Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 128 - Chapter 126 - Training Arc 7

Chapter 128 - Chapter 126 - Training Arc 7

Istana Lebenschilt, area pemandian.

Sakura, Rin, Chisame, Konoka dan Nodoka sedang mandi untuk menyegarkan tubuh mereka.

"Latihan ketahanan fisik selama 3 bulan di tempat yang amat dingin, kenapa aku mau setuju dengan hal gila macam itu!" Kata Chisame sambil menepuk dahinya. "Aku pasti sudah tidak waras karena mau menyetujui hal macam itu."

"Kau masih waras kok, Chisame," Kata Rin sambil tertawa. "Hanya saja kau yang merasa bosan dengan rutinitas harianmu, merasa penasaran dengan hal menarik apa yang bisa kau dapatkan dengan berada bersama dengan kelompok ini."

Ucapan Rin yang tepat sasaran, membuat Chisame merasa malu. Chisame memang merasa bosan dengan rutinitas yang ia lakukan setiap harinya. Walaupun ia merasakan kepuasan dalam hidupnya dan tidak menginginkan hal yang lain, tapi dari lubuk hatinya yang paling dalam Chisame menginginkan hal yang menegangkan dan penuh petualangan.

"Padahal Chisame-chan termasuk salah satu dari dua orang riajuu di kelas 3-a bersama dengan Makie," Kata Konoka yang berendam tepat di sebelah Rin. "Ternyata Chisame-chan bisa merasa bosan juga."

"Aku bukanlah riajuu! Aku juga tidak merasa bosan!" Teriak Chisame. "Hmmph!"

"Ah, Chibi Chisame merajuk!" Kata Sakura. "Imut sekali!"

"K-kenapa tubuh Chisame-san berubah jadi anak kecil seperti itu," Kata Nodoka. "A-apakah Chisame-san sudah meminum obat pengubah umur milik Emiya-san?"

"Itu benar," Kata Rin. "Chisame adalah orang pertama yang meminum pil itu dari kelompok kita."

"Itukah alasan dia bisa memiliki tubuh anak-anak seperti itu?" Tanya Konoka.

"Yup," Jawab Rin. "Ketika berada di villa ini dan di apartemennya dia selalu memakai wujud anak-anak, kurasa dia suka dengan wujud itu."

"Memangnya kenapa kalau aku suka dengan wujudku ketika aku berumur 7 tahun!" Kata Chisame terlihat kesal. "Wujud ini praktis dipakai! Aku tidak perlu merasakan nyeri haid! Dan aku merasa lebih sehat dalam wujud ini! Aku juga bisa melakukan cosplay anak-anak yang selama ini ingin kulakukan! Jadi aku akan memakai wujud ini selama yang aku suka!"

"Hmm pil pengubah umur itu benar-benar praktis, kalau dengan mengikuti latihan ketahanan fisik aku bisa mendapatkan pil itu, kurasa itu adalah harga yang pantas untuk dibayar!" Kata Konoka yang merasa bersemangat dengan kelebihan yang bisa ia dapat dengan mengubah umurnya.

"Da-darimana sebenarnya Emiya-san mendapatkan pil itu?" Tanya Nodoka. "Pil itu hampir seperti Elixir atau ramuan awet muda yang ada di cerita fantasi."

"Shirou-Senpai mendapatkan pil itu dari situs lelang online di mahou net," Jawab Sakura. "Siapa orang yang membuat dan menjualnya, itu adalah misteri."

"Dan jangan tanya soal harga pil itu," Kata Rin. "Mengingatnya saja sudah membuatku gila!"

"Aaah aku sudah tidak sabar ingin mendapatkan pil itu!" Kata Konoka dengan mata yang berkaca-kaca.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di pelataran luas berbentuk lingkaran yang terhubung dengan banyak jembatan di istana Lebenschilt.

Kotaro, Arturia, Negi, Asuna dan Evangeline sedang berkumpul untuk menguji kemampuan dari Asuna.

"Jadi, Arturia-san, aku cuma harus melawan Negi bukan," Kata Asuna. "Untuk menguji level dari kemampuan bertarungku?"

"Ya, ini adalah perintah dari Shirou," Kata Arturia. "Ia ingin tahu sudah sejauh apa kemampuanmu berkembang dan tugasku adalah menjadi wasit dari pertarunganmu dengan Negi, supaya kau dan Negi tidak bertarung secara berlebihan."

"Hmm, begitu, ya," Kata Asuna. "Kalau dia memang ingin mengujiku, kenapa dia tidak ada disini dan melakukannya sendiri?"

"Shirou sedang menguji kemampuan Gu Fei dan Kaede bersama dengan Setsuna," Kata Arturia. "Makanya sebagai gantinya aku yang diperintahkan oleh Shirou untuk mengujimu! Karena aku kalah suit dari Setsuna!"

"Kau harusnya melihat betapa konyolnya Arturia dan Setsuna ketika mereka berdua bertengkar untuk memperebutkan tempat siapa yang akan menemani Shirou menguji Kaede dan Gu Fei!" Kata Evangeline. "Mereka bertarung seperti anak kecil! Shirou terpaksa menghentikan pertarungan itu, dan menyuruh mereka menentukannya dengan suit."

"Tolong jangan bicarakan hal itu lagi Evangeline-san," Kata Arturia dengan wajah memerah. "

"Muka Shirou-Nii-san sampai memar disaat dia mencoba menghentikan pertengkaran mereka," Kata Kotaro.

"Yang anehnya sembuh dalam sekejap hanya dalam 1 detik," Kata Negi.

"Hmm baiklah," Kata Asuna. "Kalau begitu Negi, ayo kita mulai pertarungannya!"

Asuna langsung menggunakan Kankaho lalu mengeluarkan harisen miliknya, dan bersiap untuk menyerang Negi.

'Sihir Negi nggak akan mempan padaku!' Kata Asuna. 'Lagipula, dengan peningkatan Kanka ki milikku belakangan ini. Aku nggak akan kalah dari segi kecepatan dan kekuatan!'

Sayangnya hal yang dilihat oleh Asuna setelah ia bersiap-siap terasa sangat tidak masuk akal untuk dirinya. Ketika Asuna melihat ke arah Negi menggunakan tehnik yang sama dengan dirinya yaitu Kankaho, tapi energi yang dihasilkan oleh Negi terasa lebih besar dan halus. Berbeda dengan Kanka-ki miliknya yang terasa kasar dan tidak sebesar Kanka-ki milik Negi.

"Ke-kenapa kau bisa melakukan Kankaho juga!" Teriak Asuna. "Ba-bagaimana bisa!?"

"Selama 6 bulan latihan di kubah musim dingin, Shirou-Nii mengajarkanku dan Kotaro cara mengontrol ki dan sihir dengan lebih baik," Kata Negi. "Dan Kankaho adalah hasil latihan selama 6 bulan itu, aku dan Kotaro sekarang bisa menggunakannya. Tentu saja tidak sampai ke level Takamichi atau Shirou-Nii."

'Shirou-kun juga bisa melakukan Kankaho?' Kata Asuna. 'Entah kenapa aku tidak merasa terkejut kalau dia juga bisa melakukannya.'

"Aku tidak mau lagi mengingat momen yang menyakitkan itu," Kata Kotaro. "Latihan yang diberikan Shirou-Nii-san supaya kita mengontrol energi sihir kita sampai ke nyaris sempurna membuatku trauma!"

"Ahaha itu benar," Kata Chamo yang keluar dari kantong bajunya Negi. "Aniki dan Kotaro Aniki sampai mengompol karena latihan yang diberikan oleh Shirou Aniki!"

"Tutup mulutmu Chamo!" Kata Kotaro dan Negi.

"Berhenti bicara dan mulai pertarungannya!" Teriak Evangeline. "Masih ada hal lain yang ingin kulakukan! Aku tidak bisa menemani kalian seharian!"

Teriakan Evangeline membuat Asuna dan Negi sadar kalau mereka melupakan pertarungan yang seharusnya mereka berdua lakukan.

"Akhirnya kalian berhenti mengobrol juga," Kata Arturia. "Aku sudah bosan, diam saja menunggu kalian mengobrol."

Dan kini Negi dan Asuna menjadi malu, karena mereka berdua sudah membuat Arturia yang menjadi wasit dari pertarungan mereka menunggu lama.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Pertarungan dimulai!" Kata Arturia.

Negi yang menggunakan kuda-kuda kungfu dan tubuh yang diselubungi Kanka ki dan Asuna yang tubuhnya diselubungi oleh Kanka ki sama seperti Negi dan memegang harisen miliknya tanpa kuda-kuda apapun, keduanya terlihat tegang. Tapi sebenarnya yang merasa tegang adalah Asuna, karena ia tahu kalau kemampuan Negi yang sekarang bisa jadi melampaui kemampuannya.

Asuna bersiap untuk melakukan quick move dan menyerang Negi, tapi belum sempat ia berkedip, Negi sudah memegangi tangan kanannya yang menggenggam harisen dan siku kiri Negi menekan ke perutnya. Serangan Negi membuat Asuna menjatuhkan harisen miliknya dan tekanan dari siku kiri Negi membuat tubuh Asuna terpental beberapa meter membuat tubuhnya membentur tembok.

Pukulan siku dari Negi membuat Asuna memuntahkan makanan yang ia makan sebelumnya dan genggaman yang Shirou lakukan pada tangan kanannya membuat memar yang cukup parah, dan Asuna bisa merasakan kalau bagian dari perutnya yang disikut oleh Negi mengalami memar yang lebih parah.

Karena Arturia tidak mengizinkan Negi untuk menyerang lebih jauh, maka Asuna bisa kembali berdiri dan mengambil kembali harisen miliknya. Tangan kanan Asuna sudah tidak bisa digunakan untuk memegang harisen, jadi dia menggunakan tangan kirinya untuk memegang harisen. Asuna menggunakan quick move untuk memperpendek jaraknya dengan Negi dan mencoba memukulnya dengan harisen, tapi dengan mudah Negi menghindari serangan harisennya Asuna. Dan memukul Asuna dari belakang.

Sekali lagi Asuna, terlempar kebelakang. Setelahnya Asuna mencoba menyerang Negi berkali-kali, tapi Negi hanya menghindar dan memukul Asuna di bagian non vital dan membuat Asuna berkali-kali terjatuh.

Negi menahan diri agar tidak melukai Asuna terlalu parah ketika mereka berdua bertarung. Karena kalau ia serius memukul Asuna, walaupun tubuh Asuna terlindungi oleh Kanka ki. Asuna akan tewas dengan sekali pukul.

Akhirnya Asuna kelelahan dan tidak bisa berdiri lagi, Asuna sudah kehabisan stamina dan tubuhnya babak belur dan penuh dengan memar dimana-mana. Asuna tidak menyangka kalau perbedaan kekuatan antara dirinya dengan begitu jauh. Sampai-sampai ia sama sekali tidak bisa menyentuh Negi sama sekali, Negi menghindari seluruh serangannya dengan begitu mudah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tak lama kemudian setelah semua luka Asuna diobati oleh Chachamaru.

Asuna yang sudah selesai diobati sedang duduk di ruang santai yang ada di Istana Lebenslitch dikelilingi oleh Negi, Kotaro, Evangeline dan Arturia.

"Apa kau sudah menyadari perbedaan kekuatanmu dengan bocah itu Kagurazaka Asuna?" Tanya Evangeline.

"Ya," Jawab Asuna. "Kalau Negi mau, dia bisa mengalahkannku bahkan membunuhku kapan saja dia mau di pertarungan tadi. Perbedaan kekuatan kami terlalu jauh, dengan kekuatanku yang sekarang tidak mungkin bagiku untuk mengalahkan Negi. Aku sekarang mengerti kenapa Shirou-kun begitu ngotot memaksa kami melatih fisik kami di kubah musim dingin, kekuatanku yang sekarang tidak cukup untuk bisa bertahan di dunia sihir."

"Mundus Magicus adalah tempat yang sangat berbahaya," Kata Evangeline. "Kekuatan yang besar adalah sesuatu yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup di tempat seperti itu."

"Makanya Shirou-Nii memaksa semua anggota kelompok kita untuk melatih fisik di kubah musim dingin," Kata Negi. "Mundus Magicus yang merupakan pusat dari Moonlite World di planet ini adalah tempat yang penuh dengan bahaya dimana-mana."

"Yah, walaupun gara-gara latihan di tempat itu aku jadi tidak ingin melihat salju untuk sementara waktu," Kata Arturia. "6 bulan di tempat yang dingin dan penuh salju akan membuat hampir semua orang trauma."

"Yup, aku setuju dengan Arturia-Nee-san," Kata Kotaro. "Aku tidak mau melihat salju untuk sementara waktu, aku sudah muak dengan salju!"

Melihat Arturia dan Kotaro yang terlihat trauma, Asuna jadi penasaran seperti apa pengalaman yang mereka berdua alami. Sampai-sampai mereka berdua tidak mau melihat salju begitu.

"Satu hal yang ingin kutanyakan separah apa pengalaman kalian di kubah musim dingin sampai kalian jadi tidak mau melihat salju begitu?" Tanya Asuna.

"Kami tidak bisa menjawabnya Asuna," Jawab Arturia. "Kenapa kau tidak mencari tahu sendiri karena besok kau akan mengalaminya."

Author Note: Next chapter dimulainya latihan.