Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 90 - Chapter 88 - Mahora Festival 51

Chapter 90 - Chapter 88 - Mahora Festival 51

Setelah dipaksa mengganti pakaiannya menjadi kimono. Chisame berjalan bersama dengan Rin, Chachamaru dan Shirou ke arah salah satu paviliun yang ada di distrik reservasi yang dipakai oleh Chachamaru sebelumnya. Di paviliun itu, Negi, Ayaka, Yuna, Sakurako, Misa, Madoka, Makie, Fuuka, Fumika, Ako, dan Akira sudah menunggu Rin, Chachamaru dan Shirou. Ditambah mereka semua sudah mengganti pakaian mereka menjadi kimono.

"Ah! Chisame-san!" Kata Negi ketika ia melihat Chisame ada bersama dengan Chahamaru, Rin dan Shirou. "Aku tidak menyangka kalau kau juga akan datang kesini!"

"Ini benar-benar sebuah keajaiban!" Kata Yuna. "Chisame-chan murid paling penyendiri di kelas 3-a mau ikut upacara minum teh bersama dengan teman sekelasnya! Ini harus dirayakan!"

"Aku datang kesini karena diundang oleh Chachamaru!" Kata Chisame. "Jadi jangan coba bertanya, atau mencoba mengobrol lagi denganku!! Aku tidak suka dengan wali kelas yang terlalu banyak bertanya dan teman sekelas yang suka heboh sendiri!"

"Negi-Sensei daripada mengurusi Chisame-san coba lihat kimono yang kupakai ini, apakah cocok untukku?" Tanya Ayaka.

"Ketua kelas benar Negi-kun," Kata Makie. "Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai kimono yang kupakai ini!"

"Iya, Sensei puji kami dong!" Kata Narutaki bersaudari.

"Negi-Sensei! lihat kemari!" Kata Trio Cheerleader.

"Kalian semua terlihat cantik!" Kata Negi dengan polosnya.

Mendengar pujian dari Negi, Makie dan Ayaka jadi mimisan. Narutaki bersaudari memerah wajahnya, dan trio cheeleader merasa kalau Negi sangat imut ketika melihat Negi memuji mereka bertiga.

"Bocah itu pasti akan membuat banyak perempuan patah hati di masa depan," Kata Rin. "Sama seperti dirimu, Shirou."

"Uuugh, aku enggan mengakuinya, tapi itu memanglah kenyataannya," Kata Shirou. "Ketampanan dan sifat gentleman yang aku dan Negi miliki memang membuat masalah untuk kami berdua."

"Yuuuck!" Kata Rin. "Jangan berbicara seperti itu! Kau jadi terlihat seperti lelaki sok tampan dan narsis!"

"Tapi Rin-san, ketampanan Shirou-Sama memang sulit ada yang menandingi," Kata Chachamaru. "Bahkan menurut data yang kumiliki tidak ada lelaki yang lebih tampan dari Shirou-Sama di Mahora Gakuen."

'Cih, Shirou-kun memang jauh lebih tampan dari lelaki mana pun yang pernah kulihat jadi kurasa tidak aneh kalau ia disukai oleh banyak cewek!' Kata Chisame. 'Andai saja dia tidak berpacaran dengan Rin-san, mungkin aku yang akan..Aaaah apa yang kupikirkan! Shirou-san sudah memiliki Rin-san aku tidak boleh berpikir ingin memiliki Shirou-san!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Shirou meminum teh yang dibuat oleh Chachamaru dengan gaya yang sangat elegan dan menawan. Sehingga membuat semua gadis yang melihatnya menjadi mimisan, bahkan Rin sekalipun, kecuali Chachamaru karena ia tidak memiliki darah. Hanya saja Chachamaru bisa merasakan kalau suhu tubuhnya meningkat drastis dan ia tidak mengerti alasannya.

"Terimakasih Chachamaru, teh buatanmu sangat enak," Kata Shirou.

"Sama-sama Shirou-Sama," Kata Chachamaru dengan wajah yang memerah. "Aku senang bisa membuatkan teh untuk anda."

'Hei hei Madoka, apa kau lihat ekspresi yang diperlihatkan oleh Shirou-kun tadi?' Tanya Madoka.

'Iya, dia terlihat jauh lebih tampan dari biasanya!' Kata Madoka.

'Aaah, andai saja Shirou-kun tidak berpacaran dengan Rin-san. Akulah yang sudah pasti akan menjadi pacarnya Shirou-kun,' Kata Misa.

'Kakizaki mimpimu ketinggian!' Kata Yuna. 'Kau itu sudah punya pacar tapi masih berpikir untuk mendekati Shirou-kun! Tahu diri sedikit dong!'

'Hei! Tidak ada salahnya aku bermimpi ingin memiliki pacar yang sempurna seperti Shirou-kun bukan!' Kata Misa. 'Lagipula selama Shirou-kun belum menikah dengan Rin-san, tidak ada salahnya aku mencoba untuk mendekati Shirou-kun bukan!'

'Dasar muka tembok!' Kata Yuna. 'Apa kamu tidak merasa bersalah berpikir begitu! Ingin merebut pacar orang lain itu perbuatan yang buruk tahu!'

'Apapun adil dan sah dalam meraih impian!' Kata Misa. 'Selama impian itu tidak mencabut nyawa orang lain!'

'Uukh!' Kata Yuna. 'Kata-katamu ada benarnya juga Kakizaki! Kenapa aku tidak menyadari hal itu!'

'Kau jenius Kakizaki!' Kata Sakurako.

'Kita masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Shirou-kun!' Kata Madoka.

'Apa mereka semua tidak punya ahklak sama sekali?' Kata Chisame. 'Berpikir untuk mencoba merebut Shirou-kun dari Rin-san!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Shirou-kun! Cobalah teh buatanku juga!" Kata Sakurako sambil membawa teh yang ia buat kepada Shirou.

"Uuukh Sakurako cepat sekali!" Kata Yuna.

"Aku tidak akan kalah!" Kata Misa.

'Tapi bukan berarti kau harus langsung mempraktekkan pikiran burukmu itu!' Kata Chisame.

Hanya saja sebelum Sakurako sempat memberikan teh buatannya kepada Shirou. Rin yang mengenakan kimono berwarna merah kekuningan sudah ada tepat di depan Shirou memberikan teh yang ia buat kepada Shirou.

"Shirou, minumlah teh yang kubuat dengan penuh cinta, ini," Kata Rin dengan wajah yang memerah dan senyum yang agak dipaksakan.

"R-Rin," Kata Shirou yang merasa agak takut melihat raut wajah yang diperlihatkan oleh Rin. "Ka-kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menyajikan teh yang kau buat untukku begitu."

"Ara aku tidak memaksakan diriku, kok," Kata Rin dengan nada bicara yang terdengar agak kesal. "Aku cuma ingin menyajikan teh yang kubuat untuk pacarku yang ketampanannya membawa masalah untukku!"

Sakurako yang tadinya ingin memberikan teh buatannya kepada Shirou, malah mundur ke belakang dan tidak jadi memberikan teh yang ia buat. Karena Sakurako merasa amat takut melihat Rin yang tahu-tahu sudah menghalangi dirinya sambil memancarkan aura kemarahan yang luar biasa.

"Ara Sakurako-san, kenapa kamu mendadak tidak jadi memberikan teh yang kau buat untuk Shirou?" Tanya Rin dengan cara bicara yang terdengar menakutkan.

"A-ah tidak jadi, deh," Jawab Sakurako. "Te-teh ini akan kuminum sendiri!"

"Ara baguslah kalau begitu," Kata Rin. "Kupikir kamu mau mencoba untuk menggoda pacarku dengan menyajikan teh yang kau buat untuknya."

"Aku tidak berani, aku tidak berani," Kata Sakurako sambil gemetaran dan ketakutan. "Shirou-kun hanya milikmu seorang!"

"Madoka-san, Yuna-san, Kakizaki-san, apakah kalian juga sedang membuat teh untuk Shirou?" Tanya Rin.

"Ti-tidak Rin-san," Jawab Madoka. "Teh ini hanya untuk diriku sendiri!"

"S-sama denganku," Kata Yuna. "A-aku membuat teh ini untuk kuminum sendiri!"

"I-Iya, aku juga," Kata Kakizaki. "Mana berani aku mendekati Shirou-kun! A-aku kan sudah punya pacar!"

"Hmm, jadi kalian bertiga tidak berniat untuk mendekati pacarku Shirou?" Kata Rin. "Baguslah kalau begitu, hanya saja kalau kalian bertiga memiliki niat dan berani mendekati Shirou, kalian tahu apa yang akan terjadi bukan?"

"Ii-iya," Kata Yuna, Madoka dan Misa.

'Fuuh syukurlah aku menahan diri untuk tidak mendekati Shirou-kun,' Kata Akira. 'Kalau tidak aku akan mengalami nasib yang sama dengan mereka bertiga!'

'Shirou-kun memang tampan dan sangat baik,' Kata Ako. 'Kalau saja aku tidak memiliki pria yang kusuka, aku pasti sudah jatuh cinta pada Shirou-kun.'

'Untung saja Rin-san masih mengizinkan Shirou-Sama meminum teh yang kubuat,' Kata Chachamaru.

'Keputusanku untuk tidak mendekati Shirou-kun benar-benar tepat,' Kata Chisame. 'Tohsaka Rin terlalu menakutkan!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Negi-Sensei ayo minum teh buatanku!" Kata Ayaka yang menyajikan cangkir teh ke -20 buatannya kepada Negi.

"Iya, Negi-kun minum juga teh yang sudah kubuat ini!" Kata Makie yang menyajikan cangkir teh ke -15 yang ia buat kepada Negi.

"Negi-Sensei ayo minum teh buatan kami juga!" Kata Narutaki bersaudari yang menyajikan cangkir teh ke- 5 yang mereka buat kepada Negi.

"Ke-ketua kelas, Makie-san, Fuuka, Fuumika, perutku sudah kembung," Kata Negi yang perutnya sudah membengkak karena terlalu banyak minum. "Aku sudah tidak sanggup minum!"

"Ja-Jadi Sensei sama sekali tidak mau menghargai usahaku," Kata Ayaka yang terlihat amat sedih. "Padahal aku sudah susah payah berusaha untuk membuatkan teh yang enak Sensei."

"Ka-kamu kejam Negi-kun," Kata Makie sambil menangis. "Kamu tidak mau meminum teh yang sudah kubuat dengan cinta dan ketulusan! Kamu keterlaluan!"

"Huwaaaaaa Sensei tidak mau meminum teh enak yang sudah kita buat untuknya Fuuka!" Kata Fuumika menangis dengan begitu keras.

"Hiiiks kamu benar Fuuka!" Kata Fuumika yang juga menangis. "Sensei benar-benar tega pada kita berdua!"

"Ka-kalian semua a-aku tidak bermaksud seperti itu!" Kata Negi. "Aku bukannya tidak mau menghargai usaha kalian atau tidak mau meminum teh yang kalian buat, tapi lambungku sudah penuh dengan air! Aku sudah tidak bisa minum lagi! Jadi tolonglah! Jangan sajikan lagi teh untukku! Kalau aku minum teh lagi, bisa-bisa perutku akan meledak karena minum air terlalu banyak!"

"Kau bohong Negi-kun!" Kata Makie."Kau cuma tidak mau meminum teh yang kami buat bukan! Karena teh yang kami buat tidak enak!"

"Makie berkata benar!" Kata Ayaka. "Negi-Sensei cuma tidak suka dengan teh yang kami buat!"

"Sensei jahat!" Kata Narutaki bersaudari. "Padahal teh yang kami berempat buat adalah teh yang dibuat dengan penuh cinta! Hiiks!"

"Shirou-Nii tolong!" Teriak Negi. "Ketua kelas, Makie-san dan si kembar Narutaki jadi aneh dan menyeramkan!"

"Negi-kun ayo minum teh yang kubuat hiks!" Kata Makie.

"Negi-Sensei teh yang kubuat ini jauh lebih enak daripada teh yang dibuat oleh Makie!" Kata Ayaka. "Silakan minum hiks!"

"Mmmh!" Kata Shirou menutup hidungnya. "Mereka berempat bau alkohol! Apa mereka berempat jadi aneh karena mabuk?"

"Kenapa mereka berempat bisa mabuk begitu?" Tanya Yuna. "Apa mereka sudah minum bir atau semacamnya?"

"Tampaknya sih begitu," Kata Akira. "Karena ini bukan pertama kalinya aku melihat seseorang mabuk, gejala yang mereka tunjukkan mengindikasikan kalau mereka berempat memang sedang mabuk."

"Aih, Makie mabuk lagi, deh," Kata Ako. "Entah sudah berapa kali ia mabuk karena salah membedakan mesin penjual otomatis yang menjual bir dan jus."

"Makie-chan diluar dugaan gadis yang sangar ceroboh, ya," Kata Sakurako.

"Yup yup," Kata Madoka dan Misa sambil menganggukan kepala.

"Chachamaru bisakah kau melakukan scan kepada mereka berempat untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi?" Kata Rin.

"Baik, Rin-san," Kata Chachamaru sambil melakukan scan pada Ayaka, Makie dan si kembar Narutaki menggunakan scanner yang ada pada matanya. "Mereka berempat meminum alkohol yang digunakan oleh klub sadou untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan untuk upacara minum teh, tampaknya si kembar Narutaki yang mencampurnya ke cangkir teh yang mereka berempat minum tanpa menyadari kalau mereka berdua sudah mencampurkan alkohol 70% ke dalam teh yang mereka akan minum."

"Aaah pantas saja mereka jadi aneh begitu rupanya mereka sedang mabuk," Kata Shirou. "Perut Negi sampai bengkak begitu karena ia terlalu banyak minum teh, sih."

"Daripada bicara melulu tolong aku!" Kata Negi. "Mereka berempat sedari tadi terus menerus mencekokiku dengan teh yang merek buat!"

"Negi-kun ayo minum!" Kata Makie menuangkan teh buatannya ke mulut Negi.

"Iya Negi-Sensei minumlah!" Kata Ayaka sambil melakukan hal yang sama dengan Makie.

"Sensei! Nikmatilah teh enak ini!" Kata si kembar Narutaki.

Merasa kasihan dengan adiknya, Shirou lalu meminta bantuan trio cheeleader untuk mengurus Ayaka dan si kembar. Lalu ia meminta Ako, Yuna dan Akira untuk mengurus Makie yang merupakan teman baik dari Makie.

'Benar-benar upacara minum teh yang kacau!' Kata Chisame dalam hati sambil menghela nafas.

Author Note: Next Chapter pembicaraan Chisame, Rin, Chachamaru dan Shirou.