"Yuuna! Mereka berdua kabur!" Teriak Makie.
"Dan jarak mereka dengan kita juga sudah lumayan jauh, akan sulit kalau kita mencoba mengejar, Yue dan Nodoka," Kata Akira.
"Mereka berdua benar-benar berbeda dari sebelumnya," Kata Ako.
"Ciih, aku tak menyangka kalau tenaganya Honya-chan bisa sekuat itu," Kata Yuuna dengan wajah yang terlihat amat kesal. "Dan Yue-chii bisa-bisanya dia membawa tongkat yang bisa menghasilkan cahaya yang begitu terang! Ini tidak bisa dibiarkan! Kalau mereka berdua memang bermaksud melawan! Aku juga akan serius!"
Yuuna mengeluarkan dua buah pistol sihir yang ia 'ambil' diam-diam ketika Survival Event sudah selesai yang selalu ia bawa kemana-mana. Untuk mencegah Nodoka dan Yue kabur, Yuuna menembakkan pistol itu ke tanah yang berada di depan Yue dan Nodoka untuk membuat tabir asap yang menghalangi pengelihatan mereka berdua.
"Jaculetur!"
Yuuna menembakkan energi sihir yang tidak berbahaya bagi manusia ke arah tanah di depan Yue dan Nodoka dan membuat tabir asap yang cukup besar.
"Yu-Yue-Yue kita tidak bisa maju ke depan karena penglihatan kita terhalang oleh tabir asap," Kata Nodoka.
"Ckk, bisa-bisanya Yuuna menyimpan pistol sihir yang seharusnya sudah dikumpulkan setelah Survival Event selesai," Kata Yue yang sama sekali tidak menduga kalau Yuuna akan menembakkan energi sihir menggunakan artefak yang berasal dari Survival Event. "Seharusnya pistol itu hanya bisa digunakan selama Mahora Festival ketika energi sihir dari World Tree berlimpah, kalau dia saat ini bisa menggunakannya tanpa energi sihir dari World Tree itu berarti Yuuna juga memiliki bakat sebagai seorang penyihir."
"Yue-Yue kalau begitu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Nodoka yang terlihat agak panik.
"Tenanglah Nodoka," Jawab Yue. "Kita lihat dulu apa yang mau mereka lakukan baru nanti kita mulai bertindak."
"Mereka berdua sudah tidak bisa maju karena penglihatan mereka terhalang oleh asap yang kubuat!" Teriak Yuuna. "Makie! Buat dirimu berguna tunjukkan keahlianmu!"
"Oke! Serahkan saja padaku!" Kata Makie yang sudah mengeluarkan pita untuk senam ritmik yang bisa ia kendalikan dengan bebas tapi kali ini Makie menggunakan dua buah pita sekaligus supaya ia bisa menangkap Yue dan Nidika du saat yang sama. "Yue-chii, Honya! Maafkan aku, ya!"
Makie mengarahkan kedua pitanya tepat ke tubuh Yue dan Nodoka, tapi Yue yang akhinya menyadari apa yang harus ia lakukan agar ia dan Nodoka tidak tertangkap mulai mengucapkan mantra.
"Practe Bigi Nar Elementa Aerialia Venti Spirantes Cito Adeuntes Ab Inimicis Meis Me Defendant! Limes Arealis!"
Mantra dinding angin tingkat terendah yang diucapkan oleh Yue, berhasil menahan kedua pita yang diarahkan oleh Makie untuk menangkap mereka berdua.
Nodoka menyadari kalau tindakan Yue menggunakan dinding angin hanya untuk menahan pita milik Makie terlalu berlebihan, Nodoka berpikir kalau Yue menggunakan manta angin yang tingkat rendah untuk mematikan api pada lilin saja juga sudah cukup untuk menghempaskan pita milik Makie. Tapi Nodoka saat ini tidak mau mengkritik tindakan Yue, karena waktunya tidaklah tepat.
"Eeeeeeh! Kok kedua pitaku terhempas, sih!" Kata Makie yang terkejut dengan apa yang baru saja terjadi di depan matanya. "Apa Yue-chii menggunakan kipas angin mini untuk menghempaskan kedua pita milikku?"
"Makie apa kau sadar kalau pitamu itu bahkan bisa dihempas hanya dengan menggunakan angin dari mulut?" Tanya Akira.
"Aaaaaah, aku sama sekali tidak menyadarinya!" Jawab Makie.
Melihat ada kesempatan untuk kabur, Yue memutuskan untuk menggunakan mantra selanjutnya:
"Practe Bigi Nar Vente!"
Mantra angin tingkat menengah yang menghasilkan angin yang lumayan kencang, melenyapkan tabir asap yang ada di depan Yue dan Nodoka. Dan angin kencang itu membuat debu dan pasir berterbangan sehingga Akira, Ako, Yuuna dan Makie tidak bisa melihat karena mata mereka berempat kelilipan.
"Uuukh! Angin macam apa itu!" Kata Ako. "Kenapa tiba-tiba bisa muncul angin sekencang itu!"
"Ciih lagi-lagi mereka berdua berhasil melarikan diri!" Teriak Yuuna. "Sial! Sial! Sial! Mereka benar-benar licin seperti belut!"
"Entah trik apa yang digunakan oleh Yue-chii, sampai-sampai bisa membuat angin sebesar itu," Kata Akira dengan nada curiga. "Tapi tidak mungkin bisa membuat angin sekencang itu tanpa menggunakan kipas angin besar yang biasa digunakan ketika syuting film."
"Mereka berdua benar-benar mencurigakan!" Kata Ako. "Sebenarnya latihan apa yang mereka berdua lakukan? Latihan sihir?"
"Ako kalau bicara pakai otak sedikit!" Kata Yuuna. "Mana ada sihir di dunia ini!"
"Benar sekali!" Kata Makie. "Apa kau pikir kita hidup di dunia Fantasi apa?"
"Aku tidak mau mendengar hal itu darimu yang merupakan gadis paling bodoh di Mahora!" Kata Ako. "Nilai ulanganku dan nilai IQ-mu jauh lebih rendah daripada Asuna tahu!"
"Uuukh kau kejam sekali Ako!" Kata Makie sambil mengalirkan air mata buaya di pipinya. "Aku kan tidak sebodoh itu!"
"Berhenti bertengkar dan kita kejar mereka berdua!" Kata Yuuna. "Kita tidak boleh kehilangan jejak mereka berdua lagi!"
"Roger!" Kata Ako, Akira dan Makie.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di bagian terdalam dari hutan di samping kuil Tatsumiya, Yue dan Nodoka yang berhasil melarikan diri memutuskan untuk berhenti lari karena mereka berdua sudah kehabisan nafas.
"Hosh hosh, Yue-Yue kurasa sihir yang kau gunakan untuk melarikan diri tadi terlalu berlebihan, deh," Kata Nodoka dengan nafas yang terengah-engah.
"Hosh hosh hosh hosh si-sihir yang kugunakan ti-tidak berlebihan No-Nodoka," Kata Yue yang jelas terlihat jauh lebih lelah daripada Nodoka. "Kalau kita tidak mengeluarkan seluruh kemampuan yang kita miliki, kita bisa ditangkap oleh mereka berempat."
"Yue mereka berempat hanyalah manusia biasa, kalau kau menggunakan sihir yang mencolok mereka berempat akan merasa curiga," Kata Nodoka. "Lagipula di pertarungan yang sebenarnya kalau kau menggunakan sihir dengan efek yang kuat sedari awal, kau akan kehabisan banyak energi sihir sehingga pertarungan tidak akan bertahan lama dan kau akan kalah dengan cepat. Arturia-san dan Rin-san sudah mengajari hal itu kepada kita sewaktu kita menjalani pelatihan dari mereka berdua di kubah musim dingin bukan?"
Wajah Yue memerah, karena dia terlalu bersemangat untuk mempraktekkan sihir yang ia baru pelajari. Yue sampai melupakan pelajaran dasar penting yang diajarkan oleh Rin dan Arturia.
Kalau saja ia ada di medan pertempuran bisa-bisa ia mati dalam waktu yang cepat.
"Ma-maafkan aku Nodoka," Kata Yue. "A-aku benar-benar melupakan hal dasar yang sangat penting dalam suatu pertarungan."
"Kalau Rin-san dan Arturia-san tahu kau melakukan kesalahan dalam pertarungan karena melupakan hal yang mereka berdua sudah ajarkan padamu entah hukuman macam apa yang akan mereka berdua berikan kepadamu," Kata Nodoka.
Wajah Yue langsung memucat, karena dia tahu kalau hukuman dari Rin dan Arturia sangatlah berat.
"Ku-Kumohon Nodoka, ja-jangan beritahu Rin-san dan Arturia-san," Kata Yue.
"Aku tidak akan memberitahu mereka berdua, kau tenang saja," Kata Nodoka. "Tapi aku mau kau fokus, karena mereka berempat masih mengejar kita!"
"Tingkah laku mereka berempat sangat aneh," Kata Yue. "Begitu mereka berempat melihat pin ini mereka menjadi aneh, kemungkinan besar ini adalah ujian dari Eva untuk semua anggota klub."
"Kalau kita kehilangan pin ini bisa-bisa kita dikeluarkan dari klub," Kata Nodoka.
"Kau benar Nodoka, sepertinya pin ini adalah bukti keanggotaan klub," Kata Yue. "Dan kalau pin ini dicuri, kita akan dianggap gagal sebagai anggota klub, Yuuna dan yang lain pasti masih mengejar kita! Nodoka gunakan artefakmu! Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan hasil latihanmu!"
"Oke!" Kata Nodoka. "Diaria Edjus Minora Quardrupla! Adeant!"
"Tumcogitationes Vestigent De Sasacie Macie, Acasie Juuna, Oocoutie Acira, Et Izumie Acone!"
Setelah Nodoka selesai mengucapkan mantra Diarium Edjus terbagi menjadi 4 buku kecil yang menunjukkan pikiran Ako, Makie, Akira dan Yuuna.
"Aku sudah membagi Diarium Edjus menjadi 4 bagian! Dengan begini kita bisa memantau apa yang mereka berempat pikirkan dengan mudah!" Kata Nodoka.
"Kerja bagus Nodoka," Kata Yue. "Sekarang ayo kita kabur lagi! Karena aku bisa mendengar suara langkah kaki mereka berempat yang mendekati tempat ini dengan jelas."
Mereka berdua lalu lari dari tempat itu dan kabur menjauhi keempat gadis yang mengejar mereka.