Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 129 - Chapter 127 - Training Arc 8

Chapter 129 - Chapter 127 - Training Arc 8

Satu hari sebelum para anggota klub Negima (sementara) masuk ke istana Lebenschilt. Konoka yang baru saja akan mengerjakan PR musim panas miliknya memutuskan untuk pergi ke minimarket untuk membeli snack sebagai camilan ketika mereka mengerjakan PR. Dan di tengah jalan ia bertemu dengan teman-teman sekelasnya.

"Yaaay! Cuacanya bagus sekali!" Kata Makie.

"Umu!" Kata Yuuna. "Benar-benar hari yang tepat untuk berbelanja!"

Makie ditemani oleh Yuuna, Ako dan Akira bermaksud untuk pergi ke mall di Shibuya untuk membeli baju baru.

"Lho? Kalian mau kemana?" Tanya Konoka.

"Kami mau belanja di Shibuya untuk persiapan liburan musim panas," Jawab Yuuna.

"Kami berempat mau beli baju renang!" Kata Makie.

"Konoka apa kau juga mau ikut?" Tanya Ako.

"Shibuya, ya menyenangkan sekali," Jawab Konoka. "Tapi sayang aku dan yang lain harus menyelesaikan PR musim panas, jadi kami tidak bisa pergi."

"Begitukah? Sayang sekali," Kata Ako.

"Kalian rajin sekali, ya," Kata Yuuna. "Mengerjakan PR musim panas di awal liburan."

"Itu karena Shirou-kun akan mengajak kami ke suatu tempat yang menyenangkan bila kami menyelesaikan PR musim panas lebih awal," Kata Konoka yang akhirnya ingat kalau ia masih harus membeli snack di mini market. "Sudah dulu, ya. Aku masih harus membeli snack untuk yang lain!"

Konoka lalu berlari ke arah mini market meninggalkan keempat anggota klub olahraga.

Yuuna dan Makie langsung memikirkan hal yang aneh ketika mendengar kalau Shirou akan mengajak Konoka dan yang lain ke tempat yang menyenangkan kalau mereka selesai mengerjakan PR musim panas.

"Hei, Yuuna menurutmu kemana, Shirou-kun akan membawa mereka semua?" Tanya Makie.

"Ke tempat dimana Shirou-kun akan melakukan 'sesuatu' kepada mereka semua mungkin," Jawab Yuuna dengan wajah memerah. "Aaannh aku jadi iri pada mereka semua."

"Kalian ini! Jangan berpikiran buruk tentang Shirou-kun begitu!" Kata Akira. "Shirou-kun itu adalah seorang gentleman sejati yang tidak akan melakukan hal yang tidak senonoh pada wanita!"

"Akira benar!" Kata Ako. "Shirou-kun itu bukanlah lelaki yang mesum! Jadi berhenti membicarakan dirinya seolah dia adalah lelaki brengsek!"

Yuuna dan Makie tertegun dengan reaksi dari Ako dan Akira. Keduanya tidak menyangka kalau Ako dan Akira memandang Shirou dengan begitu tinggi. Tapi setelah keduanya memikirkan tentang sifat-sifat Shirou di kepala mereka, Yuuna dan Makie sadar kalau mereka sudah salah menganggap Shirou sebagai orang mesum.

Tidak pernah sekalipun Shirou memandang mereka berdua dengan mata mesum, juga kepada semua gadis lain di kelas 3-a walaupun ia satu-satunya lelaki di kelas mereka. Ia selalu menghormati para gadis di kelas 3-a bahkan ia selalu mau membantu kalau para gadis di kelas 3-a membutuhkan bantuan. Yuuna dan Makie jadi merasa malu dan menyesal sudah menganggap Shirou sama seperti lelaki lain.

"Maafkan kami," Kata Yuuna dan Makie sambil menundukkan kepala mereka. "Kami sudah bersalah karena menganggap Shirou-kun sebagai lelaki mesum."

"Bagus, kalau kalian sudah sadar," Kata Akira sambil menghela nafasnya. "Sekarang ayo kita lanjutkan perjalanan kita, masih ada baju renang yang harus kita beli bukan."

Makie dan Yuuna mengangguk, lalu tersenyum. Keduanya merasa lega karena Akira dan Ako sudah terlihat tidak marah.

'Uuh, Akira menakutkan kalau dia sudah marah,' Kata Ako dalam hatinya. 'Kalau sudah mengenai Shirou-kun sifat Akira benar-benar berubah 180 ° derajat, Yah aku juga akan bereaksi sama dengan Akira kalau seseorang berkata tidak baik soal lelaki yang mereka sukai.'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Istana Lebenschilt, kubah musim dingin.

"Hiiii, tempat ini benar-benar dingin aru," Kata Gu Fei. "Padahal aku sudah memakai pakaian yang tebal aru."

"Wajar saja kalau kita merasa kedinginan de gozaru," Kata Kaede. "Suhu di tempat ini adalah minus 40 ° derajat."

"Harusnya aku memakai pakaian yang lebih tebal dari ini," Kata Asuna. "Suhu di tempat ini memang terlalu dingin."

"Kenapa juga aku setuju untuk berlatih di kubah musim dingin," Kata Chisame. "Apalagi aku harus bertahan di tempat ini selama 3 bulan, sigh."

"Aaaah aku tidak boleh membawa naskahku ke tempat ini oleh Shirou-kun!" Teriak Haruna. "Menyebalkan!"

"Untunglah aku memakai mantel dua kali lebih tebal dari biasanya," Kata Konoka. "Jadinya aku tidak merasa kedinginan!"

"Brrrr, kenapa aku malah membawa buku dalam jumlah yang banyak dan bukannya mantel yang cukup untuk menahan suhu dingin yang menyiksa ini," Kata Yue.

"Te-tempat dingin se-seperti i-ini tidak co-cocok untukku," Kata Nodoka. "A-aku ingin pu-pulang ta-tapi itu berarti aku t-tidak bisa pergi ke Mundus Magicus, sigh."

"Kalian semua tidak usah mengeluh, deh," Kata Rin. "Ketika aku dipaksa oleh Evangeline untuk berlatih di tempat ini, aku tidak boleh menggunakan mantel sama sekali tahu, kalian beruntung Shirou berhasil membujuk Eva-chan untuk meringankan sedikit cara kalian semua akan berlatih, karena sebagian besar dari kalian semua hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan fisik yang prima."

Mereka semua melihat Rin yang hanya memakai kemeja berwarna merah tanpa lengan dengan dasi hitam ditambah rok pendek berwana biru tua. Dengan pakaian yang tipis seperti itu Rin tidak terlihat kedinginan sedikit pun, dan terlihat biasa saja.

"Ri-Rin-san ke-kenapa kau tidak merasa kedinginan de-dengan pakaian yang ka-kau pakai saat ini?" Tanya Nodoka.

"Hmm, oh itu karena aku menyelubungi diriku dengan energi sihir yang tidak terlihat mata untuk membuat diriku tidak kedinginan," Jawab Rin. "Ini adalah hasil dari latihan di tempat ini selama 6 bulan."

Mereka semua tidak menyangka kalau Rin bisa melakukan hal semacam itu dengan menggunakan sihir. Mereka semua mengira untuk menggunakan sihir seseorang harus menggunakan tongkat sihir seperti yang digunakan oleh Nodoka, Yue dan Konoka.

Atau menggunakan cincin sihir yang digunakan oleh Negi. Bagaimana caranya Rin bisa menggunakan sihir yang membutuhkan kontrol dan tingkat konsentrasi tinggi seperti yang Rin gunakan saat ini tanpa menggunakan katalis?

"Rin-dono, bagaimana caranya kau bisa menggunakan sihir yang membutuhkan kontrol tingkat tinggi tanpa menggunakan tongkat?" Tanya Kaede.

"Dengan menggunakan magic circuits," Jawab Rin. "Magus sepertiku bisa menggunakan magic circuits sebagai pengganti tongkat."

"Magic circuits? Apa itu?" Tanya Yue.

"Hmm pertanyaan yang bagus Yue," Jawab Rin. "Penjelasan soal Magic Circuits akan menjadi pelajaran pertama untuk kalian semua di kubah musim dingin ini, ayo ikut aku, tempat ini tidak cocok untuk memberikan pelajaran soal magic circuits kepada kalian semua."

Rin berjalan ke arah ke gunung salju yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka semua berdiri. Dan kedelapan gadis mengikutinya, mereka semua berjalan mengikuti Rin ke arah sebuah gua yang tepat berada di kaki gunung salju itu.

Di dalam gua itu, kedelapan gadis melihat sesuatu yang menakjubkan. Bagian dalam dari gua itu luas dan hangat juga penuh dengan cahaya. Gua itu diukir melingkar dan ada banyak kamar di dalamnya. Di bagian langit-langit dari gua itu ada lampu kaca berbentuk setengah bola. Dan cahaya yang dihasilkan lampu itu sangatlah terang, lampu itu dikelilingi 4 buah pilar. Dan di bagian bawah dari lantai itu ada air mancur yang sangat indah.

Mereka semua terpana, dengan apa yang mereka lihat. Karena mereka baru saja melihat sesuatu yang seharusnya tidak ada di gunung bersalju.

"Tempat ini dibuat oleh Shirou agar kita bisa berlatih dengan lebih nyaman," Kata Rin. "Dibutuhkan waktu 4 bulan untuk Shirou, membuat tempat ini. Sewaktu ia berlatih bersama denganku, Sakura, Setsuna, Arturia, Kasumi, Luvia, Kotaro dan Negi."

"Asakura sudah ikut berlatih denganmu!?" Kata Asuna.

"Yah, dia langsung menawarkan dirinya, ketika aku dan Shirou membicarakan soal latihan di kubah musim dingin seminggu yang lalu, ketika ia secara tidak sengaja mendengar pembicaraan kami," Kata Rin.

"Aku merasa bingung kenapa Asakura tidak bersama kita untuk ikut berlatih," Kata Haruna. "Dia sudah ikut duluan ternyata."

"Kasumi masih harus meliput sesuatu di luar istana ini," Kata Rin. "Makanya ia tidak terlihat beberapa hari belakangan."

"Tapi untunglah kita berlatih di luar gua ini," Kata Konoka. "Aku sudah takut kita harus berlatih untuk menahan hawa dingin di luar sana."

"Siapa bilang kau tidak akan berlatih di luar gua ini," Kata Rin. "Latihan menahan dingin adalah bagian dari kurikulum pelatihan di kubah musim dingin ini!"

"Apaaaa!" Teriak para gadis yang lain.

Neraka musim dingin untuk kedelapan gadis yang berlatih di kubah musim dingin baru saja dimulai.