Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 92 - Chapter 90 - Dating Arc 1

Chapter 92 - Chapter 90 - Dating Arc 1

Mahora Festival hari kedua sore hari, di konser rock tepat di panggung besar yang ada di bawah World Tree. Madoka, Misa, Sakurako dan Ako sedang melakukan pertunjukan di depan ribuan orang.

Madoka menjadi drummer, Misa menjadi gitaris, Sakurako menjadi vokal dan Ako menjadi bassis sekaligus backing vokal.

'Aku tidak menyangka kalau aku bisa bermain bass selancar ini,' Kata Ako. 'Aku memang hebat!'

Mata Ako lalu melihat ke arah penonton, dan ia bisa melihat lelaki impiannya, Alexander Emiya. Sedang melihat ke arahnya. Tentu saja hal itu membuat Ako merasa semakin bersemangat untuk memperlihatkan pertunjukkan yang lebih baik untuk lelaki yang ia sukai.

Di salah satu ruang ganti kostum untuk para pemusik yang memeriahkan Mahora Rock Festival.

"Luar biasa kita sukses besar!" Kata Madoka.

"Benar aku tidak menyangka kalau pertunjukan kita akan sesukses itu!" Kata Misa.

"Ako kaulah yang membuat pertunjukan band kita sukses besar!" Kata Sakurako.

"Iya permainan bassmu sungguh hebat! Kau benar-benar brilian!" Kata Madoka.

"Ehehehehehe, masa sih," Kata Ako dengan wajah memerah sambil memegang bagian belakang kepalanya. "Aku tidak merasa sehebat itu, deh!"

"Permisi, " Kata salah satu panitia Mahora Rock Festival yang mendadak masuk ke ruangan tempat mereka ganti kostum. "Ako-san ada seseorang yang datang mencarimu."

"Maaf mengganggu," Kata Alexander. "Apakah Ako-san ada disini?"

Muka Ako menjadi merah padam karena Alexander tiba-tiba saja muncul di hadapannya untuk mencari dirinya. Alexander yang memakai kemeja hitam, jas merah dan dasi berwarna kuning benar-benar terlihat amat menawan di mata Ako sampai-sampai membuat air liurnya menetes.

"Selamat sore Ako-san," Kata Alexander.

"Eh, se-selamat sore," Kata Ako.

"Pertunjukkan bandmu sungguh luar biasa," Kata Alexander.

"Eh, ti-tidak kok," Kata Ako. "A-Alexander-san, ke-kenapa kau kemari?"

"Ah, aku hampir saja lupa tujuanku menemuimu, Ako-san," Kata Alexander. "Apa kau mau pergi bersama denganku ke sebuah tempat romantis untuk menghabiskan sisa hari ini berduaan saja?"

"Eeeeeeeeeeeeeeeeeeh!" Kata Ako yang benar-benar terkejut dengan ajakan dari Alexander.

Di sebuah taman dengan air mancur yang sangat indah di tengahnya, Ako dan Alexander berdiri berduaan di depan air mancur itu. Dan secara kebetulan tidak ada siapapun di taman itu kecuali mereka berdua.

"Wooow, tak kusangka ada tempat seindah ini di Mahora," Kata Ako. "Padahal aku sudah bertahun-tahun tinggal di Mahora, tapi ini pertama kalinya aku tahu tentang keberadaan taman ini."

"Taman yang indah ini berada di tanah pribadi milik klan Emiya," Kata Alexander. "Jadi wajar saja kalau kau tidak pernah mengetahui taman ini, Ako-san. Tapi bagiku Ako-san jauh lebih indah dari taman ini! Karena kau terlihat benar-benar cantik malam ini!"

"Ta-tapi aku sama sekali tidak cantik," Kata Ako.

"Itu tidak benar Ako-san," Kata Alexander. "Di mataku, di hatiku dan di pikiranku, kau adalah yang tercantik. Semua yang ada pada dirimu membuatku amat jatuh cinta padamu!"

"Eeeeeeeh! Aku aku," Kata Ako panik karena kata-kata Alexander.

Alexander mendekati Ako, menyentuh pipinya dan bersiap untuk mencium bibir Ako.

"Ako sejak pertama kali bertemu denganmu aku.."

"Akoooo bangun!" Teriak Makie.

"Unyaaaaa!" Kata Ako yang terbangun dari mimpinya setelah dibangunkan dengan paksa oleh Makie.

"Eeeeh!" Kata Ako. "Adegan romantis dengan Alexander tadi ternyata hanya mimpi!"

"Kau ini bagaimana Ako, bisa-bisanya tertidur dengan pulas begitu di tempat umum!" Kata Makie. "Sampai mengigau lagi!"

"Mau bagaimana lagi. Ako belum tidur sama sekali dari tadi malam karena kalian berdua ajak begadang," Kata Akira sambil menghela nafas.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mahora Festival hari kedua pukul 13:55 PM.

'Mimpi yang tadi kualami benar-benar menyenangkan,' Kata Ako sambil menghela nafas. 'Sayang semuanya hanya sebuah mimpi.'

"Kau kenapa Ako?" Tanya Makie.

"Tak apa-apa," Jawab Ako. "Cuma merasa sedikit kecewa itu saja."

"Kita semua sebaiknya kembali ke kelas," Kata Akira.

"Aku merasa tidak enak menyerahkan semua tugas di Horror House pada Zazie-san dan Luvia-san."

"Tenanglah Akira tadi aku sudah menelepon ketua kelas dan dia bilang semuanya baik-baik saja di Horror House," Kata Yuna. "Walaupun suaranya terdengar ketakutan."

Ako POV

Namaku Izumi Ako, umurku 14 tahun dan aku bersekolah di kelas 3 SMP Mahora. Sore ini aku akan tampil di pertunjukan musik, dan hal itu membuatku amat gugup!

Aku adalah anggota petugas kesehatan kelas 3-a, manajer klub sepakbola. Selain itu tidak ada yang istimewa dari diriku. Aku dekat dengan Makie, Yuna dan Akira tapi di antara kami berempat akulah yang paling biasa.

Dan juga diantara teman-teman sekelasku aku hanyalah orang biasa, aku tidak punya kelebihan yang menonjol, aku juga tidak punya mimpi atau cita-cita untuk masa depanku.

Aku benar-benar hanyalah seorang gadis SMP biasa, yang bertugas menjadi pemeran pembantu.

Dan sekarang ada seorang lelaki, yang membuatku amat tertarik padanya. Untuk diriku yang biasa saja menginginkan dirinya yang berlevel tinggi mungkin sesuatu yang berlebihan. Tapi tidak ada salahnya untuk berharap bukan?

"Hei, Ako bukannya sebentar lagi kamu harus gladiresik pertunjukan?" Tanya Yuna.

"Ah! Kau benar Yuna!" Jawab Ako.

"Berjuanglah Ako!" Kata Akira. "Aku mendukungmu!"

"I-Iya," Kata Ako.

"Ah, benar juga," Kata Yuna. "Kakak sepupunya Shirou-kun, Alexander-san akan datang ke pertunjukanmu bukan? Kalau begitu kau harus berusaha keras! Hihihi."

"Eh, Alexander-san," Kata Ako.

"Masa kamu lupa dengan lelaki ganteng yang kamu undang ke pertunjukanmu!" Kata Yuna. "Padahal tadi kamu sampai menyebut namanya di igauanmu!"

"Bohong!" Kata Ako. "Jangan seenaknya menguping igauanku!"

"Suara igauanmu keras, sih," Kata Yuna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sedikit flashback akan dilakukan untuk menjelaskan siapa itu Alexander Emiya, dan kenapa Ako bisa bertemu dengannya.

Dua hari sebelum Mahora Festival dimulai, Setsuna dan Konoka yang merasa tidak adil karena Shirou hanya berkencan dengan Asuna. Memaksa Shirou sekali lagi merubah penampilannya menggunakan penampilan yang ia pakai ketika berkencan dengan Asuna.

Dan sekali lagi Shirou harus memakai wujud yang menyusahkan dan melakukan double date dengan Konoka dan Setsuna.

"Kau tahu Shirou-kun kurasa wujudmu yang sekarang harus memiliki nama sendiri," Kata Konoka yang memegangi lengan kanan Shirou.

"Oujou-Sama benar, Shirou-Sama," Kata Setsuna yang memegangi lengan kiri Shirou. "Tidak mungkin kami menyebut nama aslimu ketika kau memakai wujudmu yang sekarang."

"Perkataan kalian berdua sangat benar dan masuk akal," Kata Shirou. "Tapi apa kalian punya nama yang cocok untukku?"

"Tidak ada," Kata Konoka.

"Sama denganku," Kata Setsuna.

'Master bagaimana kalau kau memakai nama 'Alexander' itu adalah nama samaran yang kupakai ketika aku berada di dunia sihir,' Kata Alucard.

'Alexander? Itu nama yang lumayan bagus,' Kata Archer. 'Diriku kenapa tidak kau gunakan saja nama itu!'

'Hmm nama itu seperti nama yang dimiliki salah satu servant,' Kata Shirou. 'Tapi kurasa nama itu bukanlah nama yang buruk! Baiklah! akan kugunakan nama Alexander untuk wujud yang kupakai saat ini!'

"Karena kalian berdua tidak punya ide sama sekali," Kata Shirou. "Bagaimana kalau wujudku yang saat ini terlalu gagah, memakai nama Alexander Emiya?"

"Alexander? Itu nama yang bagus!" Kata Konoka.

"Aku setuju dengan Oujou-sama," Kata Setsuna. "Itu nama yang cocok untuk wujudmu saat ini Shirou-Sama!"

"Setsu-chan!" Teriak Konoka. "Kenapa kamu memanggil Alexander-kun dengan nama Shirou-kun! Kamu bisa membuat orang lain salah paham!"

"Ma-maafkan aku Oujou-Sama!" Kata Setsuna. "Aku terlalu mencintai Shirou-Sama sampai semua lelaki yang kutemui kupanggil Shirou-Sama."

'Mereka berdua langsung memulai drama dan berpura-pura supaya identitas asliku tidak ketahuan,' Kata Shirou. 'Konoka-san dan Setsuna-san memang benar-benar gadis yang baik, wujud dan penampilanku yang sekarang sebenarnya terlalu mencolok aku tidak suka wujud ini sama sekali. Kalau bukan karena permintaan dari Konoka-san dan Setsuna-san aku tidak akan mau memakai wujud ini! Karena Luvia sampai pingsan dan mimisan parah ketika ia melihat wujud ini, sedangkan Fuji-nee tertawa terbahak-bahak karena ia menganggap wujud ini terlalu menggelikan!'

Author Note: Support me on Pa.treon.com/Raylight25