Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 145 - Chapter 143 - Training Arc Aftermath Last Part

Chapter 145 - Chapter 143 - Training Arc Aftermath Last Part

SMP Mahora, 5 hari sebelum kepergian ke Wales. Di dalam kantor kepala sekolah bersama dengan Shirou, Rin, Asuna, Konoka dan Setsuna.

"Ohohoho jadi kalian berlima ingin membuat klub peneliti kebudayaan Inggris?" Tanya Konoemon. "Makanya kalian saat ini berada di kantorku untuk meminta persetujuanku?"

"Itu benar pak kepala sekolah," Kata Shirou. "Tapi anda sadar bukan kalau meminta persetujuan kepada anda hanyalah sebuah formalitas bukan?"

"Ohohohoho, tujuan kalian bukan cuma meneliti kebudayaan Inggris bukan?" Kata Konoemon. "Karena tujuan kalian sebenarnya ada mencari petunjuk mengenai 'keberadaannya'."

"Oleh sebab itu kami membutuhkan persetujuanmu pak kepala sekolah," Kata Asuna. "Karena tanpa bantuan darimu kami tidak bisa mencari petunjuk yang kami butuhkan di Wales."

"Aku tidak terlalu yakin kalau kalian bisa menemukan petunjuk yang kalian cari," Kata Konoemon. "Apa kalian semua yakin kalau kalian semua bisa berhasil?"

"Yah, tidak juga, sih," Kata Rin. "Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan?"

"Hmm, kau mau bilang kalau 'izinkan kami semua melalukan perjalanan, ya?" Kata Konoemon. "Boleh saja kusetujui!"

Konoemon lalu mencap surat izin untuk mendirikan klub yang ada di atas mejanya, sebenarnya ada perasaan tidak enak di hatinya ketika ia tahu kalau cucu perempuannya Konoka akan ikut Shirou dan Negi untuk pergi ke Mundus Magicus mencari keberadaan Nagi Springfield.

Konoemon ingin memberitahu mereka semua kalau hal yang mereka lakukan akan sia-sia dan percuma karena beberapa tahun sebelumnya ia juga sudah menyuruh Takamichi untuk mencari Nagi di Mundus Magicus, bahkan ia juga sudah menyewa banyak sekali orang untuk melakukan hal yang sama. Tapi semuanya sia-sia, jadi ia memutuskan untuk menghentikan pencarian Nagi. Hanya saja karena Konoemon merasa kalau Shirou dan Negi akan mendapatkan hasil yang berbeda dari pencarian yang ia lakukan pada akhirnya ia memberikan persetujuannya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siangnya di atap SMP Mahora, sedang diadakan pertemuan antara semua anggota klub peneliti kebudayaan Inggris, kecuali Sakura dan Luvia yang tidak bisa datang ke pertemuan karena mereka berdua sedang diberi tugas oleh Shirou dan Rin untuk mengumpulkan informasi apapun yang bisa berguna di Mundus Magicus.

"Karena Kepala Sekolah sudah mengakui keberadaan klub kita, maka secara resmi kita semua bisa pergi ke Wales tanpa mengundang kecurigaan kepada teman-teman sekelas kita," Kata Rin. "Sigh, benar-benar suatu proses yang ribet hanya untuk pergi ke Wales saja."

"Kalau kita tidak membuat klub resmi maka teman-teman sekelas kita yang sebagian besar adalah orang-orang yang heboh sendiri, akan merasa iri dan ribut-ribut," Kata Arturia. "Jadi kurasa sedikit hal yang menyusahkan diri sendiri masih bisa diterima."

"Ahahaha benar sekali," Kata Konoka. "Soalnya sebagian besar dari teman-teman kita adalah orang-orang yang heboh dan menyukai hal yang menyenangkan! Termasuk aku!"

"Kenapa sih, kalian semua juga mengundangku kemari!" Teriak Evangeline yang berkeringat parah karena ia merasa kepanasan. "Suhu hari ini sangat panas tahu! Aku sedang enak-enak berbaring dengan nyaman di kamarku yang ber- AC! Tapi tahu-tahu Chachamaru mengangkat tubuhku dan membawaku kemari secara paksa! Apa kalian tidak tahu walaupun aku adalah seorang Daywalker cahaya matahari masih tetap menyakitkan untukku! Apalagi di musim panas seperti sekarang! Dan Chachamaru berani sekali kau tidak menuruti perintahku padahal kau adalah milikku!"

"Maafkan aku Master tapi perintah darimu tidak lagi yang paling absolut untukku," Kata Chachamaru. "Chao memprogram ulang diriku tepat sebelum ia kembali ke masa depan, supaya perintah yang paling absolut untukku adalah perintahnya Shirou-Sama dan bukan perintahmu."

"Chao sialan!" Teriak Evangeline. "Dia sudah tidak ada di Mahora tapi sempat-sempatnya dia masih melakukan prank terhadapku!"

"Sudahlah Evangeline, kau tidak perlu marah-marah," Kata Shirou sambil mengusap-usap kepala Evangeline. "Aku minta maaf padamu karena menyuruh Chachamaru untuk membawamu kemari, tapi keberadaanmu dibutuhkan disini karena kau adalah penasihat kehormatan dari klub peneliti kebudayaan Inggris."

"Sigh baiklah," Kata Evangeline dengan wajah memerah. "Tapi aku ingin nama klub ini diganti! Nama Negima terkesan sangat konyol dan bodoh untukku!"

"Hei!" Kata Asuna yang merasa kesal karena nama yang ia pilih dibilang konyol. "Nama itu tidak konyol tahu! Bukankah klub penelitian kebudayaan Inggris dibuat supaya kita bisa menemukan ayahnya Negi! Jadi kurasa nama Negima sangatlah cocok!"

"Eh, Asuna-san bukannya aku bermaksud untuk menghinamu," Kata Negi. "Tapi aku juga merasa kalau nama Negima memang agak konyol."

"A-aku juga setuju dengan Negi-Sensei," Kata Nodoka. "Nama Negima terkesan seperti menghina Negi-Sensei."

"Ba-bahkan Negi dan Honya-chan juga berpikir kalau nama Negima adalah nama yang buruk!" Kata Asuna yang wajahnya terlihat pucat dan sedih. "Kalian semua kejam!"

Asuna langsung melompat dari atas gedung SMP Mahora tanpa menggunakan reinforcement lalu meninggalkan mereka semua. Dan ia melakukannya tanpa menyadari kalau ia sedang berada di atas gedung dengan ketinggian 20 meter.

"Ah, Asuna!" Kata Setsuna.

"Aih, dia pergi deh," Kata Konoka

"Apa kata-kataku terlalu kejam, ya?" Kata Negi yang merasa sedikit bersalah pada Asuna karena ucapannya dan berusaha untuk mengejarnya tapi dihentikan oleh Evangeline.

"Biarkan saja dia bocah!" Kata Evangeline yang menahan tubuh Negi. "Dia kabur karena tidak bisa menerima pendapat dari orang lain! Biarkan dia belajar kalau tidak semua orang harus selalu setuju dengan pendapatnya."

"Yah, Asuna-san memang agak memaksa, sih dalam memberi nama itu," Kata Shirou. "Tapi apa dia tidak sadar kalau dia baru saja melompat dari ketinggian 20 meter? Dan tanpa menggunakan sihir penguatan?"

"Kyaaa Asuna!" Teriak Konoka yang langsung berlari cepat ke arah Asuna melompat untuk melihat keadaan dari sahabat terbaiknya itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keadaan Asuna saat ini bisa dibilang tidak baik tapi bisa dibilang juga tidak buruk. Tubuhnya tersangkut di pohon tinggi yang tepat berada di gedung SMP Mahora, dan saat ini ia sedang pingsan karena kepalanya membentur bagian terkeras dari pohon itu. Asuna masih bisa dibilang cukup beruntung karena ia tidak mengalami cedera yang lebih parah, setelah dengan bodohnya melompat dari ketinggian 20 meter.

"Aiyaa Asuna sangat beruntung aru," Kata Gu Fei ketika melihat keadaan Asuna yang cukup memprihatinkan.

"Iya suatu keajaiban dia bisa selamat setelah melompat dari tempat yang cukup tinggi de gozaru," Kata Kaede.

"Kenapa juga Asuna harus repot-repot melompat dari atas atap hanya untuk pergi," Kata Haruna. "Bukankah lebih aman dan praktis kalau dia menggunakan tangga yang sudah disediakan?"

"Asuna mungkin merasa kalau kepergiannya akan terasa lebih dramatis kalau dia melompat dari atas atap," Kata Konoka sambil menghela nafas. "Asuna memang seperti itu orangnya."

"Asuna-san terkadang suka mendramatisasi segala sesuatu yang ia lakukan," Kata Negi. "Dia bahkan menangis tersedu-sedu ketika menonton telenovela di kediaman Emiya."

"Asuna menyukai telenovela!?" Kata Yue. "Itu benar-benar di luar dugaan desu!"

"Pantas saja dia suka bersifat dramatis seperti itu," Kata Chisame. "Rupanya itu semua disebabkan oleh telenovela yang ia tonton."

"Yah, pada dasarnya Asuna orang yang polos, sih," Kata Kasumi. "Makanya tidak aneh kalau ia terpengaruh oleh telenovela yang ditontonnya."

"Dia bukan cuma menyukai telenovela," Kata Rin. "Dia juga menyukai drama korea, kamarnya di kediaman Emiya penuh dengan pernak-pernik dan merchandise drama Korea favoritnya."

"Asuna-san memang terlihat kasar dan tomboy di luar" Kata Negi. "Tapi pada dasarnya dia adalah gadis normal yang bisa ditemukan di mana pun."

Para anggota lain dari klub tidak terlihat terkejut mendengar ucapan Negi, karena terkadang Negi bisa terlihat jauh lebih dewasa dari usianya. Tapi tidak dengan Nodoka dan Yue, wajah mereka berdua menjadi amat memerah dan jantung mereka berdetak dengan amat kencang. Ucapan Negi benar-benar membuat mereka berdua merasa terpesona.

"Sekarang lebih baik kita tolong Asuna-san dan melanjutkan pertemuan ini," Kata Shirou. "Rasanya kasihan melihat dia menyangkut di atas pohon begitu."

Semuanya setuju dengan perkataan Shirou, karena kondisi Asuna saat ini memang sangat tidak enak dilihat makanya dengan cepat Asuna diangkat kembali ke atas atap oleh Shirou dan Kotaro dibantu oleh Negi. Lalu tubuh Asuna dibaringkan di lantai dan setelahnya mereka semua kembali melanjutkan pertemuan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kediaman Emiya, kamar Luvia.

Luvia dan Sakura sudah sibuk sedari pagi mencari informasi di net sihir dengan menggunakan komputer khusus yang dibuat oleh Shirou dengan bantuan Eva, Rin dan Albiero supaya bisa mencari informasi yang paling rahasia sekalipun.

"Jadi Tohsaka Sakura informasi penting apa yang sudah kau temukan?" Tanya Luvia. "Apa kau sudah berhasil mendapatkan informasi yang Shero minta?"

"Mengenai orang yang akan menjadi pemandu kita di Mundus Magicus, Jack Rakan," Jawab Sakura. "Ada kemungkinan kalau dia tidak akan mau datang ke Megalomesembria untuk menemui kita, setelah aku membaca biodata pribadi miliknya. Dia adalah orang yang sangat egois dan arogan juga mata duitan! Dia tidak akan mau repot-repot untuk menjadi pemandu kita di Mundus Magicus kalau kita tidak membayarnya."

"Anggap saja masalah itu sudah beres," Kata Luvia. "Uang bukan masalah untukku, aku akan menyuruh Auguste untuk segera mengurus masalah itu. Sehingga dia mau memandu kita."

"Kalau kau Luvia-san info apa yang kau dapat?" Tanya Sakura. "Senpai menyuruhmu mencari informasi soal ibunya Negi-san bukan?"

"Informasi yang kudapat mengenai Arika Anarchia Enteofushia sangatlah sedikit," Jawab Luvia. "Informasi mengenai ratu terakhir dari kerajaan Ostia sangat sulit didapat, aku tidak tahu apakah dia sudah mati atau masih hidup. Satu-satunya informasi yang kudapatkan ialah Arika Enteofushia menghilang setelah ia melahirkan Negi Springfield, setelah itu tidak ada yang tahu dimana keberadaannya. Sama seperti Thousand Master ayahnya Shero."

"Arika Entheofushia adalah buronan level S yang memiliki harga buronan melampaui Evangeline," Kata Sakura. "Jadi wajar kalau dia menghilang dan bersembunyi di suatu tempat supaya Negi-san tidak berada dalam bahaya."

"Kuharap kita bisa menemukannya di Mundus Magicus," Kata Luvia. "Karena keberadaannya sangat diperlukan untuk bisa menemukan Thousand Master."