengan Rin. Karena Rin adalah orang yang memenuhi janjinya."

"Onii-chan sepertinya sangat mempercayai Rin-san," Kata Illya dengan nada yang sedih.

"Tentu saja aku mempercayainya Illya," Kata Shirou. "Karena Rin adalah soulmate-ku, dia percaya kalau tidak pernah mengkhianati kepercayaanku padanya begitu juga aku percaya kalau dia tidak akan pernah mengkhianatiku."

"Begitu, ya," Kata Illya. "Kalau begitu apakah Onii-chan juga percaya kalau aku juga tidak akan pernah mengkhianati kepercayaanku pada Onii-chan?"

"Ya," Jawab Shirou sambil tersenyum. "Aku percaya kalau kau tidak akan mengkhianati kepercayaanmu padaku, Illya. Karena kau adalah adik perempuan kesayanganku yang selalu menyayangiku dengan sepenuh hati dan selalu mempercayai perkataanku, jadi aku tahu dan percaya kalau kau tidak akan pernah melakukan hal yang buruk kepadaku."

Illya lalu memeluk tubuh Shirou dengan begitu erat, dan air mata yang mengalir di pipinya. Ia merasa benar-benar senang dan terharu dengan kata-kata Shirou. Illya merasa senang karena Shirou begitu menyayanginya dan mempercayai dirinya, dan Illya sendiri tahu jauh di lubuk hatinya yang paling dalam ia tidak akan pernah mengkhianati Shirou apapun yang terjadi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tanpa berpikir panjang, Yuuna berjalan secara perlahan mendekati Nodoka dan Yue yang sedang asyik mengobrol.

"Yoo yoo yoo, dua nona manis tanpa pesona yang ada di sana, kalian berdua memakai pin yang bagus, ya," Kata Yuuna yang memakai memakai topeng dor*emon untuk menutupi identitasnya. "Aku adalah seorang maniak pin yang kebetulan lewat! Pin yang kalian berdua pakai sangat menarik perhatianku! Jadi kalau kalian berdua tidak mau terluka! Serahkan pin itu!"

Yue dan Nodoka merasa terkejut dan shock dengan kemunculan mendadak dari Yuuna yang memakai topeng dor*emon dan mantel dengan berbagai macam pin menempel di mantel itu. Pertama-tama tentu saja mereka berdua tidak tahu siapa orang mencurigakan yang tiba-tiba saja menyapa mereka berdua. Tapi setelah mereka melihat rambut yang diikat ke samping kanan, keduanya langsung sadar kalau orang stress plus mencurigakan yang menyapa berdua adalah Yuuna Akashi, teman sekelas mereka. Karena di seluruh Mahora hanya Yuuna yang memiliki model rambut yang aneh macam itu.

"Kau ngapain sih, berdandan seperti orang gila begitu, Yuuna?" Tanya Yue.

"A-apa!!!!! Kok samaranku yang sudah pasti tidak akan membuatku tidak dikenali bisa ketahuan!" Kata Yuuna yang merasa terkejut karena Yue bisa langsung tahu siapa dirinya. "Yu-Yue-chii memang hebat!"

Ketika melihat Yuuna sudah ketahuan oleh Yue, Akira cuma bisa menepuk wajahnya sedangkan Ako dan Makie langsung berlari ke arah Yuuna dan menendang tubuhnya. Karena kebodohan gila yang baru saja ia lakukan.

"Anggap saja tindakan bodoh yang Yuuna lakukan tadi dihadapan kalian tidak ada," Kata Makie sambil tersenyum. "Tolong lupakan saja, ya!"

Sementara Makie meminta Yue dan Nodoka untuk tidak mengingat kebodohan Yuuna, Akira memapah tubuh Yuuna yang saat ini sedang tidak sadarkan diri, sedangkan Ako mencoba mendapatkan pin Ala Alba dari Yue dan Nodoka dengan cara yang lebih halus.

"Aaah kalian berdua memakai pin yang imut dan lucu!" Kata Ako. "Itu pin apa? Bolehkah aku melihatnya?"

Nodoka dan Yue menjadi semakin kebingungan karena tiba-tiba saja Ako juga menanyakan hal yang sama dengan Makie membuat Yue menjadi semakin merasa curiga kepada keempat anggota klub olahraga yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka berdua.

"I-ini adalah pin yang baru saja kami terima dari Evangeline," Kata Nodoka yang dengan polosnya menjawab pertanyaan Ako.

"Waaah, lucunya!" Kata Makie yang berusaha mengikuti cara Ako. "Itu pin yang luarbiasa bagus! Boleh kami meminjamnya!"

"Iya!" Kata Ako. "Kami sangat ingin meminjamnya!"

"Eeeh, kalau kalian mau meminjamnya, aku.." Kata Nodoka yang merasa kebingungan harus berbuat apa.

"Kau gadis yang baik bukan honya-chan," Kata Ako. "Jadi boleh kan aku meminjam pin itu darimu!"

"Benar-benar!" Kata Yuuna yang sudah terbangun dari pingsan yang ia alami. "Kami cuma mau lihat dan pegang sebentar saja, kok!"

"Pin yang aku dan Nodoka pakai hanyalah pin biasa," Kata Yue yang semakin curiga dengan perilaku Ako, Makie dan Yuuna yang terlihat sangat aneh. "Kenapa juga kalian sangat menginginkannya?"

"Pin itu bukan pin biasa Yue-chii," Kata Makie dengan mata berbinar. "Pin yang berbentuk sayap putih itu sangat indah membuatku sangat tergoda untuk menyentuh dan mengamatinya sepanjang hari."

Ketika tangan Makie akan menyentuh pin yang ada di dadanya, Yue dengan cepat melepas pin Ala Alba dari dadanya dan menjauhkannya dari Makie. Ia sama sekali tidak ingin Makie menyentuh pin miliknya.

"Kau nggak boleh memegangnya, desu!" Teriak Yue. "Karena aku merasa curiga dengan kalian semua yang tiba-tiba ingin menyentuh pin ini!"

"Aaaahn, Yue-chii kejam!" Kata Makie.

"Yue-chii kami kan cuma ingin memegangnya, tapi kenapa kau melarang kami untuk menyentuh dan melihat pin itu!" Kata Yuuna.

"Sudah kubilang bukan!" Kata Yue. "Perilaku kalian berempat sangat aneh dan mencurigakan! Kalian semua punya maksud tersembunyi bukan!"

Kata-kata Yue membuat semuanya terdiam mereka berempat tidak dapat menyangkal kalau ucapan terakhir Yue sangat tepat pada sasaran.

Karena sudah merasa putus asa tindakan yang ia lakukan untuk mendapatkan pin itu tidak berhasil, Yuuna memutuskan untuk memakai cara kasar.

"Aaah sudah cukup persetan dengan cara yang halus!" Teriak Yuuna. "Akira! Ako! Tahan mereka berdua!"

"Kyaaa!" Kata Nodoka yang tubuhnya ditahan oleh Akira.

"Maafkan aku, Nodoka-san," Kata Akira.

"A-apa yang kalian mau lakukan!?" Kata Yue yang tubuhnya ditahan oleh Ako.

"Maaf ya," Kata Ako. "Kami terpaksa pakai cara kasar."

Tidak mau kehilangan pin miliknya Nodoka menggunakan reinforcement yang ia pelajari sewaktu ia mengikuti pelatihan di kubah musim dingin. Nodoka menyadari kalau kekuatan fisiknya jauh lebih lemah dari manusia normal dan ia juga menyadari kalau kekuatan fisik Akira lebih kuat dari pada kekuatan fisiknya, makanya ia menggunakan reinforcement untuk memperkuat tubuhnya. Dalam sekejap ia bisa melepaskan diri dari Akira yang menahan tubuhnya dan pergi menjauhi Akira.

Akira terkejut karena tiba-tiba saja kekuatan fisik Nodoka meningkat sampai-sampai Nodoka bisa melepaskan diri dari kuncian yang ia lakukan.

Sedangkan Yue yang memang tidak terlalu berbakat menggunakan Magecraft mengeluarkan tongkat sihir latihan miliknya dan menggunakan mantra sederhana untuk membutakan mata keempat gadis itu.

"Practe Bigi Nar Lux!" Kata Yue.

Cahaya yang amat terang muncul dari tongkatnya Yue membuat Akira, Ako, Makie dan Yuuna tidak dapat melihat dengan jelas.

Merasakan kalau pegangan Ako pada tubuhnya mengendur Yue langsung melarikan diri dan berlari ke arah yang sama dengan Nodoka...