Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 80 - Chapter 79 - Mahora Festival 42

Chapter 80 - Chapter 79 - Mahora Festival 42

"Jadi apa yang mau kamu lakukan dengan Nagi yang ada di gulungan terlarang itu?" Tanya Albiero.

"Dimensi buatan yang ada di dalam gulungan terlarang terhubung ke berbagai macam dimensi parallel berkat pengetahuan soal sihir kedua yang kuketahui, sehingga tidak diperlukan pengisian energi sihir secara berkala, karena secara otomatis gulungan sihir terlarang itu bisa mengisi energi sihir yang dibutuhkan untuk membuat dimensi di dalamnya tetap eksis dan stabil," Jawab Shirou.

"Bahkan setelah belajar selama puluhan tahun dari Zelretch, aku hanya bisa mengerti sedikit dan menerapkannya dalam tehnik teleportasi yang kumiliki," Kata Albiero. "Tapi kau bisa menerapkannya pada gulungan terlarang itu? Aku cukup terkejut mendengarnya."

"Kenapa kau begitu kaget hanya dengan hal yang sederhana seperti itu," Kata Shirou. "Villa sihir milik Eva juga memakai teori yang hampir sama bukan?"

"Dengan menyerap energi sihir milik Eva sendiri dan energi sihir yang ada di udara," Kata Albiero. "Tapi tidak dengan apa yang kau lakukan dengan gulungan terlarang itu, bagi semua penyihir yang ahli dalam sihir ruang dan waktu apa yang kau lakukan sangatlah luar biasa."

'Kalau aku yang dijuluki sebagai magus kelas tiga bisa membuat sesuatu yang dia anggap luar biasa, aku tidak bisa membayangkan apa reaksi mereka ketika melihat apa saja yang bisa Rin buat menggunakan sihir kedua,' Kata Shirou.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Eh, Setsuna-san tampaknya kita baru saja mendengar sesuatu yang penting, walaupun aku tidak mengerti sebagian besar hal yang mereka berdua bicarakan," Kata Asuna. "Dan kenapa pria mesum itu memanggil pria mengerikan itu Alucard?"

Setsuna tidak tahu harus berkata apa, dengan apa yang ia dengar bersama Asuna ketika mereka berdua hendak masuk ke dalam ruang tunggu peserta. Karena hal yang didengarnya sungguh sangat mengejutkan. Dan yang lebih membuatnya heran bukankah Asuna sudah tahu kalau Alucard adalah Shirou? Kenapa Asuna tidak mengingatnya? Apakah ada sesuatu yang membuat Asuna melupakan hal itu?

"Kepada peserta Setsuna dan peserta Evangeline, pertandingan ke -11 akan segera dimulai!" Kata Kasumi. "Kedua peserta diharap segera datang ke arena."

Setsuna tidak punya waktu untuk memikirkan hal yang tidak penting, karena ia harus segera pergi untuk bertanding.

"Setsuna-san pertandinganmu selanjuynua akan segera dimulai," Kata Asuna.

"Aku tahu Asuna-san, karena itu sebaiknya kita segera pergi dari sini," Kata Setsuna. "Tidak baik kalau kita menguping pembicaraan mereka berdua."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hei, Konoka kenapa kita harus pergi dari tribun itu, sih?" Tanya Haruna.

"Itu tribun khusus untuk peserta Haruna, dan tempat itu bukanlah tempat yang bagus untuk menonton pertandingan!" Jawab Konoka. "Apalagi pertandingan selanjutnya adalah pertandingannya Setsu-chan! Aku ingin tempat yang lebih baik untuk menonton!"

"Intinya Konoka cuma ingin menonton pertandingan dari teman masa kecilnya di tempat yang jauh lebih baik," Kata Yue. "Benar-benar egois, kalau boleh kubilang."

"Yu-Yue, kamu tidak boleh menghina Konoka begitu," Kata Nodoka.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Pertandingan ke -10 antara peserta Takahata melawan peserta Takane akhirnya selesai!" Kata Kasumi. "Dan pemenang dari pertandingan ke -10 ialah peserta Takahata!"

"Hasil pertandingan yang sudah sangat jelas dan membosankan, gadis kecil bernama Takane itu sama sekali tidak memiliki kemampuan bertarung tangan kosong yamg mendasar. Dan malah menghabiskan waktunya bermain boneka," Kata Evangeline. "Benar-benar gadis bodoh, apa dia tidak tahu kalau ia ingin menjadi seorang Magi. Hal paling dasar yang harus dilakukan ialah melatih fisik dan kemampuan bertarung dasar!"

"Eeeeeeh!" Kata Negi yang sudah kembali ke tribun khusus peserta. "Aku tidak mengetahui hal itu!"

"Negi itu adalah pengetahuan dasar," Kata Kotaro. "Masa kamu sama sekali tidak tahu, sih."

"Uuuh aku sama sekali tidak mengetahui hal itu," Kata Negi. "Akademi sihir tempat aku bersekolah tidak mengajarkan hal itu."

"Sebenarnya apa sih yang diajarkan di sekolah sihir tempat kau lulus menjadi seorang penyihir," Kata Rin. "Aku saja yang tidak pernah bersekolah di sekolah sihir tahu soal hal itu, dan menguasai tehnik pertarungan tangan kosong."

"Kalau kau tidak bertugas untuk menjadi guru di Mahora, aku ragu kalau kau akan mempelajari ilmu beladiri seumur hidupmu," Kata Evangeline. "Bersyukurlah bocah kau ditugaskan di Mahora dan bertemu denganku dan juga kakakmu sehingga kau bisa mempelajari tehnik beladiri tangan kosong!"

"Kepada peserta Setsuna dan peserta Evangeline, pertandingan ke -11 akan segera dimulai!" Kata Kasumi. "Kedua peserta diharap segera datang ke arena."

"Ciih ceramahku harus ditunda dulu," Kata Evangeline. "Sekarang sudah waktunya bagiku untuk bertarung!"

Evangeline lalu berjalan keluar dari tribun khusus untuk peserta dan pergi menuju ke arena.

Negi merasa sedikit lega karena akhirnya Evangeline sudah pergi. Karena Negi tahu kalau Evangeline sudah berceramah, akan memakan waktu yang tidak sebentar.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Karena kedua peserta sudah tiba di arena ayo kita mulai pertandingan ke-11!" Kata Kasumi.

"Hehehehe kau benar-benar sudah berubah Setsuna," Kata Evangeline. "Aku jadi ingin sedikit bermain-main denganmu!"

"Eh, Evangeline-san apa maksudmu?" Tanya Setsuna.

"Nanti juga kau akan mengetahuinya sendiri," Jawab Evangeline. "Sekarang Setsuna, serang aku!"

"Pada dasarnya aku sangat tidak ingin bertarung denganmu Evangeline-san," Kata Setsuna. "Karena aku tahu kemampuan dan pengalaman bertarungku berada jauh di bawahmu."

"Aku merasa tersanjung dengan pujianmu Setsuna," Kata Evangeline. "Kalau begitu aku akan menyerangmu duluan!"

Evangeline menggerakan jari tangan kirinya sedikit dan tiba-tiba saja tangan kanan Setsuna yang sudah berada dalam posisi siap untuk menyerang bergerak sendiri ke atas dengan sendirinya.

Dan dalam sekejap tubuh Setsuna terjatuh ke lantai arena.

"Aaah ini sungguh misterius! Peserta Evangeline hanya dengan menggerakkan tangan kirinya saja bisa membuat peserta Setsuna terjatuh!" Kata Kasumi. "Apa yang sebenarnya peserta Evangeline lakukan! Apakah ia memiliki telekinesis?"

'Ukkkh apa ini sihir gravitasi?' Kata Setsuna.

'Tidak! Ini bukanlah sihir!'

Tubuh bagian bawah Setsuna dipaksa berlutut, lalu tubuh bagian atas dari Setsuna dipaksa melipat ke belakang sehingga kepala Setsuna menyentuh lantai sama dengan lututnya.

Setsuna sama sekali tidak dapat bergerak ia merasa kalau tubuhnya diikat sesuatu.

"Akhirnya aku ingat! Tehnik apa yang dipakai oleh peserta Evangeline!" Teriak Gotokuji di meja komentator. "Untuk menghentikan gerakan dari peserta Setsuna!"

"Apakah anda menyadari sesuatu Gotokuji-san?" Tanya Chachamaru.

'Tehnik yang tidak masuk akal kembali muncul,' Kata Chisame.

'Ada sesuatu yang menahan tubuhku!' Kata Setsuna. 'Apa sebenarnya yang....'

Setsuna akhirnya menyadari apa benda yang membuatnya menjadi kaku. Setelah ia melihat sesuatu yang mengikat tangannya.

"Ada benang tipis yang membuatku tidak bisa bergerak!" Kata Setsuna.

"Kelihatannya akhirnya kau menyadari apa yang terjadi padamu Setsuna," Kata Evangeline. "Bagaimana dengan keahlianku sebagai 'Doll Master' cukup berguna bukan? Kalau kita bukan berada di pertandingan aku pasti sudah menghabisimu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Setsu-chan!" Teriak Konoka yang merasa khawatir dengan keadaan Setsuna.

"Ja-jangan khawatir Konoka," Kata Nodoka. "Setsuna-san pasti akan baik-baik saja!"

"Keadaan Setsuna saat ini sangat tidak enak untuk dilihat," Kata Haruna dengan nafas yang terengah-engah dan wajah yang memerah ketika ia melihat kondisi Setsuna yang terikat. "Aku jadi ingin melakukan sesuatu kepada Setsuna!"

"Haruna! berhenti berpikir mesum! Setsuna itu adalah teman kita tahu!" Kata Yue sambil memukul kepala Haruna menggunakan harisen yang muncul entah darimana.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kehidupanmu yang dulu sebelum bertemu dengan Emiya Shirou penuh dengan kepahitan," Kata Evangeline. "Kau yang dulu bagaikan sebuah pedang yang siap dilepas dari sarungnya. Tapi ketika kau bertemu dengan Emiya Shirou yang menyelamatkanmu 10 tahun yang lalu, kau mulai berubah. Kau menganggap Emiya Shirou sebagai cahaya terang yang menyinari hidupmu, dia merubahmu menjadi orang yang lebih ceria. Bahkan kau bisa berteman dekat dengan putrinya Eishun yang menjadi majikanmu. Kau mendapatkan kebahagiaan yang tidak bisa kau dapatkan dari kedua orang tuamu yang sudah membuangmu. Dan sekarang kau tenggelam dalam kebahagiaan yang kau rasakan saat ini."

"Bahagia, aku?" Kata Setsuna.

'Evangeline benar aku memang merasakan kebahagiaan setelah aku bertemu dengan Shirou-Sama dan tuan putri Konoka.'

"Apa aku tidak boleh merasa bahagia?" Tanya Setsuna.

"Bukannya tidak boleh," Jawab Evangeline. "Hanya saja bagiku kehidupan yang kau jalani saat ini, walaupun membahagiakan tetapi membuatmu menjadi lemah. Apa kau pikir kau bisa melindungi Emiya Shirou dan putrinya Eishun?"

Kata-kata Evangeline jelas membuat Setsuna sangat kesal, ia tidak bisa terima semua yang diucapkan oleh Evangeline.

"Aku tidak bisa melindungi Shirou-Sama katamu!" Setsuna melepaskan diri dari ikatan benang Evangeline dengan cara memperkuat tubuhnya menggunakan ki. "Itu tidak bisa kuterima!"

Setsuna menyerang Evangeline menggunakan tongkatnya, tapi Evangeline menggunakan kipas besi yang ia keluarkan dari saku bajunya untuk menahan serangan Setsuna.

"Bagus!" Kata Evangeline. "Marahlah seperti itu Setsuna! Gunakan kemarahan itu untuk membuatmu menjadi semakin kuat!"

Dan sekali lagi dengan cepat Evangeline mengikat tubuh Setsuna menggunakan benang dan menjatuhkannya ke lantai arena. Dan membuat wajah Setsuna mencium lantai.

Setsuna berdiri lagi dan mencoba menebas Evangeline. Tapi Evangeline bergerak lebih cepat dari Setsuna lalu Evangeline membanting tubuh Setsuna hanya dengan menggunakan satu ayunan dari kipas besi miliknya.

'Dia terlalu kuat!' Kata Setsuna. 'Aku sudah menyerangnya sekuat tenaga tapi Evangeline hanya bermain-main denganku. Dia bahkan tidak menggunakannya benang sama sekali!'

Evangeline menggunakan benangnya untuk mengikat kaki Setsuna membuat tubuh Setsuna terjerembab. Setsuna kembali berdiri lagi dengan cepat, tapi tahu-tahu Evangeline sudah berada di depan dirinya dan membuat Setsuna terjatuh hanya dengan menggunakan telapak tangannya.

'Evangeline tidak menggunakan ki ataupun sihir sedari tadi, tapi aku sama sekali tidak bisa menandinginya!' Kata Setsuna. '

"Sekali lagi peserta Evangeline membuat peserta Setsuna terjatuh!" Kata Kasumi. "Tubuhnya memang kecil tetapi di luar dugaan tenaga yang dimiliki peserta Evangeline luar biasa! Bisakah peserta Setsuna menyerang balik!"

Author Note: Support saya di Pa.treon.com/Raylight25