Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 93 - Chapter 91 - Dating Arc 2

Chapter 93 - Chapter 91 - Dating Arc 2

Setelah kencan ganda seharian bersama dengan Setsuna dan Konoka. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat di sebuah kursi taman, karena mereka merasa kelelahan.

Sementara Konoka dan Setsuna duduk untuk melepas lelah. Shirou berjalan ke toilet terdekat, karena Shirou merasa kalau ia harus buang air kecil.

"Kencan yang menyenangkan, ya Setsu-chan," Kata Konoka. "Kita menghabiskan waktu seharian ini bersama dengan Shir- eh Alexander-kun."

"Anda benar Oujou-Sama," Kata Setsuna. "Kencan bersama dengan orang yang kita cintai memang yang terbaik!"

"Aaah itu dia Konoka dan Setsuna!" Kata Ako yang berjalan ke arah Setsuna dan Konoka bersama dengan Madoka.

"Eh, kalian berdua kenapa?" Tanya Konoka.

"Ada yang ingin kutanyakan sedikit," Kata Ako.

"Aku dan Ako waktu itu melihat Asuna sedang berjalan berduaan dengan cowok yang sangat keren," Kata Madoka. "Apa kalian berdua kenal dengannya?'

" Eh, cowok yang berduaan dengan Asuna waktu itu?" Kata Setsuna. "Aaah itu!"

"Wah, anu itu, sih," Kata Konoka gugup. 'Rupanya wujud Shirou-kun yang itu dilihat oleh Madoka dan Ako.'

"Apa kalian tidak kenal dengan cowok itu?" Tanya Ako.

"Kani berdua kenal dengan cowok itu, kok," Jawab Konoka. "Cowok itu adalah sepupunya Shirou-kun!"

"Eeeh, sepupunya Shirou-kun!?" Kata Madoka.

"Konoka-san, Setsuna-san maaf telah membuat kalian berdua menunggu," Kata Shirou.

Ketika Shirou kembali dari toilet, Madoka dan Ako kaget bukan kepalang karena kemunculan Shirou di hadapan mereka berdua.

"Lho, Ako-san dan Madoka-san?" Kata Shirou. "Apa yang kalian berdua lakukan disini?"

'Shirou-Sama!' Teriak Setsuna menggunakan telepati langsung ke kepala Shirou. 'Apa anda lupa kalau anda sedang berada dalam wujud Alexander Emiya!'

'Ooh aku lupa,' Kata Shirou dengan wajah yang pucat karena ia tidak sadar sudah melakukan kesalahan besar.

'Shirou-kun terlihat sangat dewasa dan bisa diandalkan,' Kata Konoka. 'Tapi terkadang ia juga bisa berbuat bodoh, dan terlihat lucu ufufufu.'

"Eh," Kata Ako dengan wajah memerah. "Ko-kok kami bisa tahu nama kami berdua?"

"Aaah, aku tahu soal kalian berdua dari Shirou, sepupuku," Kata Shirou. "Salam kenal namaku adalah Emiya Alexander, sepupunya Shirou."

"Ah, i-iya," Kata Ako gugup. "Sa-salam kenal juga."

'Kulit coklat, rambut keperakan, tubuh yang gagah dan wajah yang teramat tampan. Dia benar-benar cowok impian,' Kata Madoka dengan wajah memerah. 'Kalau ada waktu aku ingin mengajaknya kencan.'

"A-anu itu," Kata Ako sambil menyerahkan tiket Mahora Rock Festival kepada Shirou. "Ka-kalau kamu mau tolong datang ke Mahora Rock Festival dimana band kami akan tampil, mu-mungkin permainan musik kami akan terdengar membosankan. Tapi aku berharap ka-kamu mau datang!"

'Ako! Kenapa kamu malah bilang permainan band kita akan membosankan!' Kata Madoka.

"Tentu aku akan datang!" Kata Shirou. "Aku ingin tahu seperti apa permainan musik kalian di Mahora Rock Festival nanti!"

"Ka-kalau begitu permisi!" Kata Ako yang langsung berlari begitu ia selesai menyerahkan tiket pada Shirou.

"Kalau begitu aku juga permisi," Kata Madoka sambil membungkukkan badannya dan pergi menyusul Ako.

"Tampaknya anggota haremnya Shirou-kun bertambah, deh," Kata Konoka. "Untungnya Ako dan Madoka tidak tahu kalau Alexander-kun wujud aslinya adalah Shirou-kun. Aku tidak suka kalau saingan cintaku bertambah."

"Mau bagaimana lagi, Oujou-Sama," Kata Setsuna sambil menghela nafas. "Shirou-Sama itu adalah lelaki yang terlalu menggoda sih, gadis macam apapun bisa ia taklukan."

"Kalian ini!" Kata Shirou. "Memangnya kalian kira aku ini playboy kelas berat apa!"

"Memang!" Kata Setsuna dan Konoka.

Perkataan Konoka dan Setsuna membuat Shirou terjatuh ke tanah, ia tidak menyangka kalau Konoka dan Setsuna berpikir seperti itu tentang dirinya.

Flashback end.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di panggung Mahora Rock Festival di bawah World Tree.

"KEPADA PARA PARTISIPAN DARI MAHORA ROCK FESTIVAL, FESTIVAL AKAN DIMULAI PUKUL 5 SORE. PARA PARTISIPAN DIHARAP BERSIAP-SIAP!"

'Benar juga, mungkin Alexander-kun akan datang,' Kata Ako yang sedang duduk di kursi penonton sambil minum kopi dan membayangkan Alexander menciumnya.

Wajah Ako memerah, dan dia langsung berhenti berpikir yang tidak-tidak.

'Kyaaa! kenapa aku malah membayangkan hal seperti itu!' Kata Ako. 'Bodoh, bodoh, bodoh!'

Lalu setelah itu Ako membayangkan mimpi yang ia alami beberapa jam sebelumnya dimana ia bermain bass seperti seorang profesional.

'Bodoh! mana mungkin aku bisa bermain sehebat itu!' Kata Ako. 'Karena Kugimiya menyuruhku memberikan tiket kepada Alexander-kun, jadi aku melakukannya. Dia bilang akan datang menonton tapi aku takut kalau dia tidak akan datang.'

Ako terus bergumam di dalam hatinya mengenai kekhawatiran yang ia rasakan. Sampai Madoka datang menyapanya.

"Ako!" Kata Madoka.

"Hinyaaa!" Kata Ako menjatuhkan gelas plastik berisi kopi ke lantai.

"Kamu tidak apa-apa Ako?" Tanya Madoka.

"A-aku merasa amat gugup," Kata Ako gemetaran.

"Tenang saja," Kata Madoka. "Kau baik-baik saja saat latihan bukan, sekarang coba mainkan gitar bass milikmu."

"I-Iya," Kata Ako.

Ako melakukan seperti yang dikatakan oleh Madoka, tapi karena ia sangat gugup. Ako memetik senar gitar bassnya dengan sangat cepat, sampai-sampai permainan bassnya terlihat kacau sekaligus mengagumkan.

"Uwaaaaa!" Kata Madoka yang terkejut dengan permainan gitar bass yang ditunjukkan oleh Ako. "Kau memetik gitar dengan amat cepat Ako!"

"Ba-bagaimana ini!" Kata Ako. "Aku benar-benar gugup!"

"Tenanglah, Ako," Kata Madoka. "Kau adalah bassis di band kita, kalau kau memainkan bassmu sama seperti sewaktu latihan. Semuanya pasti akan berjalan dengan baik!"

"I-iya, kau benar Kugimiya," Kata Ako.

Tapi kemudian Ako menyadari kalau pakaian tanpa lengan yang ia pakai sebagai seragam untuk bandnya sedikit memperlihatkan bagian dari bekas luka yang berada di punggungnya.

"Kugimiya apa seragam yang kupakai ini tidak masalah kalau kupakai?" Tanya Ako.

"Eh, memangnya kenapa?" Jawab Madoka.

"Anu, kamu tahu kan di punggungku," Kata Ako.

"Tapi nanti kamu berada di atas panggung bukan, jadi kurasa tidak akan ada masalah," Kata Madoka.

"Tapi nanti dia akan datang," Kata Ako.

"Di ruang ganti baju ada tipe yang berlengan pendek, jadi ganti saja bajumu dengan yang itu," Kata Madoka. "Setelah itu kita minum teh, bersama supaya kamu merasa lebih tenang."

"Te-terimakasih Kugimiya," Kata Ako sambil berlari ke ruang ganti baju.

"Dasar Ako," Kata Madoka. "Sudah kubilang jangan panggil aku Kugimiya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di ruang ganti baju, Ako sedang berdiri di depan cermin sambil memikirkan perbedaan dirinya dengan orang kebanyakan.

'Wajahku dan tubuhku sama saja dengan kebanyakan orang biasa,' Kata Ako. 'Yang membuatku berbeda dari orang biasa adalah bekas luka besar di punggungku.'

Ako memperhatikan bekas luka besar di punggungnya, bekas luka itu benar-benar membuatnya merasa rendah diri.

"Uukh aku benar-benar merasa gugup sampai-sampai membuatku mual," Kata Ako sambil menutupi mulutnya menggunakan telapak tangannya berusaha agar tidak muntah.

"Tok tok tok," Pintu ruang ganti baju diketuk dan tak lama pintu itu pun terbuka. "Permisi kudengar kalau kau ada disini Ako-san."

Shirou dalam wujud Alexander, ditemani oleh Chisame dan Rin yang memakai wujud anak-anak beserta dengan Chachamaru yang memakai kostum beruang yang membuatnya terlihat imut. Masuk ke dalam ruang ganti baju tepat di saat Ako dalam keadaan setengah telanjang.

Shirou tidak melihat bagian depan dari tubuh Ako, tapi ia melihat bekas luka besar yang ada di punggung Ako. Shirou tidak tahu harus melakukan apa karena ia shock melihat Ako yang sedang dalan keadaan setengah telanjang.

Sedangkan Ako, tidak bisa membayangkan kalau orang yang paling tidak ia inginkan untuk melihat bekas luka yang ada di punggungnya. Sekarang malah ada di hadapannya melihat dirinya dalam keadaan setengah telanjang dimana ia memperlihatkan bekas luka besar yang ada di bagian belakang tubuhnya. Ako benar-benar kaget, shock dan sedih, karena mimpi terburuknya jadi kenyataan. Ia merasa malu dan tidak punya muka untuk berada di hadapan Shirou.

"Kyaaaaaa!" Ako berteriak kencang lalu berlari keluar dari ruang ganti baju.

Author Note: Next little flash back again!