Di Shibuya, bersama dengan Ako, Makie dan Yuna.
Mereka bertiga sedang berada di toko bikini, memilih bikini yang akan mereka pakai nanti ketika mereka bertiga berada bersama dengan semua teman sekelas mereka, karena Ayaka berencana mengajak semua murid di kelas 3-a ke pantai pribadi miliknya.
"Taraaa gimana apakah bikini ini cocok denganku?" Yuna memperlihatkan tubuhnya yang terbalut bikini two pieces berwarna merah. Tubuh Yuna yang berisi dan indah membuat Makie dan Ako yang memiliki tubuh yang terlihat biasa merasa iri. Mereka berdua merasa bingung padahal mereka berdua seumur dengan Yuna, tapi kenapa tubuh Yuna bisa lebih berisi dari tubuh mereka berdua.
"Sa-sayangnya iya," Kata Ako yang memelototi dada Yuna yang jauh lebih besar dari dadanya sendiri.
"Cocok sekali, tubuhmu benar-benar terawat sekali," Kata Makie yang cemberut ketika melihat dadanya Yuna.
Keduanya memelototi dada Yuna dengan pandangan iri sambil membandingkan perbedaan ukuran dada mereka berdua dengan dadanya Yuna, apa yang dilakukan oleh Yuna sehingga ia bisa memiliki dada dengan ukuran yang besar? Itu adalah misteri untuk mereka berdua.
"Yu-Yuna," Kata Ako. "Akhir-akhir ini kamu makanan utamanya apa?"
"Iya Yuna," Kata Makie. "Aku benar-benar penasaran!"
"Ng? Susu? Yoghurt? dan berbagai macam produk olahan yang berasal dari susu sapi," Kata Yuna.
Perkataan Yuna membuat Ako dan Makie mendapatkan pencerahan, karena setelah mereka berdua kembali ke Mahora. Keduanya langsung pergi ke Starbook Cafe untuk membeli susu.
"Skim milk dua botol!" Kata Ako kepada barista yang bertugas untuk melayani para pelanggan. "Ternyata rahasia dada besarnya Yuna memang susu!"
"Sama denganku lima botol!" Kata Yuna yang memesan jauh lebih banyak daripada Ako. "Susu sapi adalah rahasia dada besar!"
Akira yang secara kebetulan berada di belakang mereka merasa kaget karena mereka berdua memesan susu dalam jumlah yang banyak, sampai ia berkata dalam hatinya:
'Kenapa Ako dan Makie memesan Skim milk dalam jumlah yang banyak? Apakah karena mereka ingin memiliki ukuran dada yang besar seperti Yuna? Tapi apakah mereka tahu kalau ukuran dada Yuna yang besar karena itu adalah faktor keturunan, karena ibunya Yuna yang sudah meninggal juga memiliki dada yang besar?'
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apartemen untuk staff pengajar di Mahora pukul 10 pagi.
"Miing Miing Miing." Suara dari tonggeret terdengar cukup jelas menandakan hari sudah mendekati tengah hari.
Dan Yuna terbangun dari tidurnya, karena suara tonggeret yang berada di pohon yang tepat berada di luar jendela kamarnya.
"Fuaaaah," Yuna terbangun sambil menguap lebar, matanya masih setengah terbuka dan ia masih terlihat agak mengantuk. Tapi akhirnya ia memutuskan untuk bangun juga karena merasa sudah tidak memiliki mood untuk melanjutkan tidur. "Bisa tidur sampai siang, libur musim panas memang menyenangkan!"
Yuna lalu melihat ke arah foto dari dirinya dengan ibunya yang memeluk dirinya yang masih kecil sambil berkata:
"Selamat pagi, bu!"
Lalu ia mengambil liontin berbentuk hati yang selalu ia kenakan dan membuka liontin itu yang didalamnya terdapat foto Shirou yang ia beli dari Kasumi. Ia mencium foto itu dengan wajah yang memerah lalu berkata: Selamat pagi, Shirou-kun!"
Mencium foto Shirou yang ia simpan di dalam liontin miliknya sudah menjadi ritual yang ia lakukan setiap ia bangun tidur ketika ia menyadari kalau ia jatuh cinta kepada Shirou, tentu saja Yuna tidak memberitahukan ritual pagi yang ia lakukan kepada siapapun bahkan kepada ketiga teman terdekatnya, Ako, Akira dan Makie.
"Fun, fun, fun," Yuna bersenandung sambil mengganti pakaiannya dari piyama ke pakaian casual. "Semenjak asrama Mahora terbakar aku jadi kembali lagi tinggal di apartemen ini bersama dengan ayahku! Benar-benar menyenangkan!"
Ketika Yuna sudah selesai mengenakan pakaian casual, ia merasa sesak di bagian dadanya lalu Yuna memegang-megang dadanya untuk mengecek apakah ada sesuatu yang salah dengan dadanya.
"Nn, dadaku bertambah besar lagi, bra yang baru saja kubeli seminggu yang lalu jadi tidak muat, tampaknya aku harus beli bra baru," Kata Yuna. "Lama-lama aku jadi seperti sapi, yah sudahlah anggap saja aku tambah dewasa, deh. Lebih baik bra yang saat ini kupakai kuganti dengan sport bra yang sudah lama sekali tidak kupakai. Beli bra barunya nanti saja, moodku hari ini sedang bagus! Tampaknya akan ada hal yang bagus terjadi hari ini!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Akashi Hakase, sedang mempelajari semua informasi terbaru tentang Fate Averruncus yang baru saja ia dapatkan dari Auguste butlernya Luvia.
Banyak informasi yang membuatnya terkejut, terutama mengenai pertarungan antara Fate Averruncus dan Nagi Springfield yang terjadi 10 tahun yang lalu tepat sebulan sebelum Negi lahir. Hal itu adalah hal yang sama sekali tidak ia sangka-sangka informasi yang ia ketahui sebelumnya mengenai Fate Averruncus ialah kalau dia adalah penyihir misterius yang berasal dari asosiasi penyihir Istanbul yang menyerang ke asosiasi penyihir Kansai di Kyoto.
'Apakah pertarungan Thousand Master dengan Fate Averruncus 10 tahun yang lalu adalah yang menjadi penyebab menghilangnya Thousand Master? Mungkin juga mengingat betapa tangguhnya Fate Averruncus dari informasi yang kudapat dari Shirou-san dan Negi,' Kata Akashi hakase.
"Selamat pagi, ayah!"
Di saat Akashi hakase berniat untuk menghisap rokok yang ada di tangan kanannya, tiba-tiba saja Yuna muncul sambil menggeser pintu kertas yang menjadi pintu masuk ke dalam ruang kerjanya. Tapi Yuna salah menggeser pintunya sehingga menyebabkan tumpukan buku yang tepat berada di depan pintu geser itu terjatuh dan menimpa Yuna.
Akashi hakase tentu saja merasa terkejut dengan kemunculan mendadak dari Yuna, anaknya sendiri. Tapi ia lebih kaget lagi dengan suara buku yang terjatuh menimpa Yuna, karena suara yang dihasilkan ketika buku itu terjatuh benar-benar keras.
"Gyaaa!" Teriak Yuna, yang tidak menyangka kalau ada tumpukan buku yang akan menimpa kepalanya ketika ia berniat untuk menyapa ayahnya.
"Oi Oi," Kata Akashi hakase sambil menyembunyikan dokumen yang berisi informasi mengenai Fate Averruncus. "Yuna, aku kan sudah bilang padamu, kalau mau membuka pintu ke ruang kerjaku. Jangan dari bagian situ."
"Aduduh," Kata Yuna sambil memegangi kepalanya. "Maaf, yah aku benar-benar lupa!"
Di saat yang bersamaan dengan Akashi hakase menyembunyikan dokumen tentang Fate Averruncus, Yuna menyadari kalau ayahnya sedang menyembunyikan sesuatu. Karena ia merasa penasaran, Yuna lalu berkata:
"Hmm, ayah barusan apa yang baru saja kau sembunyikan ditumpukan kertas yang ada di mejamu!?"
"Eh? Nggak ada, kok?" Kata Akashi hakase yang merasa cukup kaget ketika mendengar ucapan Yuna.
"Bohong! Ayah tadi pasti menyembunyikan sesuatu dariku!" Kata Yuna. "Aki nggak mungkin salah lihat!"
"Nggak kok," Kata Akashi hakase dengan keringat dingin yang mengalir di pipinya sambil menghalangi Yuna yang berusaha mengacak-acak mejanya. "Aku benar-benar nggak menyembunyikan apapun, Yuna!"
"Mencurigakan! Belakangan ini aku merasa kalau ayah sedang menyembunyikan sesuatu!" Kata Yuna yang berusaha untuk mencari tahu apa yang ayahnya sembunyikan.
Tangan Yuna berusaha menggapai apapun yang ayahnya sembunyikan di meja kerjanya dan begitu Yuna berhasil mengambil sesuatu dari meja kerja ayahnya. Yang ia dapatkan ialah....
Majalah gravure idol yang didalamnya terdapat poster wanita blonde berdada besar yang hanya memakai bikini super seksi.
Poster itu membuat wajah Yuna memerah, ia tahu kalau ayahnya adalah lelaki normal yang sudah lama sekali tidak mendapat sentuhan wanita. Tapi ia sama sekali tidak menyangka kalau ayahnya akan menyimpan majalah dewasa seperti itu.
"Ayah hentai!" Teriak Yuna sambil melempar majalah Gravure yang tadi ia pegang ke arah ayahnya. "Bisa-bisanya ayah memiliki majalah dewasa macam itu! Padahal ada anak perempuanmu yang manis tinggal bersamamu!"
"Wahahahahaha, maafkan aku Yuna!" Akashi hakase benar-benar merasa lega, karena Yuna tidak menemukan dokumen rahasia yang ia sembunyikan sebelumnya. Majalah dewasa yang ia beli secara diam-diam untuk refreshing menyelamatkan dirinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Yah, sebenarnya aku tidak terlalu keberatan kalau ayah memiliki majalah porno, karena ayah sudah dewasa," Kata Yuna sambil memasak di dapur. "Tapi setidaknya! Jangan taruh majalah itu di tempat yang bisa dilihat oleh orang lain!"
"Iya, iya maafkan aku Yuna," Kata Akashi hakase. "Aku tidak akan mengulanginya lagi!"
Beberapa menit kemudian ketika Yuna sudah selesai memasak.
"Makanannya sudah jadi!" Kata Yuna. "Telur orak-arik, sup sayuran dan juga jus pisang!"
"Ooh, lagi-lagi masakan mewah yang lezat," Kata Akashi hakase yang matanya berbinar melihat makanan yang dibuat oleh Yuna. "Semenjak Yuna tinggal lagi di apartemen ini, makanan yang kumakan jadi jauh lebih baik!"
"Makanan simpel seperti ini sudah ayah sebut mewah?" Kata Yuna yang merasa heran dengan reaksi ayahnya. "Memangnya apa yang ayah makan untuk sarapan ketika aku tinggal di asrama?"
"Hmm, kare instant, roti, atau onigiri yang biasa dijual di Convinience store," Kata Akashi hakase.
"Pagi-pagi sarapan makanan instant?" Kata Yuna yang merasa kesal dengan ayahnya karena memakan makanan yang tidak bergizi. "Itu tidak baik untuk tubuhmu, ayah! Kenapa juga kau harus memakan makanan macam itu!"
"Soalnya makanan instant itu enak dan murah," Kata Akashi hakase. "Lagipula cepat matangnya jadi aku benar-benar terbantu dengan adanya makanan instant!"
"Selama ada aku disini, ayah tidak boleh lagi memakan makanan instant!" Kata Yuna. "Ayah akan selalu memakan sarapan yang bergizi setiap paginya!"
"Iya, aku benar-benar terbantu dengan kembalinya Yuna ke apartemen ini," Kata Akashi hakase. "Kemampuanmu dalam memasak sangat meningkat, ya. Padahal dulu merebus air pun kamu tidak bisa."
"I-Itu karena aku diajari memasak oleh Shirou-kun yang berada satu meja denganku di pelajaran memasak," Wajah Yuna menjadi sangat memerah ketika Shirou mengajarinya memasak di pelajaran PKK. "Di-dia su-sudah sangat membantuku."
"Shirou? Maksudmu Emiya Shirou anaknya Emiya Kiritsugu rekan kerjaku, yang menjadi murid lelaki pertama di sekolahmu?" Tanya Akashi hakase.
"I-Iya," Jawab Yuna dengan wajah yang masih memerah. "Shirou-kun sangat pandai dalam memasak, sampai-sampai Satsuki-san murid yang paling pandai memasak di kelasku juga kalah kemampuan memasaknya oleh Shirou-kun."
"Kau terlihat senang ketika mengucapkan namanya," Kata Akashi hakase. "Apa kau menyukainya Yuna?"
"Ti-tidak bukan begitu!" Kata Yuna panik. "A-aku hanya mengagumi Shirou-kun! D-dan aku belajar memasak darinya bukan berarti menyukainya!"
"Yah, dengan kemampuan memasakmu yang sekarang. Kurasa kau bisa menjadi istri yang baik untuknya Yuna," Akashi hakase sama sekali tidak merasa terkejut atau heran ketika tahu kalau anaknya menyukai Shirou yang merupakan putra dari rekan kerjanya. Dia pernah bertemu dan berbicara dengan Shirou sebelumnya, dan dia tahu kalau Shirou merupakan pasangan yang cocok untuk Yuna, putrinya yang terlalu hyper active sama dengan mendiang istrinya. Tapi Akashi hakase tidak tahu apakah Yuna bisa menerima banyaknya gadis lain di samping Shirou. Akashi hakase bisa sedikit menerimanya karena ia tumbuh dan dibesarkan di dunia sihir yang mengizinkan poligami. Tapi Yuna dilahirkan dan dibesarkan di Jepang dimana poligami dilarang, Akashi hakase tidak terlalu yakin Yuna bisa menerima poligami.
"A-ayah ini bicara apa!" Kata Yuna. "Bukankah sudah bilang kalau aku akan menjadi istri ayah! La-lagipula tidak mungkin bagiku untuk menjadi istrinya Shirou-kun, soalnya Shirou-kun itu pacarnya Tohsaka Rin, gadis paling menakutkan di kelas 3-a!"
"Buuuh!" Akashi hakase menyemburkan air putih yang baru saja ia minum, ia tahu kalau ayahnya adalah seorang dadcon, dan sering mengatakan kalau ia akan menikahi dirinya sewaktu kecil. Tapi ia tidak menyangka kalau Yuna masih akan mengatakan hal yang sama di saat Yuna sudah memiliki lelaki yang ia sukai. "Yuna kau sudah SMP dan memiliki lelaki yang kau suka, tapi kenapa kok masih mengatakan hal memalukan macam itu!"
Kenapa ayah malah bereaksi begitu!" Kata Yuna. "Padahal aku sudah mengatakan hal yang manis!"
"Apanya yang manis!" Kata Akashi hakase. "Hal yang kau ucapkan itu dosa tahu! Apa kau pikir aku sudah gila mau menikahi anakku sendiri! Tampaknya aku harus mendidikmu dengan baik dan benar sekali lagi! Karena aku tidak ingat mendidikmu untuk menyukai hal buruk semacam itu! Sekarang berlutut! Aku tidak akan membiarkan putriku memiliki pikiran yang sesat! Aku akan memberimu ceramah yang sudah lama tidak kuberikan padamu!"
Ketika Yuna melihat tampang ayahnya yang penuh dengan kemarahan, akhirnya Yuna sadar kalau ia sudah salah bicara. Sebenarnya ia sudah tidak ada niat untuk menjadi istri dari ayahnya, hal macam itu sudah ia lupakan ketika ia masuk SMP. Tadi ia secara reflek mengucapkan kalau ia ingin menjadi istri dari ayahnya karena ia ingin menghindari pembicaraan tentang Shirou. Dan sekarang karena salah bicara Yuna harus menerima ceramah dan nasihat dari ayahnya yang ia tahu akan memakan waktu lama.