Villa Evangeline, tepat sebelum ujian akhir semester dimulai.
"Blaaar!" Negi sedang sibuk menghindari rentetan tembakkan pedang-pedang yang Shirou arahkan kepadanya. Walaupun pedang-pedang itu bukanlah Noble Phantasm, melainkan pedang biasa. Tapi kecepatan dari pedang yang Shirou tembakkan tidak main-main, membuat Negi kewalahan menghindar dan harus menggunakan quick move terus menerus.
Setelah 1 menit, akhirnya Negi tidak bisa menghindar lagi karena kakinya sudah merasa pegal akibat menggunakan quick move jauh lebih banyak dari biasanya.
Untungnya ketika pedang yang ditembakkan oleh Shirou akan mengenai tubuhnya Negi, Shirou langsung menghilangkannya. Agar tidak mengenai adiknya.
"Sudah kubilang berkali-kali jangan menghentikan langkahmu, ketika ada musuh yang terus-menerus menyerangmu dari jarak jauh!" Kata Evangeline. "Apa kau tidak mengerti hal sesederhana itu!'
" Tapi Master, serangan dari Shirou-Nii terlalu cepat dan terarah," Kata Negi. "Sulit untuk menghindari serangan seperti itu terus menerus, lagipula kakiku sudah pegal akibat menggunakan quick move terus menerus."
"Itu karena kau tidak melatih tubuhmu dengan baik!" Kata Evangeline yang terlihat benar-benar marah kepada muridnya. "Lagipula ketika kau menggunakan quick move seharusnya, kau menggunakan ki bukan sihir. Kalau kau menggunakan sihir pada untuk melakukan quick move maka kakimu akan cepat lelah dan energi sihirmu akan cepat habis. Shirou sudah mengajarimu cara menggunakan ki bukan, kenapa kau tidak menggunakannya!"
"Eh itu karena aku secara reflek menggunakan sihir ketika aku melakukan quick move," Wajah Negi memerah, ia benar-benar merasa malu. Karena sudah terlalu terbiasa menggunakan sihir di pertarungan ia sampai lupa kalau ia juga bisa menggunakan ki untuk memperkuat tubuhnya.
"...." Evangeline tidak tahu harus berkomentar apa melihat kebodohan dari muridnya.
"Negi kau harus mulai belajar untuk bisa memisahkan antara Ki dan sihir," Shirou yang tahu kalau adiknya adalah orang yang lebih ahli di teori daripada praktik cuma bisa memaklumi tindakan Negi yang belum bisa menggunakan ki dengan bebas, walaupun ia sudah tahu cara memakai ki. "Lihat seperti inilah cara menggunakannya secara bersamaan."
Shirou menggunakan Ki di tangan kanannya dan sihir di tangan kirinya. Membuat Negi merasa terpukau dengan apa yang diperlihatkan kakaknya. Sedangkan Evangeline yang tahu betapa berbakatnya Shirou tidak terlihat heran atau kaget ketika melihat Shirou bisa mengendalikan Ki dan sihir dengan bebas. Tapi hal yang diperlihatkan Shirou selanjutnya membuat mulut Negi dan Evangeline menganga.
Shirou menggabungkan sihir dan Ki sama dengan yang dilakukan oleh Takamichi dan Asuna.
"Shirou-Nii bukankah itu tehniknya Takamichi," Kata Negi. "Bagaimana Shirou-Nii bisa menggunakannya!"
"Ti-tidak mungkin," Kata Evangeline. "Asuna Kagurazaka bisa menggabungkan Ki dan sihir dengan mudah karena dia memiliki Magic Cancel, Shirou! Bagaimana kau bisa menggunakan Kankaho!"
"Menggabungkan Ki dan sihir bukanlah hal yang sulit jika kita tahu frekuensi yang tepat ketika menggabungkan kedua jenis energi," Kata Shirou.
"Kau bicara seolah, semua orang bisa melakukan hal yang sama," Evangeline menghela nafasnya, hal yang diucapkan Shirou sangat tepat secara teori. Tapi untuk melakukan hal itu dibutuhkan kontrol Ki dan sihir yang sangat akurat, yang bahkan tidak dimiliki oleh dirinya. "Kau bisa melakukan hal itu karena kau memiliki kontrol energi sihir dan ki yang sangat akurat. Aku saja yang sudah hidup selama ratusan tahun tidak memiliki kontrol energi sihir seakurat itu, aku heran bagaimana kau bisa melakukannya."
"Dibutuhkan kontrol energi sihir yang tepat untuk melakukan tracing dan Denial of Nothingness," Kata Shirou. "Jika aku tidak mengatur energi sihirku dengan pas, maka benda yang kubuat menggunakan tracing akan mudah lenyap dan kualitasnya menurun."
"Jadi karena tracing milikmu itu, makanya kemampuanmu dalam mengontrol energi jadi begitu hebat," Kata Evangeline. "Pantas saja."
"Shirou-Nii kalau aku melatih sihir proyeksi yang kau ajarkan padaku sampai ke level yang sama denganmu, apakah aku juga bisa menggunakan Kankaho?" Tanya Negi.
"Eh, bagaimana ya," Jawab Shirou.
"Itu mustahil bocah, kau tidak memiliki bakat di sihir proyeksi berbeda dari kakakmu itu," Kata Evangeline. "Kakakmu itu bisa menggunakan sihir proyeksi tingkat tinggi karena dia adalah pengguna alami dari Denial of Nothingness, lagipula dengan elemen dasar yang kau miliki membuatmu mustahil untuk menggunakan tracing milik Shirou."
"Ah begitu, ya," Kata Negi. "Kalau begitu bagaimana caranya supaya aku bisa menggunakan Kankaho seperti Asuna dan Takamichi?"
"Mengendalikan Ki saja kau masih kesusahan kau sudah mau menggunakan Kankaho," Kata Shirou. "Asah dulu penggunaan Ki yang kau miliki secara maksimal, baru pelajari cara menggunakan Kankaho."
"Tapi Shirou-Nii mengendalikan Ki itu benar-benar sulit," Kata Negi. "Untuk bisa menggunakan Ki saja aku butuh waktu lebih dari 3 bulan! Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk bisa mengendalikan Ki!"
"Kau tidak sabaran Negi," Kata Shirou. "Apapun membutuhkan proses, jangan tidak sabaran begitu."
"Shirou-Nii-San benar Negi, kau harus belajar dulu cara menggunakan ki yang baik dan benar baru kau belajar cara menggunakan Kankaho!" Kotaro datang dari belakang Shirou dan langsung menceramahi Negi.
"Kotaro! Kenapa kau ada disini?" Tanya Negi.
"Aku memanggilnya kesini," Kata Evangeline. "Kau membutuhkan lawan tanding yang setara denganmu bocah, dan hanya anak anjing itu yang setara denganmu di Mahora."
"Panggil aku dengan namaku dong," Kata Kotaro.
"Berisik!" Kata Evangeline. "Aku akan memanggilmu dengan panggilan apapun yang kusuka! Cepat bertarung!"
"Baik!" Kata Negi dan Kotaro.
"Hei Negi, nggak apa, nih? Kau, kan, baru saja latihan istirahatlah dulu!" Kata Kotaro.
"Kau nggak perlu khawatir Kotaro," Kata Negi. "Aku sudah cukup beristirahat."
Negi dan Kotaro tersenyum, mereka berdua sama-sama memiliki kemampuan yang setara. Ditambah mereka berdua adalah rival, makanya mereka berdua senang bisa bertarung. Dan tanpa basa basi lagi keduanya langsung bertarung.
Shirou dan Evangeline melihat pertarungan antara Kotaro dan Negi. Keduanya puas melihat kemajuan Negi dan Kotaro yang sudah jelas bertambah kuat dibandingkan sewaktu mereka berdua bertanding di Mahora Budokai.
"Evangeline, menurutmu siapa yang akan memenangkan latih tanding ini?" Tanya Shirou.
"Mereka berdua seimbang dari segi kekuatan fisik, sihir dan tehnik bertarung," Jawab Evangeline. "Hanya saja Kotaro lebih unggul dalam pengalaman bertarung dan penggunaan Ki peluangnya untuk menang jauh lebih besar."
"Yah, aku juga berpikir begitu," Kata Shirou. "Kekurangan Negi saat ini hanyalah pengalaman tarung dan kontrol ki, melakukan latih tanding melawan Kotaro bisa menjadi pelajaran yang bagus untuk Negi."
"Kalau begitu kita biarkan saja mereka berlatih tanding," Kata Evangeline dengan nada serius. "Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu."
"Apa yang ingin kau bicarakan denganku Evangeline?" Tanya Shirou.
"Al, memberitahuku kalau kau memiliki kopian dari Nagi yang kau ambil dari dalam artefaknya," Jawab Evangeline. "Kapan kau mau mengeluarkan kopian Nagi dari dalam gulungan terlarang milikku yang kau buat ulang menggunakan Denial of Nothingness?"
"Kalau kopian dari ayahku sudah stabil di dalam gulungan terlarang," Kata Shirou. " Menurut perhitunganku, tepat sehari sebelum kita semua pergi ke Wales. Kopian dari ayahku sudah bisa dikeluarkan."
'Waktu yang pas," Kata Evangeline. "Karena kita pasti membutuhkan bantuan Nagi di Mundus Magicus sekalipun dia cuma kopian."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Satu minggu terakhir sebelum liburan musim panas dimulai adalah minggu yang berat untuk Negi dan para muridnya. Terutama untuk para baka ranger, setiap hari sepulang sekolah kelima gadis itu harus mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan oleh Negi. Dibantu oleh Shirou yang mengajari mata pelajaran yang tidak dikuasai oleh Negi.
"Yue-san nilaimu sudah meningkat!" Kata Negi. "Berusahalah lebih baik lagi, ya!"
"Aku belajar sedikit, sih," Kata Yue. "Hanya saja aku tidak punya cukup motivasi untuk belajar lebih serius lagi."
"Kaede-san, Makie-san, Gu Fei-san, dan Asuna-san," Kata Shirou. "Nilai kalian tidak ada mengalami peningkatan sama sekali, apa kalian tidak belajar sama sekali?"
"Aku sibuk latihan untuk kompetisi senam ritmik di liburan musim panas," Kata Makie. "Makanya aku nggak sempat belajar."
"Kalau aku lupa belajar karena terlalu asyik melatih kemampuanku sebagai ninja di hutan tiap malam," Muka Kaede memerah ia benar-benar malu memperlihatkan nilai ujiannya di depan pria yang ia sukai. "Maafkan aku Shirou-kun."
"Aku tertidur ketika aku berusaha belajar di kamarku!" Kata Asuna. "Melihat tulisan dalam jumlah banyak selalu membuatku mengantuk!"
"Sama seperti Asuna aru," Kata Gu Fei. "Membaca buku yang tebal dan melihat tulisan yang banyak membuatku bosan dan mengantuk."
"Besok ujian akhir semester, akan dimulai tapi kalian semua tidak mengalami peningkatan berarti di nilai kalian," Kata Shirou. "Karena itu, aku dan Negi akan membuat kalian belajar sampai tengah malam! Jadi kalian semua harus siap!"
"Aaaaapaaa!" Teriak para Baka ranger.
Di hari itu, kelima anggota Baka ranger baru mengerti betapa menakutkannya Shirou kalau ia sudah serius melakukan sesuatu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ketika nilai ujian akhir semester diumumkan kelas 3-a berhasil kembali menjadi juara pertama, berkat nilai kelima baka ranger yang meningkat dengan signifikan. Tapi mereka berlima mengalami trauma, akibat Shirou yang memasukkan bahan pelajaran untuk ujian akhir semester hanya dalam waktu beberapa jam.
Kediaman Emiya, dojo.
"Jadi Negi, apa kau sudah membulatkan tekadmu untuk pergi ke Wales?" Tanya Shirou.
"Tentu saja!" Jawab Negi. "Demi menemukan petunjuk mengenai keberadaan ayah! Aku harus pergi ke Mundus Magicus."
"Tapi sayangnya menurut Evangeline kemampuanmu masih belum cukup," Kata Shirou. "Aku juga tidak akan mengizinkanmu pergi dengan kemampuan bertarungmu yang belum seberapa."
"Uuh, aku tahu kemampuanku masih belum seberapa, dibandingkan dengan Setsuna-san, atau Shirou-Nii," Kata Negi. "Tapi masa aku tidak diizinkan pergi, sih."
"Kau hanya bertahan semenit ketika melawanku," Kata Shirou. "Dan 30 detik melawan Evangeline, Chachamaru dan Chachazero secara bersamaan! Itu tidak cukup! Setidaknya kau harus bisa bertahan semenit melawan mereka bertiga dan satu setengah menit ketika melawanku!"
"Uh itu berarti aku harus berlatih jauh lebih keras di villanya Master?" Tanya Negi.
"Tidak kau akan berlatih di villanya Evangeline yang jauh lebih besar, Rin dan Evangeline sudah memodifikasi villa itu, sehingga sehari di dunia luar sama dengan 6 bulan villanya Evangeline," Kata Shirou. "Ditambah kita tidak usah takut bertambah tua! Penuaan terhadap tubuh manusia sudah tidak akan terjadi di villa itu. Kau akan dilatih oleh Kotaro supaya kau bisa menggunakan Ki dengan baik! Setelah kau bisa mencapai level yang cukup baru aku akan mengizinkanmu pergi ke Mundus Magicus!"
Negi tidak bisa membantah kata-kata Shirou, ia cuma bisa berharap kalau dirinya kuat menghadapi latihan yang akan ia alami.