Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 89 - Chapter 87 - Mahora Festival 50

Chapter 89 - Chapter 87 - Mahora Festival 50

Distrik reservasi bangunan bersejarah Mahora, klub Sadou. Rin, Shirou, Ayaka dan Negi tiba di klub Sadou yang terdiri dari taman Jepang yang luas dan beberapa paviliun yang dikhususkan untuk upacara minum teh.

"Taman Jepang yang indah!" Kata Negi. "Taman ini bahkan lebih indah dari taman yang ada di rumahnya Konoka-san!"

"Itu wajar," Kata Rin. "Karena taman ini dan paviliun yang ada di sekitarnya merupakan bagian dari distrik reservasi di Mahora, yang khusus dibuat untuk melestarikan bangunan bersejarah dan kebudayaan khas Jepang."

"Negi-Sensei taman khas Jepang yang ada di rumahku jauh lebih luas dan indah lho," Kata Ayaka. "Kalau mau nanti Negi-Sensei akan kuajak!"

"Kalian bertiga terlalu banyak bicara, daripada begitu lebih baik kita temui Chachamaru," Kata Shirou. "Aku yakin kalau dia sudah menunggu kita."

Dan benar saja di salah satu paviliun yang ada di klub Sadou. Chachamaru sudah memakai kimono sambil duduk berlutut di bawah payung besar menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk upacara minum teh.

"Negi-Sensei, Shirou-Sama, Rin-san, Ketua kelas selamat datang di klub Sadou," Kata Chachamaru.

"Chachamaru-san terimakasih atas undangannya!" Kata Negi.

"Chachamaru terimakasih sudah mengundang kami," Kata Shirou. "Aku benar-benar ingin tahu seperti apa rasa teh yang kau buat."

"Kalau boleh jujur ini pertama kalinya aku datang ke upacara minum teh," Kata Rin. "Aku jadi merasa gugup."

"Aku akan membuat teh terenak untuk kalian semua," Kata Chachamaru. "Tapi pakaian kalian tidak cocok untuk upacara minum teh, jadi silakan mengganti pakaian kalian terlebih dahulu dengan kimono yang sudah aku siapkan."

Di saat mereka berempat hendak mengganti pakaian mereka menjadi kimono.

"Shirou-kun! Negi-Sensei!" Lebih dari 7 orang murid dari kelas 3-a mendadak muncul di hadapan mereka berempat.

"Yuna, Sakurako, Misa, Madoka, Makie, Fuuka, Fumika, Ako, Akira!" Teriak Ayaka. "Apa yang kalian semua lakukan disini! Bagaimana dengan tugas kalian di Horror House!"

"Tidak masalah ketua kelas! Zazie sudah mengatasi masalah itu!" Kata Yuna. "Kami semua merasa bosan kalau harus terus menerus berada di Horror House makanya kami memutuskan untuk beristirahat sebentar! Dan karena tadi Makie tidak sengaja melihat Negi-Sensei dan Shirou-kun masuk ke taman ini, makanya kami semua memutuskan untuk ikut masuk!"

"Beristirahat sih boleh saja!" Kata Ayaka. "Tapi satu-satu jangan langsung 9 orang sekaligus! Lagipula kalian tidak bertanggung jawab dengan menyerahkan semua tanggung jawab kalian kepada Zazie!"

"Zazie-san tidak keberatan kok ketua kelas!" Kata Misa. "Jadi tenang saja!"

"Negi-Sensei! Tadi kami melihat highlight dari pertandinganmu di internet!" Kata Madoka. "Kau benar-benar terlihat gagah! Tapi sayang Sensei dikalahkan oleh Takahata-Sensei!"

"Benar sekali padahal Negi-kun sudah berusaha dengan baik," Kata Makie.

"Bagaimana kalau kita mengadakan pesta!" Kata Sakurako. "Untuk menghibur Negi-Sensei atas kekalahannya di Mahora Budokai!"

"Kau benar Sakurako!" Kata Yuna. "Ini adalah saat yang tepat untuk mengadakan pesta!"

"Taman ini adalah tempat untuk upacara minum teh!" Teriak Ayaka. "Kalian semua tidak boleh mengadakan pesta disini!"

"Ketua kelas benar," Kata Shirou. "Tempat ini bukanlah tempat untuk berpesta atau minum-minum. Tidak pantas rasanya kalau kalian berpesta di tempat ini."

"Kalian semua bagaimana kalau kita semua melakukan upacara minum teh saja dari pada berpesta," Kata Negi. "Kurasa itu jauh lebih baik, daripada melakukan pesta yang berisik."

"Mmm boleh juga," Kata Yuna. "Kebetulan semenjak ibuku meninggal aku belum pernah lagi melakukan upacara minum teh."

"Yah, kurasa upacara minum teh boleh juga," Kata Makie.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Haaah mereka semua memang terlalu sering berada di luar kendali," Kata Shirou yang sedang merapikan kimono yang sudah hampir selesai ia pakai. "Aku benar-benar bingung kenapa sebagian besar murid di kelas 3-a itu orangnya suka heboh sendiri."

"Mungkin karena sebagian besar murid di kelas kita itu orang-orang yang terlalu ceria dan bebas," Kata Chachamaru yang membantu Shirou merapikan bagian belakang dari kimono dipakai oleh Shirou. "Makanya mereka semua melakukan segala sesuatu dengan kehebohan."

"Aku juga bingung kenapa aku ditempatkan di kelas 3-a yang sebagian besar muridnya adalah orang-orang yang berisik," Kata Rin yang berada di sebelah Chachamaru membantu Shirou memakai kimono sambil menghela nafasnya. "Kadang aku benar-benar merasa muak dan kesal melihat dan mendengar teman-teman sekelasku yang terlalu berisik."

"Tapi Rin setidaknya dengan berada di kelas 3-a kita bisa bertemu kembali dan ada di kelas yang sama bukan?" Kata Shirou. "Terus terang aku akan merasa tidak senang kalau ditempatkan di kelas lain, karena aku tidak bisa bersama denganmu."

"Bo-bodoh!" Kata Rin dengan wajah yang amat memerah. "Ja-jangan berkata sejujur itu di hadapan Chachamaru! A-aku sama sekali tidak merasa senang dengan kata-katamu tahu!"

"Rin-san benar-benar seorang tsundere," Kata Chachamaru.

"Diam kau Chachamaru!" Kata Rin. "Aku bukan seorang tsundere! Hmmph!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Di bangunan ini, ya," Kata Chisame yang baru saja tiba di distrik reservasi. "Chachamaru, apa kau ada di dalam?"

Ketika Chisame membuka pintu ruangan tempat Shirou sedang mengganti bajunya ia melihat sesuatu yang canggung. Yaitu ketika Chachamaru dan Rin sedang membuka bagian atas dari kimono Shirou untuk membetulkan posisi kimono Shirou yang salah. Hanya saja melihat seorang lelaki dikelilingi oleh 2 orang gadis sekaligus dan kedua gadis itu nampak sedang menelanjangi pria yang ada di depan mereka. Tentu saja akan membuat siapapun salah paham.

Wajah Chisame memerah karena melihat pemandangan canggung di hadapannya.

Ia langsung berbalik lalu menutup pintu ruangan itu dengan wajah memerah sambil berkata:

"Ma-maaf sudah mengganggu."

"Yang tadi itu Chisame-san bukan?" Tanya Shirou.

"Ya, dan sepertinya Chisame-san sudah salah paham karena ia melihatku dan Rin-san sedang membetulkan posisi kimonk dari Shirou-Sama," Kata Chachamaru.

"Ngomong-ngomong kenapa Chisame datang kemari?" Tanya Rin.

"Aku mengundangnya kemari, karena ia ingin bertanya soal apakah semua hal tidak masuk akal yang terjadi di Mahora Budokai kenyataan atau hanyalah sebuah trik," Kata Chachamaru. "Chisame-san tampaknya sadar kalau semua hal menakjubkan yang dilakukan oleh para peserta di Mahora Budokai terlalu nyata untuk sebuah trik."

"Pada dasarnya Chisame memang orang yang pintar, sih. Jadi aku tidak kaget kalau dia menyadari ada keanehan di Mahora Budokai," Kata Rin. "Hanya saja dia orang yang agak tertutup karena tidak mau ketahuan memiliki hobi cosplay."

Shirou tahu kalau Chisame sudah salah paham ketika melihat Rin dan Chachamaru membetulkan posisi kimononya. Makanya Shirou merasa kalau ia harus menyusul Chisame untuk menjelaskan kesalahpahaman itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Chisame-san! Tunggu dulu, kamu sudah salah paham!" Kata Shirou yang dengan cepat sudah berada di luar bangunan sambil memanggil Chisame.

"Aku tidak salah paham atau apapun kok Shirou-kun, jadi jangan pedulikan aku!" Kata Chisame berjalan dengan lebih cepat dengan wajah yang lebih memerah karena Shirou mendekatinya.

"Chisame-san tunggu, bagaimana aku bisa memberitahu kepadamu soal apakah hal yang terjadi di Mahora Budokai itu sungguhan atau tidak kalau kamu kabur begitu," Kata Chachamaru.

Perkataan Chachamaru membuat gerakan Chisame terhenti dan ia lalu berbalik sambil melihat ke arah Chachamaru.

"Haaaah baiklah," Kata Chisame. "Aku tidak akan kabur lagi! Tapi beritahu aku kenapa kau tadi me-melakukan hal yang memalukan kepada Shirou-kun!"

"Sebenarnya tadi aku dan Rin-san hanya sedang membetulkan posisi dari kimono yang dipakai oleh Shirou-Sama," Kata Chachamaru. "Makanya tadi kau jadi salah paham, kalau kau tidak percaya kau boleh bertanya sendiri kepada Shirou-Sama, Chisame-san."

"Be-benarkah begitu Shirou-kun?" Tanya Chisame.

"Ya, itu memang benar," Jawab Shirou. "Aku menyusulmu untuk mengatakan hal itu, tapi karena Chachamaru sudah menjelaskan semuanya. Kurasa aku sudah tidak perlu lagi menjelaskan apapun lagi padamu Chisame-san."

"Chisame-san kau lebih baik mengganti dulu pakaianmu menjadi kimono," Kata Chachamaru. "Karena aku, Rin-san, dan Shirou-Sama akan mengadakan upacara minum teh, pakaianmu agak kurang pantas untuk upacara minum teh yang sakral. Setelah upacara minum teh selesai baru aku akan menceritakan semua hal yang ingin kau tahu."

Author Note: Plain Chapter sorry